Indonesia Disebut Negara dengan Jumlah Libur Terbanyak, Pengamat Soroti Penurunan Produktivitas Pekerja


Buruh Pabrik.(foto: dok Kemenaker)
MERAHPUTIH.COM - INDONESIA menetapkan 27 hari libur nasional dan cuti bersama. Beberapa kalangan menganggap jumlah itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah hari libur terbanyak di ASEAN. Pengamat kebijakan publik Achmad Nur Hidayat menyoroti banyaknya hari libur di Indonesia. Dia menganggap kebijakan ini berpotensi berimbas ke perekonomian.
Ia mencontohkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2023 menyebut produktivitas pekerja Indonesia tercatat sebesar USD 23,3 atau Rp 372.800 per jam kerja.B Jika dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai USD 30,1 dan Singapura dengan angka mencengangkan USD 68,6 per jam kerja.
“Fakta ini mengindikasikan bahwa persoalan produktivitas kita bukan hanya soal jumlah jam kerja, melainkan juga lebih pada efektivitas dan struktur kerja itu sendiri,” kata Achmad dalam keteranganya kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/6).
Dia mencontohkan banyaknya sebuah pabrik dengan mesin yang sering dimatikan karena libur panjang. Mesin memang tidak rusak, tapi untuk mencapai suhu optimal, mesin butuh pemanasan ulang yang memakan waktu dan energi. “Sama seperti otak dan tubuh pekerja yang butuh adaptasi kembali setelah jeda panjang,” ungkap Achmad.
Achmad menyebut, di negara-negara maju dengan produktivitas tinggi, pekerja justru memiliki waktu libur yang cukup. Hal yang membedakan yakni bagaimana mereka bekerja saat tidak libur. Produktivitas bukan sekadar berapa jam seseorang bekerja, melainkan apa yang ia hasilkan selama jam itu. “Di sinilah Indonesia tertinggal. Kita sering terjebak pada mentalitas kerja panjang, bukan kerja cerdas,” ungkap Achmad.
Baca juga:
Pangajar dari UPN Veteran Jakarta ini mengatakan banyak kantor yang masih menghargai kehadiran fisik ketimbang hasil konkret. “Banyak birokrasi yang lamban bukan karena kurang tenaga, tapi karena tidak ada insentif untuk mempercepat kerja. Bandingkan saja dengan Singapura, dengan sistem kerja sudah digital, terotomatisasi, dan berbasis kinerja,” ucap Achmad.
Di Singapura, lanjut Achmad, seorang pekerja hanya bekerja delapan jam sehari, tapi output-nya jauh melebihi pekerja Indonesia yang lembur hingga malam. “Ini bukan hanya soal teknologi, melainkan juga soal budaya kerja dan struktur insentif,” jelas dia.
Indonesia boleh saja memiliki libur terbanyak di ASEAN. Namun, jangan sampai itu menjadi alasan untuk produktivitas rendah.
“Justru dengan libur yang cukup, kita bisa menjadi bangsa yang lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih siap bekerja secara efektif. Kuncinya bukan pada jumlah hari kerja, tapi pada bagaimana kita mengisinya,” tegas Achmad.(knu)
Baca juga:
Resmi, Pemerintah Tetapkan 27 November Jadi Hari Libur Nasional
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 Yang Diklaim Bakal Serap Tenaga Kerja dan Beri Jaminan Kontrak Kerja

Lonjakan Arus Terjadi di Tol Japek, Naik 40,48 Persen

Hari Libur Nasional dan Tanggal Merah di September 2025, Ada Long Weekend di Awal Bulan

Tanggal Merah September 2025: Cek Libur Nasional, Maulid Nabi, dan Kalender Hijriah Lengkap

Tanggal Merah September 2025: Ada Libur Nasional dan Long Weekend 3 Hari!

Adian Napitupulu Ajak Koleganya di DPR Verifikasi Data Ekonomi dan Lapangan Kerja Pidato Prabowo
KAI Daop 1 Jakarta Beri Diskon 20% Tiket Kereta Komersial Sambut HUT RI, Waktunya Keliling Indonesia Tanpa Mikir Ongkos

18 Agustus Resmi Jadi Hari Libur Nasional, Pemerintah Dorong Partisipasi Warga Meriahkan Lomba hingga Pesta Rakyat

Wamenaker Noel Pakai Kaus One Piece, Simbol Perlawanan Ketidakadilan

KPK Mulai Bidik Imigrasi Dikasus Praktik Pemerasan Tenaga Kerja Asing
