Ini Prediksi Pengamat untuk Djarot-Sihar di Pilgub Sumut

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 09 Januari 2018
Ini Prediksi Pengamat untuk Djarot-Sihar di Pilgub Sumut

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Djarot Saiful Hidayat (kanan) dan Sihar Sitorus (kiri). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara.

Pengamat Komunikasi Politik Emrus Sihombing menilai, pasangan tersebut berpeluang besar memenangi ajang Pilgub Sumut. ‎Pasalnya, PDIP telah melakukan evaluasi terkait pencalonan Cagub-Cawagub Sumut dua periode yang lalu.

Hal itu terlihat dari keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mampu membaca peluang 'perkawinan' dua budaya, yakni Jawa dan Tapanuli yang diwakilkan oleh calon usungannya.

‎"Sehingga pasangan Djarot dan Sihar ini, menurut saya, sangat klop dan bisa diterima masyarakat Sumut," kata Emrus kepada wartawan, Jakarta, Selasa (9/1).

‎Terlebih, kata Emrus, populasi masyarakat Jawa dan Tapanuli sangat besar di Sumut. Bila mereka digabungkan, maka lebih dari sebagian populasi Sumut didominasi dua suku tersebut.

"Berdasarkan data yang saya peroleh, dari aspek jumlah penduduk di Sumut, suku berlatar belakang Jawa mencapai 35 persen. Sedangkan Tapanuli bisa mencapai 30 persen," katanya.

Dengan kata lain, kata Emrus, dari sudut homogenitas paslon Djarot-Sihar dengan pemilih di Sumut, bisa mencapai sekitar 65-75 persen. "Ditambah jika dilihat dari sebaran budaya," tandasnya.

Menurut dia, angka tersebut menjadi modal penting bagi paslon Djarot-Sihar berlaga dalam Pilkada Sumut 2018.

Sebab, bagaimanapun perilaku politik tidak bisa dilepaskan dari sudut homogenitas dari pemilih dengan paslon. Dia menegaskan, penilaian tersebut bukanlah menyangkut masalah SARA.

"Ini bukan persoalan SARA. Karena SARA yang salah dalam konteks kampanye adalah dari sisi negatif. Sedangkan homogenitas dari sudut yang positif karena kebiasaannya itu orang memilih karena karena memiliki kedekatan homogenitas atau kesamaan budaya," katanya.

Di luar latar belakang budaya itu, Emrus menilai sosok Djarot juga memiliki elektabilitas yang cukup tinggi. Sebab, mantan Wali Kota Blitar itu dianggap sebagai sosok yang pluralis dan merangkul semua kalangan.

"‎Saya pikir Sumut sangat terkenal sebagai daerah yang sangat pluralis. Sehingga tidak terlalu sulit bagi warga Sumut untuk menerima Djarot sebagai cagub," pungkasnya. (Pon)

#Pilgub 2018 #PDIP #Djarot Saiful Hidayat
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Dalam praktiknya, para PKL yang tergabung dalam asosiasi tersebut banyak menemui kendala ketika mengakses permodalan ke institusi keuangan milik pemerintah (Himbara).
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Bagikan