HUT ke-497, Masih Banyak Permasalahan yang Terjadi di Jakarta


Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa/aa.
MerahPutih.com - Masih banyak permasalahan yang terjadi di Jakarta saat semarak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-497.
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono mengatakan, selama ini penyelarasan tata ruang dan sinkronisasi program pembangunan dalam kawasan Jabodetabekjur belum optimal dilakukan.
Mujiyono menilai, problem utama yang harus dipecahkan dalam menata Jakarta adalah menata kawasan sekitarnya. Apalagi, belum adanya penyelarasan tata ruang dan sinkronisasi program pembangunan dengan wilayah penyangga juga menjadi masalah.
Menurut dia, Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global harus mampu melakukan sinkronisasi program pembangunan kawasan dengan wilayah-wilayah sekitarnya.
Baca juga:
"Permasalahan utama Jakarta seperti, kemacetan, banjir, air bersih dan persampahan akan lebih efektif diselesaikan jika ditangani pada level kawasan," ujar Mujiyono di Jakarta, Sabtu (22/6).
Mujiyono berharap, Undang-undang Nomor 2/2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta dapat benar-benar dilaksanakan, khususnya dalam menata kawasan aglomerasi Jabodetabekjur.
Politikus Demokrat ini juga menyoroti pengembangan budaya Betawi yang masih minim dilaksanakan, meski secara regulasi sudah ada Perda DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi.
Padahal, jika ditata dan difasilitasi dengan baik, maka kebudayaan Betawi dapat menjadi roda penggerak ekonomi kreatif.
Baca juga:
'Bruno Mars Live in Jakarta 2024' Digelar 2 Hari, Cek Harga Tiketnya
Jadi, Pemda DKI harus lebih aktif membangun kolaborasi dengan para pekerja seni Betawi, dunia usaha, lembaga pendidikan, sanggar, dan sebagainya untuk membangun fasilitas umum yang bernuansa Betawi. Kemudian, membuat pentas seni dan pagelaran budaya.
Ia menambahkan, Kabupaten Kepulauan Seribu sebagai kawasan destinasi wisata masih kurang mendapatkan perhatian.
Pemerintah juga perlu memprioritaskan beberapa hal di antaranya penyediaan sarana transportasi antar pulau, karena dengan tidak adanya konektivitas antar pulau mengakibatkan warga harus menyewa kapal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang menyebabkan harga-harga di lebih mahal.
"Memperbanyak penyediaan instalasi pengolahan air (IPA), membangun rumah sakit minimal tipe c dan menyediakan sarana pengolahan sampah," urainya.
Baca juga:
HUT ke-497 Jakarta, Tarif KCIC Whoosh Diskon Sampai 20 Persen
Selain itu, Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta ini menyebutkan, pada HUT ke-497 Kota Jakarta juga perlu memperhatikan ketimpangan sosial dan ekonomi yang masih tinggi, sebagai gambaran gedung-gedung megah yang bersanding dengan permukiman kumuh.
Tidak hanya itu, masih ada sekitar 23 persen penduduk Jakarta yang bermukim di permukiman kumuh atau di kampung-kampung kota dengan sarana prasarana lingkungan yang kurang memadai.
"Perlu ada upaya besar dan langkah-langkah terobosan untuk melakukan perbaikan atau 'upgrading' kawasan permukiman padat penduduk sehingga menjadi permukiman yang layak huni," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pramono-Rano Hadir di Jakarta Bersholawat, Doakan Ibu Kota Aman

KAI Dapat PSO Rp 5,8 T untuk Subsidi Tiket LRT Jabodebek dan KRL Jabodetabek Tahun 2026

Menilik Konservasi Tugu Pancoran Simbol Kemajuan Dirgantara Indonesia di Kota Jakarta

Potret Galian Pipa Limbah di Jalan TB Sumatupang Jaksel Ditargetkan Rampung Desember 2025

Gulkarmat: 65% Kasus Kebakaran di Jakarta Akibat Masalah Kabel Listrik

Potret Kondisi Jakarta Pasca Demo, Warga Sudah Kembali Beraktivitas Normal

Jakarta Sudah Aman, Gubernur Pramono Cabut Kebijakan WFH ASN Pemprov

Hari Ini Transjakarta Kerahkan 4.907 unit Angkut Penumpang, Tarif Masih Rp 1 Sampai 7 September 2025

Kerugian Demo di Jakarta Capai Rp 55 M, Ini Rinciannya Versi Pemprov

Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025
