Ini Kata Pangdam Jaya Soal Pengepungan Anggotanya oleh Belasan Debt Collector


Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya), Mayjen TNI Dudung Abdurachman (Dok. Humas Polda Metro Jaya)
MerahPutih.com - Polisi menangkap 11 debt collector yang mengepung mobil yang dikemudikan anggota TNI Serda Nurhadi. Para debt collector itu memberhentikan mobil yang dikendarai Serda Nurhadi dan berusaha mengambil kunci mobil tersebut.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan peristiwa yang sempat viral antara Babinsa Sempet Serda Nurhadi dengan 11 orang debt collector.
"Awal mulanya Serda Nurhadi pada pukul 14.00 mendapat laporan dari masyarakat bahwa di depan Kelurahan Semper ini terjadi kemacetan total dan kemudian ada laporan lagi bahwa ada masyarakat yang ribut dengan debt collector tersebut," urai Dudung di Kodam Jaya, Senin (10/5).
Baca Juga:
Sebelas Debt Collector Ditangkap Setelah Aksi Pengepungan Anggota TNI
Atas informasi tersebut, maka Serda Nurhadi datang ke lokasi kemudian berdialog dengan debt collector.
Kemudian, Serda Nurhadi melihat di dalam mobil ada anak-anak menangis dan ada orang tua yang kesakitan, memang tujuannya adalah ke rumah sakit.
Melihat seperti itu, maka Serda Nurhadi mencoba untuk mengambil alih kendaraan untuk menyingkirkan agar kemacetan itu tidak terjadi dan kemudian akan mengarahkan ke rumah sakit.
Kemudian mobil berhenti di ujung sebelum masuk pintu Tol Semper.
Dari situ, Serda Nurhadi yang tidak menguasai kendaraan itu akhirnya mempersilakan kepada pemilik kendaraan Saudara Naras yang rencana akan dibawa ke rumah sakit. Nah terjadilah perselisihan.
“Serda Nurhadi tidak melakukan apa apa dan debt collector para juga tidak melakukan tindakan kekerasan kepada Serda Nurhadi. Terjadi cekcok itu antara pemilik mobil dan debt collector," urainya.

Dudung menambahkan, setelah itu terjadi kesepakatan akhirnya Serda Nurhadi kembali ke belakang duduk di belakang kemudian yang mengendarai adalah Naras yang langsung dibawa ke Polres Jakarta Utara.
Sampai di Polres Jakarta Utara, Serda Nurhadi laporan ke piket polres.
"Saat itu Serda Nurhadi sedang mengumpulkan beras untuk bantuan bantuan COVID-19," tuturnya.
Meskipun, kata Dudung, pelaku telah meminta maaf secara langsung baik kepada Serda Nurhadi, maupun kepada TNI Angkatan Darat secara keseluruhan.
"Yang jelas walau dia sudah minta maaf proses hukum tetap jalan. Proses hukum tetap jalan diserahkan ke polisi," kata Dudung.
Dudung dalam kesempatan itu memastikan Serda Nurhadi murni membantu keluarga yang memang terlilit persoalan dengan debt collector di jalanan itu.
Dia sendiri tak ada hubungannya dengan para debt collector yang menagih utang hingga mengadang pemilik mobil dan menimbulkan kemacetan.
"Sudah dipastikan Serda Nurhadi tak ada hubungannya dengan keluarga yang punya persoalan dengan debt collector ini. Murni, beliau hanya membantu masyarakat," kata Dudung.
Salah satu pelaku pengeroyokan dan pengadangan atau anggota debt collector sendiri telah meminta maaf secara langsung atas perbuatannya yang telah melakukan pengadangan terhadap Serda Nurhadi.
Baca Juga:
Permintaan maaf itu dia sampaikan secara langsung di depan Serda Nurhadi saat keduanya bertemu di Makodam Jaya.
"Saya minta maaf dan akan tanggung jawab dan akan bertanggung jawab dengan hukum yang berlaku," kata pelaku tindak kekerasan yang diketahui bernama Hendri Liatumu itu.
Sebelumnya, belasan debt collector mengadang sebuah mobil yang dikemudikan oleh anggota Badan Pembina Desa (Babinsa) Serda Nurhadi diduga karena kendaraan itu menunggak cicilan selama delapan bulan.
Aksi pengadangan di Tol Koja Barat-Jakarta Utara tersebut diketahui terjadi pada Kamis (6/5) lalu.
"Didapatkan informasi bahwa mobil jenis Honda Mobilio B 2638 BZK tersebut ada tunggakan kredit leasing Clipan selama delapan bulan," kata Wakapolres Metro Jakut AKBP Nasriadi dalam keterangannya, Senin (10/5). (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Anggota TNI di Wonosobo Tewas Saat Melerai Pertikaian, Polisi Militer Tengah Menyelidiki

Resmi Tersangka, Ini Peran Anggota TNI Kopda FH dalam Pembunuhan Kacab BRI

TNI Diminta Jalin Komunikasi dengan Ferry Irwandi, Yusril: Pidana Adalah Jalan Terakhir

Menko Yusril Tegaskan TNI Tidak Bisa Laporkan Aktivis Ferry Irwandi Atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik

Menko Polkam Sjafrie Sjamsoeddin Merespons Dugaan Pidana Ferry Irwandi yang Dilaporkan TNI ke Polda Metro

Prabowo Buka Suara soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Dukung Tim Investigasi Independen dan Tolak Tarik TNI dari Pengamanan Sipil

Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh

TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo Cukup Terlatih dan Terorganisasi

TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional

Bantahan TNI Terkait 5 Kabar Yang Tuduh Ada Dugaan Keterlibatan TNI Dalam Demo
