Headline

Indonesia Berpotensi Jadi Negara Berpendapatan Tinggi

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 10 Maret 2018
Indonesia Berpotensi Jadi Negara Berpendapatan Tinggi

Mesin pemanen pagi produksi PT Pindad (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menilai Indonesia dapat meningkatkan status menjadi negara berpendapatan tinggi.

Untuk mewujudkannya, pemerintah harus menciptakan akses kepada penduduknya yang lebih besar atas pangan bergizi dan berinvestasi di bidang sumber daya manusia. Dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Jumat (9/10) FAO menyatakan perekonomian Indonesia tumbuh dengan stabil selama bertahun-tahun.

Selain itu, pemerintah Indonesia memiliki rencana besar untuk menaikkan peringkat Indonesia, dari negara berpendapatan sedang menjadi negara berpendapatan tinggi.

Langkah-langkah besar telah dilakukan dalam mengentaskan kemiskinan yang absolut, namun upaya pengentasan kemiskinan masih perlu terus diakselerasi. Diharapkan upaya tersebut akan memperkecil kesenjangan ekonomi dan pemerintah Indonesia telah berjanji akan meningkatkan penghidupan rakyat Indonesia, khususnya petani.

Salah satu pendekatan utama untuk mewujudkannya adalah memperbesar akses atas pangan bergizi dan mengurangi prevelansi "stunting" pada balita, yaitu kondisi anak-anak tidak mampu mengembangkan potensi fisik dan mental terbaiknya ketika dewasa kelak.

Akibatnya, di masa depan anak-anak-anak tersebut akan menderita sebagai akibat dari rendahnya kinerja dan produktivitas sehingga tidak memiliki penghasilan cukup untuk menjamin kesejahteraannya. Salah satu penyebab utama dari stunting adalah asupan pangan yang terlalu berat kepada karbohidrat dan kurang nutrisi dari buah, sayuran dan makanan berprotein tinggi.

Berbicara dalam "Jakarta Food Security Summit", Asisten Direktur Jenderal dan Kepala Perwakilan Regional FAO untuk Asia dan Pasifik Kundhavi Kadiresan sebagaimana dilansir Antara memuji Indonesia atas inisiatifnya untuk menciptakan keadilan ekonomi, namun ia mendorong konvergensi pemangku kepentingan di sektor publik dan swasta untuk mencari peluang dalam meningkatkan gizi sebagai tujuan utama sebagai upaya berkelanjutan dengan tercapainya peningkatan pendapatan.

"Menciptakan keadilan bisa melibatkan banyak hal, tetapi membangun sumber daya manusia merupakan jalan menuju masa depan yang berkelanjutan. Peningkatan kualitas nutrisi melalui akses pangan bergizi, adalah langkah pertama," kata Kadiresan.

Para petani bisa beralih ke tanaman pangan bernilai lebih tinggi seperti sayuran atau buah, atau melakukan penganekaragaman atau diversifikasi bidang Pertanian dengan kombinasi akuakultur atau peternakan.

Tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi tersebut menjanjikan keuntungan dan pendapatan lebih besar daripada tanaman pokok- padi dan jagung. Permintaan akan meningkat dengan cepat di masa depan, katanya seraya menambahkan bahwa petani kecil kerap menjadi kelompok paling rentan mengalami kemiskinan dan rawan pangan.

"Pemerintah dan sektor swasta bisa bekerja sama dengan para petani dan kelompoknya (untuk membantu mewujudkan transformasi ini)," kata Kadiresan.

Dibutuhkan investasi lebih besar dalam rantai nilai yang lebih inklusif dan efisien, baik di sektor swasta maupun publik, karena produk daging, buah-buahan dan sayuran lebih cepat rusak dibandingkan beras. Dibutuhkan pula strategi manajemen risiko yang lebih kreatif seperti kontrak pertanian, karena komoditas tersebut kerap berisiko lebih besar untuk tumbuh dan dijual dibandingkan beras. Dan insentif seharusnya diberikan lebih luas tidak hanya kepada komoditas dari tanaman pangan pokok jika kita mengharapkan petani melakukan diversifikasi ke komoditas bergizi. Namun petani dan rumah tangga di pedesaan juga harus secara aktif mencari sumber penghasilan dari olahan hasil pertanian maupun usaha di luar pertanian.

"Di Indonesia, agribisnis telah memberi kontribusi yang lebih besar kepada PDB daripada sektor hilir pertanian, sesuai dengan pengalaman negara-negara lain ketika pertumbuhan ekonomi mengalami transformasi struktural. Pola tersebut baik di Indonesia maupun negara-negara lain tampak jelas- di masa depan pertumbuhan di bidang ekonomi pangan akan lebih banyak dengan agribisnis dengan rantai nilai yang inklusif dan efisien dibandingkan pertanian primer," katanya.

Untuk menumbuhkan agribisnis dibutuhkan hubungan pedesaan dan perkotaan yang lebih baik, di mana diperkirakan 60-70 persen permintaan pangan di Asia saat ini berasal dari daerah perkotaan. Membudidayakan dan menghasilkan lebih banyak pangan yang beragam dan bergizi seperti ikan, daging, buah-buahan dan sayuran di daerah pedesaan akan tidak berarti, apabila penanganan komoditas tidak optimal sehingga yang lebih cepat rusak dan tidak bisa dibawa ke konsumen tepat waktu dalam keadaan segar, atau jika banyak yang terbuang dalam perjalanan.(*)

#Industri Agro #Pertanian Indonesia #Stok Pangan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Pemprov DKI Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Nataru hingga Januari 2026
Pemprov DKI memastikan stok pangan aman hingga Januari 2026. Jakarta juga menyiapkan pangan subsidi, Gerakan Pangan Murah, dan pemantauan harga.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 Desember 2025
Pemprov DKI Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Nataru hingga Januari 2026
Indonesia
Harga Pangan 12 Desember: Cabai Rawit Tembus Rp 80 Ribu Per Kg, Telur dan Bawang Ikut Meroket
Komoditas gula dan minyak goreng pun mengalami peningkatan harga
Angga Yudha Pratama - Jumat, 12 Desember 2025
Harga Pangan 12 Desember: Cabai Rawit Tembus Rp 80 Ribu Per Kg, Telur dan Bawang Ikut Meroket
Indonesia
Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan untuk Stabilkan Harga di Kepulauan Seribu
Gubernur DKI Jakarta mengirim 15 ton pangan ke Kepulauan Seribu untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan stok jelang Natal dan Tahun Baru.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan untuk Stabilkan Harga di Kepulauan Seribu
Indonesia
Harga Pangan Merangkak Naik, Ini Alasan Kemendag
Untuk cabai merah dan cabai rawit, Budi menegaskan asosiasi produsen menyampaikan tidak ada masalah dari sisi produksi, namun cuaca yang kurang baik membuat aktivitas panen menjadi terkendala.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Desember 2025
Harga Pangan Merangkak Naik, Ini Alasan Kemendag
Indonesia
Harga Bapok Terbaru 7 Desember 2025: Cabai Rawit Melambung Sendiri, Mayoritas Pangan Malah Kompak Turun Drastis
Penurunan harga juga terjadi pada kelompok daging dan telur
Angga Yudha Pratama - Minggu, 07 Desember 2025
Harga Bapok Terbaru 7 Desember 2025: Cabai Rawit Melambung Sendiri, Mayoritas Pangan Malah Kompak Turun Drastis
Indonesia
Hadapi Gangguan Cuaca Kemenkeu Yakinkan Harga Pangan Terkendali Saat Nataru
Pemerintah juga akan terus memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan masyarakat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Desember 2025
Hadapi Gangguan Cuaca Kemenkeu Yakinkan Harga Pangan Terkendali Saat Nataru
Indonesia
Stabilitas Harga Pangan Jelang Nataru 2025/2026, Mendag Waspadai Faktor Cuaca
Biasanya kan Nataru yang perlu diantisipasi adalah cabai
Angga Yudha Pratama - Jumat, 21 November 2025
Stabilitas Harga Pangan Jelang Nataru 2025/2026, Mendag Waspadai Faktor Cuaca
Indonesia
Mentan Amran Lakukan Inspeksi Harga Sembako di Pasar Legi Solo, Tegaskan jangan Politisasi Sektor Pangan
Dari hasil pemantauan di Pasar Legi, harga beras turun dan sekarang stabil di bawah HET.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Mentan Amran Lakukan Inspeksi Harga Sembako di Pasar Legi Solo, Tegaskan jangan Politisasi Sektor Pangan
Indonesia
Indonesia Setop Impor Jagung Sepanjang 2025, Mentan Amran Pamer Lonjakan Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah
Ini merupakan lompatan tertinggi sepanjang sejarah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Indonesia Setop Impor Jagung Sepanjang 2025, Mentan Amran Pamer Lonjakan Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah
Indonesia
Prabowo Dinilai Sukses Jadikan Pertanian sebagai Program Prioritas
Capaian Prabowo terlihat dalam menjaga cadangan beras pemerintah. Program pertanian menjadi prioritas pemerintah.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
Prabowo Dinilai Sukses Jadikan Pertanian sebagai Program Prioritas
Bagikan