Intelijen Inggris Sebut Pasukan Rusia Kehabisan Senjata di Ukraina

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 12 Oktober 2022
Intelijen Inggris Sebut Pasukan Rusia Kehabisan Senjata di Ukraina

Arsip - Seorang prajurit Rusia berbicara kepada tentara cadangan di kota Volzhsky di wilayah Volgograd, Rusia, 28 September 2022. (ANTARA/REUTERS/Stringer/as)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Perang antara Rusia dan Ukraina belum juga menandakan akan berakhir. Perang dimulai sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Kepala badan intelijen siber Inggris GCHQ Jeremy Fleming, Selasa (11/10), menyatakan pasukan Rusia di Ukraina kehabisan senjata. Selain itu, warga Rusia kini menyadari bahwa invasi terhadap Ukraina adalah sebuah langkah yang salah perhitungan.

"Kami tahu, dan para komandan Rusia di lapangan tahu, bahwa pasokan dan amunisi mereka kini telah habis," kata Sir Jeremy Fleming dalam pidato di lembaga pemikir Royal United Services Institute (RUSI) di London.

Baca Juga:

G7 Beri Peringatan ke Rusia

"Pasukan Rusia kelelahan. Eksploitasi tahanan untuk dukungan, dan kini mobilisasi puluhan ribu personel wajib militer yang belum berpengalaman, menunjukkan sebuah situasi yang putus asa," katanya, seperti dikutip Antara.

Kepala mata-mata Inggris itu juga menuturkan bahwa warga biasa Rusia kabur dari wajib militer dan menyadari mereka tidak dapat lagi bepergian.

"Mereka sadar akses ke teknologi modern dan pengaruh eksternal akan dibatasi secara drastis. Mereka (warga Rusia) merasakan sejauh mana penderitaan kemanusiaan yang mengerikan yang disebabkan perang yang dipilih olehnya," kata Fleming merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga:

Hengkang dari Rusia, Nissan Jual Pabrik

Fleming juga mengatakan tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir taktis oleh Rusia, yang ia yakini bahwa "doktrin Rusia dan pendekatan Putin untuk perang ini semoga (penggunaan nuklir) masih jauh dari kenyataan."

Pidato Fleming disampaikan sehari setelah Rusia meluncurkan puluhan rudal ke kota-kota Ukraina yang menurut Putin sebagai balasan atas ledakan yang terjadi sehari sebelumnya di Jembatan Kerch yang menjadi penghubung antara Krimea dan Rusia. (*)

Baca Juga:

Moda Transportasi Perusahaan Negara Uni Eropa Dilarang Masuk Rusia

#Inggris #Rusia #Ukraina #Konflik Ukraina
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Agustus 2025
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
ShowBiz
Nonton Oasis dari Ketinggian Stadion Wembley, Seorang Fan Terjatuh dan Meninggal Dunia
Pria tersebut ditemukan dengan luka-luka yang sesuai dengan akibat terjatuh.
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Nonton Oasis dari Ketinggian Stadion Wembley, Seorang Fan Terjatuh dan Meninggal Dunia
Dunia
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Gempa susulan kuat masih mungkin terjadi selama beberapa minggu setelah gempa Rabu (30/7), yang merupakan salah satu yang terkuat yang pernah tercatat dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.?
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Indonesia
Indonesia Minta Tidak Ada Syarat Atas Pengakuan Palestina Jadi Negara Berdaulat
Indonesia menyerukan kepada negara-negara lain yang belum mengakui Palestina untuk mengikuti langkah Inggris dan “memberikan pengakuan tanpa syarat kepada Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat”.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Indonesia Minta Tidak Ada Syarat Atas Pengakuan Palestina Jadi Negara Berdaulat
Bagikan