Hunian Sementara Bagi Korban Letusan Semeru Rampung Sebelum Ramadan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 10 Februari 2022
Hunian Sementara Bagi Korban Letusan Semeru Rampung Sebelum Ramadan

Gunung Semeru. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemeritah telah menyelesaikan pembangunan 118 unit hunian sementara (huntara) untuk penyintas atau korban bencana Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Berdasarkan data per 8 Februari 2022 dari Posko Transisi Darurat Ke Pemulihan Pasca Bencana Erupsi Gunung Semeru tercatat, huntara yang telah rampung sebanyak 118 unit dan yang masih berproses tercatat 53 unit.

Baca Juga:

27 Orang Relawan Erupsi Gunung Semeru dari Kampus Akbara Solo Terpapar COVID-19

Sisa pembangunan saat ini terus berproses. Misalnya, pembangunan oleh Pramuka Peduli diperkirakan tanggal 10 Februari 2022 bisa rampung utuk 19 unit dan dari ACT juga masih proses.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, pembangunan huntara bagi warga terdampak bencana awan panas guguran Gunung Semeru akan terus dipercepat, sehingga sebelum bulan Ramadhan 1443 Hijriah, masyarakat bisa menempati hunian yang disediakan tersebut.

"Kami memacu pembangunan huntara di Desa Sumbermujur agar bisa ditempati masyarakat sebelum Ramadan 1443 Hijriah," ucap Wabup yang biasa dipanggil Bunda Indah itu.

Pemkab Lumajang rencananya akan membangun huntara sekitar hampir 2.000 unit dan setelah rampung 100 persen nanti akan diserahkan kepada keluarga yang rumahnya hancur atau rusak serta berada pada zona merah erupsi Gunung Semeru.

Huntara untuk penyintas bencana Gunung Semeru yang berada di lahan relokasi di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Rabu (9/2/2022). ANTARA/HO-Diskominfo
Huntara untuk penyintas bencana Gunung Semeru yang berada di lahan relokasi di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Rabu (9/2/2022). ANTARA/HO-Diskominfo

"Jadi huntara itu langsung diserahkan ke masing-masing KK, sambil kami proses lahan negara itu untuk pelepasannya, sehingga nanti bisa menjadi sertifikat hak milik (SHM) bagi para warga terdampak bencana Semeru," katanya dikutip Antara.

Huntara dan hunian tetap (huntap) yang akan dibangun merupakan tipe 60, huntara akan dibangun di bagian belakang tanah kavling dengan luas bangunan ukuran 6 x 4 meter, sedangkan huntap akan dibangun di kavling bagian depan dengan ukuran 6 x 6 meter.

Lahan yang akan dipergunakan untuk huntara dan huntap memiliki luas 81 hektare dengan kapasitas tampung sebanyak 2.000 rumah yang dilengkapi dengan fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas ekonomi. (*)

Baca Juga:

Kemensos Data Anak Yatim Piatu Akibat Letusan Semeru

#Bencana Alam #Gunung Semeru #Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru #Rawan Bencana #Gunung Meletus
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dwi Astarini - 31 menit lalu
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Indonesia
4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
Ancaman bencana bisa datang dari berbagai faktor, mulai dari curah hujan tinggi, aliran sungai, hingga aktivitas manusia yang tidak menjaga lingkungan
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
Indonesia
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Simak langkah-langkah pemulihan pasca-bencana yang akan dilakukan secara kolaboratif
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Indonesia
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Kemensos juga menyalurkan bantuan berupa sembako, makanan bayi, serta kebutuhan pokok lainnya bagi korban banjir.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Indonesia
Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
Sementara untuk jangka panjang, agar banjir besar tidak terjadi lagi, Wagub Giri menegaskan langkah Pemprov Bali untuk melarang alih fungsi lahan produktif menjadi komersil.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
 Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
Indonesia
Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran
Kabupaten Garut merupakan daerah dengan potensi terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, gempa bumi, dan angin kencang cukup tinggi.
Frengky Aruan - Senin, 15 September 2025
Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran
Indonesia
Aktivitas Erupsi Gunung Semeru Meningkat: Status Waspada, Masyarakat Diimbau Waspada Awan Panas dan Lahar Hujan
Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak erupsi
Angga Yudha Pratama - Minggu, 14 September 2025
Aktivitas Erupsi Gunung Semeru Meningkat: Status Waspada, Masyarakat Diimbau Waspada Awan Panas dan Lahar Hujan
Indonesia
Gunung Semeru 5 Kali Erupsi Hari Ini, Letusan Terakhir Sabtu Sore
Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 15.14 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
Gunung Semeru 5 Kali Erupsi Hari Ini, Letusan Terakhir Sabtu Sore
Indonesia
Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang
BNPB memastikan tim petugas gabungan masih terus berupaya mempercepat pemulihan lingkungan, mencukupi keperluan para penyintas,
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang
Indonesia
BPBD Bali Koreksi Korban Tewas Banjir Bandang Bukan 18 tapi 17 Orang
"Terdapat koreksi jumlah satu orang karena double pencatatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
BPBD Bali Koreksi Korban Tewas Banjir Bandang Bukan 18 tapi 17 Orang
Bagikan