Faktor-faktor Membuat Brand Jadi Luxury

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 27 Januari 2023
Faktor-faktor Membuat Brand Jadi Luxury

Luxury brand memiliki tingkat eksklusivitas yang bervariasi. (Foto: Unsplash/Laura Chouette)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

LUXURY brand itu apa sih? Jika diukur berdasarkan pendapat masing-masing, kita akan kesulitan mendefinisikan apa itu luxury brand. Sebab semua orang memiliki penilaian masing-masing terhadap kualitas suatu barang.

Apa yang kita anggap mewah, belum tentu mewah bagi orang lain. Contohnya tiktokers asal Singapura bernama Zoe Gabriel. Melalui akun Tiktoknya @zoe, ia menyebut hadiah dari ayahnya berupa tas merek CHARLES & KEITH sebagai barang mewah.

Menurut kesepakatan umum, terdapat faktor yang bisa digunakan untuk mengenali mana merek yang termasuk luxury brand dan mana yang bukan. Faktor utamanya adalah seberapa eksklusif barang tersebut.

Bagaimana suatu barang bisa dikatakan eksklusif? Laman RETAILDOGMA memaparkan beberapa faktornya, misalnya:

Baca Juga:

Brand Fesyen Mewah Ini Jual Wearpack 'Kotor' Seharga Rp10 juta, Tertarik?

1. Harga mahal

Barang yang harganya mahal tampak eksklusif karena tidak semua orang bisa membelinya. Di sisi lain, patokan mahal tidak melulu dilihat dari harga yang tinggi. Barang tersebut bisa dibilang mahal apabila harganya lebih tinggi dari brand lainnya. Sah-sah saja sabun Molton Brown dan L’Occitane dianggap mewah, namun mungkin harganya lebih murah dari sepatu Christian Louboutin atau jam tangan Cartier.

Brand mewah menyediakan produk yang kualitasnya sepadan dengan harganya yang mahal. (Foto: Unsplash/Laura Chouette)

2. Kualitas tinggi

Seperti kata banyak orang, ada harga ada rupa. Brand mewah menyediakan produk yang kualitasnya sepadan dengan harganya nan mahal. Mereka memilih bahan yang bermutu tinggi dan tahan lama. Pengerjaannya pun otentik dan penuh ketelitian dari para profesional di bidangnya, sehingga menciptakan barang yang eksklusif. Dengan demikian, customer akan merasa istimewa ketika mengenakan barang tersebut.

3. Persediaan terbatas

Di samping itu, brand mewah biasanya tidak berusaha melayani pembeli dan tidak ingin produknya tersedia dengan mudah. Kelangkaan menjadi kunci dalam hal pemasaran barang, dan inilah yang menjadikannya eksklusif.

Masih ada lagi faktor lain yang biasanya digunakan untuk mendefinisikan luxury branded. Di antaranya adalah estetika desain, personalisasi, endorsment dari selebriti, packaging, hingga performa yang unggul.

4. Piramida Brand Mewah

Luxury Brand hadir di berbagai sektor. Beberapa yang paling menonjol adalah ritel, perhotelan, dan otomotif. Grup ritel mewah biasanya memproduksi sejumlah luxury brand dengan berbagai segmen. Di dalamnya termasuk segmen fesyen, kecantikan, aksesori, dan minuman. Kebanyakan segmen mewah di ritel terkonsolidasi di bawah beberapa konglomerat.

Baca Juga:

Rilisan Jeans Gucci dengan 'Noda Rumput' Tuai Kontroversi

Posisi setiap luxury brand akan berubah-ubah - Unsplash.com_Nassim Boughazi

Misalnya LVMH, yang merupakan konglomerat spesialis barang-barang mewah dengan brand populer seperti Louis Vuitton, Fendi, Christian Dior, Givenchy, dan Marc Jacobs. Lalu ada grup Richemont yang menaungi merek seperti Cartier, Van Cleef & Arples, dan Mont Blanc.

Di sisi lain, Erwin Rambourg dalam bukunya yang berjudul The Bling Dynasti: WHY The Reign Of Chinese Shoppers Has Only Just Begun, membuat piramida brand mewah berdasarkan harga. Piramida tersebut memiliki tujuh tingkatan dari dasar ke puncak, yaitu:


1. Everyday luxury, harga dibawah USD 100 atau sekitar Rp 1,5 juta. Lini fesyen yang termasuk kategori ini termasuk Charles and Keith.

2. Affordable luxury, harga sekitar USD 100-USD 300 atau dibawah Rp 4,5 juta. Misalnya, kacamata desainer Coach dan perhiasan Tiffany & Co.

3. Accessible core, harga sekitar USD 300-USD 1.500 atau sekitar Rp 4,5 juta-Rp 23 juta. Gucci, Prada, Louis Vuitton, Christian Louboutin termasuk dalam kategori ini.

4. Premium core, harga USD 1.500-USD 5.000 atau Rp 23 juta- Rp 76 juta. Merek Bulgari, Tag Heuer, Rolex, Chopard termasuk ke dalam premium core.

5. Superpremium, harga USD 5.000-USD 50 ribu atau Rp 76 juta-Rp 758 juta.

6. Ultra high end, harga di atas USD 50 ribu atau Rp 758 juta. Misalnya Bottega Veneta, Van Cleef, dan Arpels.

7. Bespoke, tidak ternilai lagi harganya karena dibuat sesuai pesanan atau dibuat secara custom dan personalized.

Posisi setiap brand di piramida tersebut bisa saja berubah seiring waktu. Mungkin Charles & Keith dianggap bukan brand mewah saat ini, tetapi beberapa tahun ke depan bisa menjadi penanda kemewahan seseorang.

Mungkin saja Gucci dianggap mewah hari ini, tetapi berkurang citra kemewahannya di masa depan. Itu semua bisa terjadi karena faktor-faktor penentu kemewahan seperti yang telah disebutkan yaitu meliputi harga, kualitas, dan kelangkaan. (dkr)

Baca Juga:

70 Desainer Indonesia Rilis Tren 2020/2021 dengan Konsep Sustainable Fashion

#Fashion
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Fashion
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Lewat akun Instagram pribadinya @justinhubner5, Justin kerap membagikan gaya berpakaian yang memadukan nuansa sporty dan kemewahan, yang dikenal sebagai tren sporty luxe.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Fashion
Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki
Keputusan diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BATA yang digelar pada 25 September 2025.
Wisnu Cipto - Jumat, 10 Oktober 2025
 Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki
ShowBiz
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal
JakCloth telah bertransformasi jadi sebuah movement anak muda.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Oktober 2025
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal
Fashion
Energi Baru ESMOD Jakarta Meriahkan Senayan City Fashion Nation 2025
ESMOD Jakarta Runway Syndicate menjadi salah satu sorotan di panggung Senayan City Fashion Nation 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 24 September 2025
Energi Baru ESMOD Jakarta Meriahkan Senayan City Fashion Nation 2025
Fashion
UNIQLO x POP MART: Koleksi 'THE MONSTERS' Hadirkan Labubu Cs ke Dunia Fashion
Karakter-karakter ciptaan Kasing Lung seperti Labubu, Zimomo, Tycoco, dan Spooky tampil dalam desain penuh warna dan detail menarik.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 September 2025
UNIQLO x POP MART: Koleksi 'THE MONSTERS' Hadirkan Labubu Cs ke Dunia Fashion
Fashion
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Koleksi yang dijadwalkan debut di musim 2026 ini akan menggabungkan teknologi mutakhir dengan desain kolaborasi dua ikon di dunia performa olahraga.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Fashion
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal
Wondherland berkolaborasi dengan Scent of Indonesia (SOI), untuk membawa konsep 'anti blind buy experience' di edisi 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal
ShowBiz
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda
Armani ialah pria yang meninggalkan jejak yang diakui di seluruh dunia.
Dwi Astarini - Jumat, 05 September 2025
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda
ShowBiz
Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia
Perusahaannya, Armani, berkembang dari mode menjadi sebuah imperium yang merambah kecantikan, wewangian, musik, olahraga hingga hotel mewah.
Dwi Astarini - Jumat, 05 September 2025
 Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia
Fashion
Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue
Pengumuman ini mengakhiri spekulasi selama berbulan-bulan setelah Wintour mengumumkan pengunduran dirinya, pada Juni lalu.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
 Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue
Bagikan