Hujan Interupsi, Pengesahan RAPBN-2015 Masih Alot

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 13 Februari 2015
Hujan Interupsi, Pengesahan RAPBN-2015 Masih Alot

Menkeu Bambang Brodjonegoro dan Menteri BUMN Rini Soemarno di DPR (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Keuangan - Pemerintah dan DPR belum mencapai kata sepakat untuk mengesahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2015. Terjadi hujan interupsi. Pasalnya, sejumlah anggota dewan mempertanyakan sejumlah alokasi lembaga dan kementerian yang dinilai tidak jelas serta belum dibahas di tingkat komisi.  

Rapat Paripurna DPR pada Jumat (13/2) untuk mengesahkan anggaran pembangunan untuk rakyat tahun ini yang dipimpin Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan yang dibuka sekitar pukul 11.00 WIB tidak sampai sejam dihujani interupsi dari beberapa anggota dewan. Hingga akhir diputuskan diskors sampai pukul 15.00 WIB sembari untuk rehat salat Jumat dan makan siang.

Seperti dilansir dari dpr.go.id, anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Dyah Pitaloka dari Fraksi PDIP dan Budi Supriyanto dari Fraksi Golkar mempertanyakan kucuran anggaran sebesar Rp5 triliun yang diberikan Kementerian Keuangan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

“Saya mempertanyakan kucuran anggaran sebesar Rp5 triliun yang diberikan Kementerian Keuangan untuk BPJS sebagai PMN (Penyertaan Modal Negara). Padahal sesuai dengan UU BPJS, badan ini merupakan badan nirlaba. Jadi anggaran yang diberikan kepada BPJS ini bentuknya apa, pinjaman atau bukan,” ujar Rieke yang populer disapa Oneng ini.

Penegasan serupa juga dilontarkan Budi Supriyanto.  “Kami dikagetkan dengan tambahan dana untuk BPJS oleh Kementerian Keuangan dengan Komisi XI yang dikatakan untuk menutup defisit negara. Setahu kami BPJS itu bukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan bukan juga badan keuangan, dan di Paripurna telah jelas disebutkan bahwa BPJS itu menjadi mitra kerja Komisi IX bukan mitra kerja Komisi XI,” jelas anggota Fraksi Partai Golkar dari Dapil Jawa Tengah X ini.

Selaku anggota Komisi IX, Rieke dan Budi merasa klausul tambahan anggaran ini belum dibahas di tingkat komisi. Oleh karena itu, mereka meminta rapat paripurna ini menunda keputusan perubahan APBN 2015. Catatan lainnya adalah soal identifikasi penerima BPJS yang dilaporkan kepada Komisi IX sebanyak 88 juta jiwa.

Adapun, Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay melayangkan nota protes karena telah terjadi perubahan alokasi RAPBN-P Kementerian Sosial tanpa sepengetahuanKomisi VII sebagai mitra kerja Kemensos. Anggaran perubahan 2015 Kemensos justru menyusut sekitar Rp1 triliun.

BACA JUGA: Berikut Rincian Triliunan Dana Rakyat Buat Modal 42 BUMN

Belanja Negara Turun

Rapat Paripurna DPR kali ini merupakan kelanjutan dari rapat kerja pemerintah dan Badan Anggaran DPR yang berlangsung maraton sejak Kamis (12/2) hingga Jumat dini hari. Pemerintah diwakili tujuh menteri antara lain Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri ESDM Sudirman Said.

Asumsi makro yang telah disepakati pemerintah dan Banggar DPR pada RAPBN-P 2015 antara lain, yakni pertumbuhan ekonomi 5,7%, laju inflasi 5,0%, tingkat bunga SPN tiga bulan 6,2% dan nilai tukar rupiah Rp12.500 per dolar AS. Juga asumsi makro lainnya yang telah disetujui pemerintah dan DPR seperti harga ICP minyak US$60 AS per barel, lifting minyak 825 ribu barel per hari, dan lifting gas 1.221 ribu barel per hari setara minyak.

Postur pendapatan negara ditetapkan Rp1.761,6 triliun atau tidak mengalami perubahan dari yang disepakati dalam rapat Panitia Kerja A yang membahas asumsi makro, pendapatan, pembiayaan dan defisit anggaran.Pendapatan negara tersebut terdiri atas penerimaan perpajakan yang ditargetkan Rp1.489,3 triliun dan penerimaan negara bukan pajak yang ditetapkan Rp269,1 triliun, dengan tax ratio 13,69%.

Namun postur belanja negara ditetapkan Rp1.984,1 triliun, turun dari estimasi sebelumnya Rp1.985,7 triliun, setelah pembahasan dalam rapat Panitia Kerja B yang membahas belanja negara. Dari alokasi belanja negara tersebut, belanja pemerintah pusat dalam RAPBN-Perubahan ditetapkan Rp1.319,5 triliun, sedangkan alokasi transfer ke daerah dan dana desa disepakati Rp664,6 triliun.

Perubahan penetapan alokasi belanja negara tersebut dilakukan karena ada dinamika dalam pembahasan Penyertaan Modal Negara untuk BUMN yang mengalami perdebatan alot, terutama terkait besaran modal untuk BUMN tertentu. Dengan postur ini maka defisit anggaran dalam RAPBN-Perubahan 2015 ditetapkan Rp222,5 triliun atau 1,9% terhadap PDB, atau turun dari proyeksi awal sebesar Rp224,1 triliun atau 1,92% terhadap PDB. (bro)

#RAPBN Perubahan 2015 #Kementerian Keuangan #APBN
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
Menkeu Purbaya Janji Kejar Target Pajak Akhir Tahun dengan Jurus Profesional, Bukan Pakai Gaya Preman
Purbaya menjelaskan bahwa strategi Kemenkeu untuk menggenjot penyerapan pajak adalah melalui pendekatan manajemen mikro (micro management)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Menkeu Purbaya Janji Kejar Target Pajak Akhir Tahun dengan Jurus Profesional, Bukan Pakai Gaya Preman
Indonesia
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
?IDSIGHT melakukan analisis terhadap tanggapan pengguna media sosial (Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok) pada akun milik menteri/kepala badan atau kementerian selama rentang waktu 24 September hingga 3 Oktober 2025.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
Indonesia
Pemangkasan Dana Transfer ke Jakarta Rp 15 Triliun Pengaruhi Pembangunan 5 Tahun Mendatang
Pemda harus menyesuaikan pendekatan perencanaan daerah melalui dua strategi utama, yakni perubahan perilaku belanja agar lebih efisien dan terukur, serta eksplorasi sumber fiskal baru.
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
Pemangkasan Dana Transfer ke Jakarta Rp 15 Triliun Pengaruhi Pembangunan 5 Tahun Mendatang
Indonesia
Pemangkasan Anggaran Pusat Bikin Proyek DKI Mandek, Nasib GOR dan Sekolah Jadi Abu-Abu
Akibat pemangkasan ini, proyeksi APBD DKI 2026 terpaksa dikurangi menjadi Rp 81,28 triliun
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pemangkasan Anggaran Pusat Bikin Proyek DKI Mandek, Nasib GOR dan Sekolah Jadi Abu-Abu
Indonesia
Baru 2 Hari Dibuka, Hotline 'Lapor Pak Purbaya' Sudah Terima 15.933 Aduan
Hotline Lapor Pak Purbaya kini sudah menerima 15.933 aduan. Layanan tersebut baru dua hari dibuka oleh Kementerian Keuangan RI.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Baru 2 Hari Dibuka, Hotline 'Lapor Pak Purbaya' Sudah Terima 15.933 Aduan
Indonesia
Dicecar Gibran Soal Pemotongan Anggaran Pemda, Menkeu Purbaya: Dia Menyuarakan Keresahan
Purbaya mengakui bahwa solusi jangka pendek untuk masalah ini masih terbatas
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
Dicecar Gibran Soal Pemotongan Anggaran Pemda, Menkeu Purbaya: Dia Menyuarakan Keresahan
Indonesia
WA 'Lapor Pak Purbaya' Meledak! Curhat Wiraswasta Lihat Oknum Bea Cukai Bisnis di Kedai Kopi Berbaju Dinas
Purbaya memastikan bahwa semua laporan yang dibacakan akan segera ditindaklanjuti
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
WA 'Lapor Pak Purbaya' Meledak! Curhat Wiraswasta Lihat Oknum Bea Cukai Bisnis di Kedai Kopi Berbaju Dinas
Indonesia
Kemenkeu Jelaskan APBN Dikelola untuk Jalankan Asta Cita Program Prabowo
APBN berperan penting sebagai instrumen untuk mencapai tujuan nasional dan menopang pertumbuhan ekonomi, termasuk dalam mendukung penciptaan iklim investasi yang kondusif.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
Kemenkeu Jelaskan APBN Dikelola untuk Jalankan Asta Cita Program Prabowo
Indonesia
Jet Tempur Chengdu J-10 China Segera Terbang di Jakarta, Menkeu Setuju Beli Pakai APBN Rp 148 T
Pemerintah menyetujui anggaran Rp 148 triliun untuk pembelian jet tempur Chengdu J-10 dari China dalam APBN 2026.
Wisnu Cipto - Kamis, 16 Oktober 2025
Jet Tempur Chengdu J-10 China Segera Terbang di Jakarta, Menkeu Setuju Beli Pakai APBN Rp 148 T
Bagikan