Incar Kemenangan di Pilwakot Tangsel, ini Strategi Benyamin Davnie-Pillar Saga


Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie yang juga calon petahana di Pilkada Tangsel. (ANTARA)
MerahPutih.com - Pasangan Calon Wali kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie-Pillar Saga Ichsan mulai tampil ke publik. Mereka pun berusaha meyakinkan masyarakat akan visi misinya ke depan.
Benyamin menuturkan, selama bertemu masyarakat, ia meyakinkan warga tentang visi-misi dan program kerja yang diusung, muaranya adalah demi membuat Tangsel semakin unggul dan masyarakat semakin nyaman.
“Kami berharap apa yang kami sampaikan berdampak dengan datangnya masyarakat ke tempat pemungutan suara dan menyalurkan suara,” jelas Benyamin kepada awak media, Kamis (15/10).
Baca Juga
Hasil Survei Terakhir Pangkal Penyerangan Benyamin di Pilkada Tangsel
Ia mengatakan, pandemi COVID-19 menjadi tantangan seluruh pihak terkait, termasuk calon kepala daerah, untuk bisa terus meyakinkan masyarakat menyalurkan hak pilihnya ketika pemilihan berlangsung.
Selama menjalani kegiatan kampanye tatap muka dan virtual, Benyamin bersama Calon Wakil Walikota Pilar Saga Ichsan terus mengingatkan dan menjelaskan tentang pentingnya peran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi, terutama di Tangsel.
“Kami selalu hadir dan meyakinkan masyarakat bahwa satu suara yang mereka berikan akan berpengaruh terjadap wajah Tangsel lima tahun ke depan. Ini kami lakukan agar masyarakat semakin sadar jika peran mereka bukan hanya mencoblos, tapi menjadi bagian dari arah pembangunan daerah,” kata Benyamin.
Benyamin yang juga Wakil Walikota ini menuturkan, berbagai upaya telah dilakukan sedari Tangsel berdiri, sehingga Tangsel menjadi salah satu kota yang masuk dalam tujuh besar Kota Layak Huni, hasil survei Most Liveable City Index (MLCI) 2017 yang dilakukan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia.
Menurut Benyamin yang menjabat sebagai wakil walikota selama dua periode, seperti kota-kota lainnya, Tangsel juga menghadapi berbagai isu khas kawasan urban, seperti kemacetan, penyediaan sarana, dan sejumlah lainnya.
Kendati demikian, Benyamin memastikan Pemerintah Kota Tangsel terus bekerja demi menyelesaikan persoalan, salah satunya terkait aspek transportasi yang berisikan kemacetan.
Menurut Benyamin, penanganan kemacetan di Tangsel dilakukan dengan berbagai cara. Di beberapa titik kemacetan, jelas Benyamin, penanganan masih terus dilakukan.
Di jalan sekitar Pasar Ciputat, misalnya, sedang dilakukan revitalisasi pasar, menyentuh sebanyak 600 kios yang akan direlokasi, sehingga tak lagi memenuhi badan jalan.
“Pasar akan direvitalisasi sesuai Standar Nasional Indonesia, serta sebagian besar bangunan bersifat permanen. Dengan adanya revitalisasi ini, diharapkan pasar menjadi lebih tertata serta tingkat kemacetan jalan di sekitar pasar menurun,” jelas Benyamin.
Benyamin mengatakan, penataan pasar bukan hanya terkait pembagunan infrastruktur, juga membangun kesadaran bersama khususnya pedagang pasar untuk berjualan di tempat yang telah ditentukan.
Benyamin memastikan Pemkot Tangsel telah dan terus melaksanakan sosialisasi dan penertiban pedagang di pasar.
Sementara untuk kemacetan jalan di sekitar stasiun kereta, menurut Benyamin, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) telah dicantumkan pembangunan simpang tidak sebidang (flyover), seperti di Jalan Raya Serpong dekat Stasiun Serpong dan Pasar Serpong.
Demikian juga dengan Jalan Raya Jombang di sekitar Stasiun Sudimara dan Jalan WR Supratman di sekitar Stasiun Pondok Ranji.
Lalu di Pamulang ada Flyover Martadinata di simpang Gaplek, Pondok Cabe, yang tercantum dalam RTRW dan dibangun pemerintah pusat telah rampung dan signifikan mengurai kemacetan.
Benyamin menyatakan, selain pembangunan flyover, Pemkot Tangsel juga membangun transit oriented development (TOD) di kawasan stasiun untuk meningkatkan akses transportasi publik dengan skala berbeda-beda.
Stasiun Rawa Buntu dan Stasiun Jurang Mangu, misalnya, ditetapkan sebagai TOD skala kota. Sementara Stasiun Serpong, Stasiun Sudimara dan Stasiun Pondok Ranji ditetapkan sebagai TOD skala sub kota.
Sementara Pilar Saga Ichsan menambahkan, kehadiran pasangan Benyamin-Pilar ke tengah-tengah masyarakat, baik melalui tatap muka atau virtual, juga menyampaikan solusi kesehatan dan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi.
Dari visi-misi yang dibuat pasangan nomor urut tiga itu, termasuk 16 program unggulan, Pilar ingin masyarakat percaya jika apa yang akan mereka lakukan semata demi melindungi dan melayani warga.
“Ini mungkin bisa menarik masyarakat datang ke TPS untuk memilih. Target kami bukan hanya kemenangan, tapi membuat pilkada yang nyaman, aman, dan damai. Kalau Pilkada ini kita ciptakan dengan kondisi yang aman, damai, dan nyaman, masyarakat akan merasa yang sama,” imbaunya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, MK: Agar Fokus dan Tak Tambah Beban Kerja

Cabup Pilkada Boven Digul Nomor Urut 3 Diganti, Coblos Ulang 6 Agustus Anggaran Rp 21,2 M

KPU Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU di 24 Pilkada, Segera Koordinasi dengan Kemendagri

Biar Patuh UU, Komisi II DPR Tawarkan Opsi Pelantikan Pilkada Non-Sengketa MK Tetap Februari

MK Sesuaikan Panel Hakim Sengketa Pilkada Karena Anwar Usman Sakit, Janji Sesuai Tenggat Waktu

Tunggu Putusan MK, Pelantikan Kepala Daerah Diundur Serempak ke Maret

MK Janji Ambil Sikap Jika Ada Yang Ingin Pengaruhi Putusan

28 Petugas KPPS Meninggal Akibat Kelelahan Sepanjang Pilkada 2024

Kantongi Bukti Parcok Cawe-cawe di Pilkada 2024, PDIP Siap Buka-bukaan di MK

Forum Mahasiswa Solo Serukan Kondusif Pasca Pilkada Serentak 2024
