Hengkang dari Rusia, Nissan Jual Pabrik
Karyawan yang dirumahkan akan mendapat pesangon 12 kali gaji. (Foto: Nissan)
NISSAN awalnya menghentikan produksi mobil di Rusia pada bulan Maret setelah invasi Rusia ke Ukraina. Operasi seharusnya dilanjutkan pada bulan September, tetapi sebuah pengumuman dibuat bulan lalu tentang perpanjangan penangguhan hingga akhir 2022.
Namun, pengumuman itu tidak lagi valid, sebab kini pabrikan mobil itu telah memutuskan untuk keluar dari pasar Rusia secara penuh. Tidak diketahui apakah keputusan itu akan berlaku selamanya, atau hanya hingga invasi Rusia atas Ukraina berakhir dan Nissan mungkin masuk kembali ke pasar otomotif negara itu.
Namun, saat ini, secara efektif semua operasi lokal di bawah Nissan Manufacturing Russia LLC (NMGR) akan dijual ke NAMI, Central Research and Development Automobile and Engine Institute. Keputusan itu tidak hanya mencakup fasilitas manufaktur dan R&D di St. Petersburg, tetapi juga pusat Penjualan & Pemasaran di Moskow.
Baca juga:
Penjualan Nissan dan Datsun Lampaui Target di GIIAS 2016
Tentu tempat yang telah dijual Nissan itu akan menggunakan nama yang berbeda di bawah kepemilikan baru. Penjualan akan diresmikan dalam beberapa minggu mendatang dan karyawan yang terkena dampak akan menerima kompensasi setara dengan 12 bulan gaji.
Produsen mobil Jepang itu mengatakan keputusan itu akan memberi dampak sekitar 100 miliar yen atau setara dengan Rp 10,5 triliun. Namun, terdapat klausul dalam kontrak tersebut yang menetapkan bahwa Nissan memiliki opsi untuk membeli kembali semuanya dalam enam tahun ke depan. Ini berarti Nissan mungkin dapat kembali ke Rusia dan merebut kepemilikan entitas dan operasi hingga 2029.
Keputusan tersebut mengikuti langkah serupa yang diambil oleh mitra aliansi, yakni Renault yang menjual 67,7 persen sahamnya di Avtovaz ke NAMI pada Mei lalu. Perusahaan Prancis berlogo berlian itu juga berpeluang membeli kembali sahamnya dalam enam tahun ke depan.
Baca juga:
Nissan Kembangkan Teknologi yang Bisa Bunuh Virus
Nissan mulai membuat mobil di pabrik St. Petersburg pada 2009. Karyawan yang bekerja di sana bertanggung jawab untuk merakit SUV X-Trail, Qashqai, dan Murano. Rekor manufaktur dibuat pada 2018 ketika 56.525 kendaraan diproduksi, dengan lebih dari 350 ribu unit selesai pada awal 2019.
Menandai keluarnya produsen mobil itu dalam waktu dekat, Presiden dan CEO Nissan Makoto Uchida berterima kasih karena pihaknya sudah diberi kesempatan membangun bisnis di Rusia.
"Atas nama Nissan, saya berterima kasih kepada rekan-rekan Rusia kami atas kontribusi mereka terhadap bisnis kami selama bertahun-tahun. Meskipun kami tidak dapat terus beroperasi di pasar, kami telah menemukan yang terbaik, solusi untuk mendukung orang-orang kami," ujarnya. (waf)
Baca juga:
Mengintip Spesifikasi All New Nissan Leaf
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Era Baru Audio Mobil: Nakamichi Hadirkan Inovasi Lewat Acara ‘All Things New’
Keseruan City Ride di Semarang, Feders Gathering 2025 Ajak Komunitas Motor Matic Jelajahi Kota Lama
Bikin Inovasi Baru, Oli Full Synthetic untuk Motor Matic Kini Hadir dengan Standar API SN
Peredaran Oli Tak Sesuai Spesifikasi Berhasil Diungkap di Jambi, Federal Oil Tekankan Pentingnya Edukasi dan Perlindungan Konsumen
Konsisten Jaga Kepercayaan Konsumen selama Lebih dari 1 Dekade, Federal Oil Kembali Sabet Superbrands Awards di 2025
Jadi Sarana Edukasi, Partisipasi Pengguna Motor Matic Naik di Program Berhadiah Pulsa
Rajin Ganti Oli Mobil, Pengendara Dapat Paket Liburan Rp 70 Juta hingga Logam Mulia
Mengenal Konsep Jinba Ittai Mazda, Filosofi Asal Jepang Buat Pengendara Menyatu dengan Mobil
Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai
BAIC BJ30 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025, Ada Harga Khusus Buat 500 Pembeli Pertama!