Inggris Dukung Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Status Yerusalem


oster almarhum mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat and Presiden Palestina Mahmoud Abbas terlihat di sebuah gedung pendukung Fatah (ANTARA FOTO/REUTERS/Suhaib Salem)
MerahPutih.Com - Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB terkait status Yerusalem yang dipelopori Mesir mendapat dukungan penuh dari Inggris. Utusan Inggris untuk PBB menyatakan siap berdiri bersama Mesir guna menentang keputusan Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Sebagaimana diketahui Mesir menjadi negara pertama yang mengajukan naskah resolusi kepada Dewan Keamanan PBB terkait status Yerusalem. Inggris sebagai negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan memiliki hak veto mendukung upaya Mesir tersebut.
"Inggris akan memberi suara yang mendukung teks Mesir mengenai Yerusalem sebab itu sejalan dengan posisi lama kami mengenai Yerusalem. Itu sejalan dengan resolusi terdahulu Dewan Keamanan PBB," kata Matthew Rycroft, Duta Besar Inggris untuk PBB, kepada wartawan.
Rycroft sebagaimana dilansir Antara Selasa (19/12) mengatakan negaranya percaya Jerusalem adalah masalah status akhir dan Jerusalem mesti menjadi ibu kota bersama buat Israel dan dan Palestina.
Presiden AS Donald Trump pada 6 Desember mengumumkan ia secara resmi mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel, dan menyulut kecaman di dunia dan kerusuhan di Wilayah Timur Tengah.
Ketika berbicara mengenai kemungkinan veto dari AS terhadap rancangan resolusi, Dubes Rycroft mengatakan Amerika Serikat tentu saja masih memiliki peran penting dalam proses perdamaian di Timur Tengah. Namun Pemerintahan Donald Trump perlu mengajukan usul baru yang lebih memajukan proses perdamaian dalam konflik Palestina-Israel.
Dubes Inggris untuk PBB itu meminta kepada para pemimpin politik untuk mendorong setiap orang agar menahan diri dari kerusuhan yang terus menelan korban antara kedua belah pihak di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
"Hanya dalam suasana damai lah peluang perdamaian akan dimaksimalkan," pungkas Matthew Rycroft.(*)
Bagikan
Berita Terkait
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian

Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit

Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari

Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon

Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat

Bikin Kontroversi Lagi, Donald Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026 dari Boston

Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza

Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan

WHO Nyatakan 15 Ribu Korban Serangan Israel di Gaza Butuh Segera Operasi Amputasi

Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
