Indonesia Butuh Pendidikan Merdeka dan Berpusat pada Pembangunan Manusia


Indonesia membutuhkan transformasi pendidikan. (Foto: SMSG)
MELALUI acara Belajaraya 2023 dengan tema 'Ambil Peran untuk Pendidikan', jaringan pendidikan Semua Murid Semua Guru (SMSG) menyelenggarakan sesi Ngobrol Publik di Pos Bloc, Jakarta Pusat.
Dalam acara ini, sejumlah pemimpin dari berbagai sektor berkumpul untuk membahas tentang urgensi pendidikan karakter dan perilaku, pengembangan soft skills, dan hal lainnya yang relevan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan pentingnya memahami inti dari pendidikan, yang mencakup berperilaku dengan baik, menghormati orang lain, dan menjaga integritas.
“Pendidikan itu tentang berperilaku, menghormati orang lain, dan menjaga integritas. Oleh karena itu, pendidikan dan budaya memang saling terkait, di mana keduanya dapat membentuk dan menuntun seseorang dalam menjalani kehidupan," terang Ganjar.
Baca juga:
Nilai Pendidikan Akademis di Mata Nicholas Saputra

Sementara itu, CEO Nurhayati Subakat Entrepreneurship Institute (NSEI) Salman Subakat menekankan pentingnya motivasi belajar sepanjang hayat. Ia mengatakan bahwa untuk bisa berkelanjutan, seseorang harus bekerja dengan hati, karena dalam bekerja terdapat pembelajaran yang berharga.
“Agar bisa sustain, seseorang harus bekerja dengan hati, karena dalam bekerja ada pembelajaran yang bisa didapatkan. Di dunia pekerjaan, pemimpin yang hebat adalah guru yang baik," papar Salman.
Di kesempatan sama Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani menegaskan bahwa tujuan akhir dari pendidikan bukan hanya untuk memenuhi tuntutan ekonomi semata, tetapi juga untuk membangun seorang manusia secara holistik.
Selain itu, pendidikan juga perlu didukung oleh kehadiran media. Maka dari itu, Direktur PT Tempo Inti Media Tbk., Budi Setyarso membahas peran media dalam melakukan edukasi kepada publik dan pentingnya sikap kritis dalam menerima informasi dari media.
Baca juga:
Hari Pendidikan Nasional, Riwayat Kurikulum di Indonesia

“Media menjalankan fungsi sebagai sumber dan pengendali informasi, yang secara otomatis menjadi sumber ilmu pengetahuan dan pendidikan. Media memiliki peran untuk mengedukasi publik agar senantiasa bersikap terbuka, dan menerima semua hal," ujar Budi.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim juga menyampaikan upaya yang telah dilakukan oleh Kemendikbud dan pemerintah dalam menangani isu-isu pendidikan.
Salah satunya adalah program Kampus Merdeka yang membebaskan mahasiswa untuk mendapatkan pembelajaran di luar lingkungan sekolah. Nadiem percaya bahwa cara terbaik untuk belajar bukan hanya dari pakar, tetapi juga melalui berbagi dengan berbagai pihak, termasuk melalui media sosial.
Meski begitu, Nadiem mengakui bahwa masih ada tantangan, termasuk pandangan bahwa pendidikan dianggap sebagai beban dan bukan proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Pemerintah berusaha menjawab isu-isu tersebut melalui kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. (waf)
Baca juga:
Nadiem Luncurkan Rapor Pendidikan Indonesia
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Gubernur DKI Jakarta Pramono Bikin KJP Try Out, Bantu Pelajar Percaya Diri Masuk Perguruan Tinggi

Presiden Tegaskan Pendidikan Anak sebagai Investasi Utama, Siapkan SMA Garuda dan Sekolah Terintegrasi

Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Komisi X DPR Sebut Pendidikan Indonesia semakin Maju

Ini Alasan Gubernur Pramono Mau Pindahkan Kampus IKJ dari TIM ke Kota Tua

Tragedi Al-Khoziny, Legislator PKB Dukung Penataan Infrastruktur Pesantren

Sekolah Garuda Hadir, Anak Tukang Tambal Ban Yakin Bisa Kuliah di Cambridge

SMA Pradita Dirgantara Jadi Sekolah Garuda, AHY Sebut Tingkatkan Kualitas SDM

Sekolah Garuda Resmi Diperkenalkan, Murid Berprestasi Yakin Bisa Raih Mimpi Kuliah di Luar Negeri

Belajar dari Tragedi Al-khoziny, Pimpinan Komisi V DPR Sebut Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren masih Lemah

Sekolah Dapat Bantuan Smart TV, DPR Minta Guru Diberi Pelatihan dan Diawasi agar tak Ada Penyalahgunaan
