Inggris Bangkitkan kembali Skena Restoran di tengah Pandemi


Restoran di Inggris mengalami penurunan signifikan. (Foto: Reuters.com)
INGGRIS merupakan salah satu negara yang memiliki skena restoran terbesar di dunia. Ketenaran Inggris sebagai pusat restoran terbesar membuat negara ini menjadi tempat utama bagi seseorang untuk hidup dan berbisnis. Saat pandemi COVID-19 menghantam, restoran di Inggris mengalami penurunan pendapatan. Hampir 10 ribu restoran berlisensi terpaksa ditutup secara permanen ketika krisis virus corona melanda di Inggris.
Dua bulan pertama di tahun 2021, saat situasi semakin memburuk dengan berbagai kebijakan pemerintah mengenai pembatasan jarak sosial, bisnis restoran menjadi anjlok. Akibatnya, bisnis ini diprediksi sulit untuk tetap eksis.
BACA JUGA:
Semua Pihak Harus Terlibat Mengembangkan Teknologi
Salah satu pemilik restoran besar di Inggris Ranald Macdonald mengharapkan restoran menjadi salah tempat pertama yang dibuka saat pembatasan jarak sosial dicabut. “Memang tepat untuk membuka sekolah kembali terlebih dahulu. Namun, setelah langkah tersebut diambil, pemerintah harus berupaya untuk merevitalisasi ekonomi secara keseluruhan sesegera mungkin,” ujar Macdonald kepada Dailymail.

Ia akan menerapkan strategi khusus dalam menarik hati pelangggan, yakni dengan acara live music di restoran yang juga sempat terhenti akibat pandemi ini. “Restoran saya terkenal dengan musik live. Saya berhubungan dengan banyak musisi berbakat dan brilian. Kami memesan sekitar 3.000 setahun. Banyak dari mereka yang masih bertahan dengan kredit universal. Mereka juga telah ditinggalkan pemerintah,” tambahnya.

Pemerintah Inggris telah melakukan investasi besar-besaran terhadap seluruh restoran agar warganya dapat merasa aman ketika berkunjung ke sebuah restoran. Namun, berkurangnya turis asing ke Inggris membuat pendapatan restoran belum mencapat level stabil.
Pentingnya kebijakan pemerintah menjadi peran utama dalam membangkitkan bisnis restoran. Ketika kebijakan pemerintah mendukung restoran dalam melakukan berbagai strategi untuk bangkit dari keterpurukan, restoran di Inggris dipastikan tetap bisa survive menyajikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan.(ard)
Bagikan
Berita Terkait
Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis

Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah

Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar

'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif

Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri
