Inovasi Baru, Membatik dengan Menggunakan Limbah Kertas

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Minggu, 02 April 2017
Inovasi Baru, Membatik dengan Menggunakan Limbah Kertas
Membuat membuat pola motif batik dengan limbah kertas. (dok. blog.astoeti)

Proses kreatif para pembatik di Bantul DI Yogyakarta terus berinovasi. Kali ini salah seorang perajin batik di Bantul, Nurohmad, menciptakan inovasi alat membatik cap dengan memanfaatkan limbah kertas kardus untuk membuat pola motif batik.

Menurut pembatik asal Dusun Sawit, Panggungharjo, Sewon, Kabupaten Bantul itu, dengan menggunakan media batik cap dari kertas kardus bekas ini mampu menghemat biaya produksi sekitar 50 persen dibanding dengan menggunakan bahan logam tembaga atau kuningan yang biayanya relatif mahal. Hasilnya pun, tidak ada perbedaan, dan tidak mengurangi kualitas jika dibandingkan dengan menggunakan alat dari logam.

"Canting batik cap untuk pola motifnya biasanya terbuat dari bahan logam tembaga atau kuningan, tetapi saya mencoba membuat inovasi canting batik cap dengan menggunakan kertas kardus bekas seperti bungkus rokok, kardus susu, kardus obat, bungkus makanan," kata Nurohmad, Minggu (2/4).

Ia mengatakan, dalam proses pengerjaannya juga lebih cepat , yakni antara satu jam hingga satu hari, tergantung tingkat kerumitan dan pola batik yang akan dibuat.

"Untuk merangkai kertas limbah menjadi alat membatik, dimulai dari emmotong-motong kertas sesuai dengan ukuran dan bentuk, selanjutnya dilakukan penempelan dengan menggunakan lem di atas pola gambar yang diinginkan dalam posisi berdiri pada selembar karton yang lebih tebal," paparnya.

Nurohmad mengatakan, inovasi ini mulai dirintisnya sejak awal 2017, setelah sebelumnya dirinya membuat pola batik cap dengan bahan logam.

"Sampai saat ini sudah ada puluhan batik berbagai ukuran yang diciptakan menggunakan teknik ini, melalui temuan ini proses membatik menjadi lebih cepat dan lebih murah," tandasnya.

Berkat hasil temuannya ini, sekarang rumah Nurohmad dijadikan laboratorium batik bagi pelajar dan masyarakat umum yang ingin membuat alat batik tersebut.

Untuk mengikuti artikel lainnya, baca juga: Festival Wayang Topeng 2017 Digelar di Yogyakarta

#Batik #Motif Batik #Kain Tradisional
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan