Ini Alasan Kucing Tak Boleh Makan Nasi


Kenali dampak negatif memberikan nasi pada kucing. (Foto: pixabay/birgl)
UNTUK manusia, karbohidrat seperti nasi merupakan salah satu sumber energi utama. Makanan tersebut tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari, khususnya di Indonesia.
Tapi, hal tersebut tidak berlaku bagi kucing. Dokter hewan menegaskan untuk menghentikan kebiasaan memberi makan nasi kepada kucing.
Baca Juga:
Kucing Ajaib Viral Ini Dijual Rp1,8 Miliar, Intip Kelebihannya
Dokter hewan Radhiyan Fadiar Sahistya menjelaskan kucing tidak mampu mencerna karbohidrat menjadi sumber energi dengan baik. Energi utama kucing berasal dari protein. Ketika kadar protein berkurang, kucing menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Seperti yang dilansir dari laman Antara, bila kucing mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat, gula darah meningkat secara drastis. Risikonya kucing bisa terkena diabetes, khususnya yang berusia dewasa.
Sebaiknya kamu memberikan makanan pada kucing kesayanganmu dengan nutrisi seimbang. Dengan begitu, pertumbuhan kucing akan baik.
Porsi makan kucing juga harus pas. Bila berlebihan, kucing bisa mengalami gangguan ginjal, terutama yang berusia di atas tujuh tahun.
"Itulah mengapa makanan-makanan hewan peliharaan dari pabrik dipisahkan berdasarkan ketegori usia, yakni untuk anak kucing atau anjing juga untuk hewan yang sudah dewasa," jelas dokter Radhiyan
Dokter Radhiyan menambahkan kucing atau anak anjing sebetulnya masih bisa mendapat asupan nutrisi dari air susu induk. Organ pencernaan mereka belum berkembang sempurna, sehingga butuh nutrisi berbentuk cairan.
Baca juga:
Kisah Viral Kucing Terjebak 40 Hari di Apartemen, Karena Pemiliknya Terkena COVID-19
Saat sudah menginjak usia satu hingga dua bulan, mereka bisa belajar makan selain air susu. Sebaiknya berikan makanan berukuran kecil dan lembut agar mudah mengonsumsinya. Kemudian, setelah berusia dua hingga tiga bulan, beri makanan dengan tekstur lebih padat.

Dari segi nutrisi, kadar protein dalam makanan kucing atau anjing dewasa lebih rendah untuk menunjang fungsi ginjal yang menurun. Kucing dan anjing pun butuh asupan serat yang cukup. Kurang serat membuat mereka mengalami diare. Berlebihan mengakibatkan sembelit.
Selain itu, pemberian vitamin juga harus dalam porsi pas. Kekurangan vitamin akan mengurangi nafsu makan. Masalah kesehatan akan muncul jika pemberian vitamin berlebihan.
Selain protein, sumber energi kedua baik untuk kucing maupun anjing ialah lemak. Lemak sangat berguna untuk anjing atau kucing yang sedang sakit, hamil, dan menyusui.
Lemak bisa meningkatkan selera makan dan menyediakan 2,5 kali energi lebih besar dibandingkan protein dan karbohidrat dengan berat sama. Tapi perlu diingat, asupan lemak berlebihan menimbulkan masalah kesehatan pada kucing. (ryn)
Baca juga:
Mengenal MarsCat, Si Robot Kucing Canggih Berharga Fantastis
Bagikan
Berita Terkait
Musik dan Hobi Menjadi Satu, Pop City 2025 Hidupkan Jantung Jakarta

Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah

Belanja Cepat, Kebiasaan Baru Kaum Urban

Kombinasi Efisiensi dan Kenyamanan Jadi Solusi Cuci Pakaian di Era Modern

Polisi Tetapkan 1 Anak Di Bawah Umur Tersangka Pejarahan Kucing Uya Kuya

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus

Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

LEGO Datangkan Petualangan di Set One Piece, Yuk Menjelajah Bersama Kru Topi Jerami

Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
