Intelijen Inggris Sebut Pasukan Rusia Kehabisan Senjata di Ukraina


Arsip - Seorang prajurit Rusia berbicara kepada tentara cadangan di kota Volzhsky di wilayah Volgograd, Rusia, 28 September 2022. (ANTARA/REUTERS/Stringer/as)
MerahPutih.com - Perang antara Rusia dan Ukraina belum juga menandakan akan berakhir. Perang dimulai sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Kepala badan intelijen siber Inggris GCHQ Jeremy Fleming, Selasa (11/10), menyatakan pasukan Rusia di Ukraina kehabisan senjata. Selain itu, warga Rusia kini menyadari bahwa invasi terhadap Ukraina adalah sebuah langkah yang salah perhitungan.
"Kami tahu, dan para komandan Rusia di lapangan tahu, bahwa pasokan dan amunisi mereka kini telah habis," kata Sir Jeremy Fleming dalam pidato di lembaga pemikir Royal United Services Institute (RUSI) di London.
Baca Juga:
G7 Beri Peringatan ke Rusia
"Pasukan Rusia kelelahan. Eksploitasi tahanan untuk dukungan, dan kini mobilisasi puluhan ribu personel wajib militer yang belum berpengalaman, menunjukkan sebuah situasi yang putus asa," katanya, seperti dikutip Antara.
Kepala mata-mata Inggris itu juga menuturkan bahwa warga biasa Rusia kabur dari wajib militer dan menyadari mereka tidak dapat lagi bepergian.
"Mereka sadar akses ke teknologi modern dan pengaruh eksternal akan dibatasi secara drastis. Mereka (warga Rusia) merasakan sejauh mana penderitaan kemanusiaan yang mengerikan yang disebabkan perang yang dipilih olehnya," kata Fleming merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga:
Hengkang dari Rusia, Nissan Jual Pabrik
Fleming juga mengatakan tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir taktis oleh Rusia, yang ia yakini bahwa "doktrin Rusia dan pendekatan Putin untuk perang ini semoga (penggunaan nuklir) masih jauh dari kenyataan."
Pidato Fleming disampaikan sehari setelah Rusia meluncurkan puluhan rudal ke kota-kota Ukraina yang menurut Putin sebagai balasan atas ledakan yang terjadi sehari sebelumnya di Jembatan Kerch yang menjadi penghubung antara Krimea dan Rusia. (*)
Baca Juga:
Moda Transportasi Perusahaan Negara Uni Eropa Dilarang Masuk Rusia
Bagikan
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Nonton Oasis dari Ketinggian Stadion Wembley, Seorang Fan Terjatuh dan Meninggal Dunia

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Indonesia Minta Tidak Ada Syarat Atas Pengakuan Palestina Jadi Negara Berdaulat
