Hoaks Corona Capai 460 Konten, Mafindo Turun Langsung Edukasi Masyarakat

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 18 Juni 2020
Hoaks Corona Capai 460 Konten, Mafindo Turun Langsung Edukasi Masyarakat

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) sosialisasi bahaya hoaks COVID-19, di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (18/6). (Foto: MP/Kanugrahan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) melakukan edukasi langsung ke masyarakat soal bahaya hoaks COVID-19.

Mafindo juga membagikan sejumlah alat kesehatan bagi para penumpang KRL, seperti masker, hand sinitizer dan vitamin. Beberapa stasiun itu antara lain Stasiun Tanah Abang, Kebayoran Lama, dan Stasiun Dukuh Atas.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Suzuki Gelar Servis Mobil Gratis di Tengah Pandemi Corona

Ada ratusan pengguna KRL yang dibagikan peralatan kesehatan tersebut.

Fact Checking Director Mafindo Aribowo Sasmito mengatakan, kegiatan ini untuk menyadarkan masyarakat soal ancaman virus corona.

"Ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal ancaman corona. Karena virus ini belum hilang dan ada di tengah kita," kata Aribowo di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (18/6).

Aribowo melanjutkan, selain ancaman corona, masyarakat juga dihadapkan pada ancaman hoaks menyesatkan soal virus tersebut.

Fact Checking Director Mafindo Aribowo Sasmito
Fact Checking Director Mafindo Aribowo Sasmito. (Foto: MP/Kanugrahan)

Aribowo mencatat, sejak Januari 2020 sampai kini, ada 460 hoaks terkait virus corona. Biasanya soal obat corona, program pemerintah yang dipelintir, hingga dampak penyakit tersebut yang tak sesuai fakta.

Hoaks ini disebar di media sosial Facebook, WhatsApp, Twitter, dan Instagram.

"Hoaks ini selalu beriringan dengan isu yang ada. Karena tengah ramai soal COVID, maka isunya hoaksnya tentang ancaman COVID-19," kata Aribowo yang mengenakan masker ini.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Harga Koin Rp1000 Bernilai Fantastis

Ia menyebut, hoaks soal corona menyasar emosi para pengguna masyarakat yang saat ini tengah panik dengan ancaman virus.

"Ini harus diantisipasi dan masyarakat harus tahan jari. Artinya tak mudah percaya dan tak menyebarkannya lagi. Ini bahaya karena soal nyawa," ungkap Aribowo.

Dalam kegiatan itu, Aribowo juga mengingatkan masyarakat mesti merubah pola pikirnya soal informasi hoaks.

"Kunci paling manjur adalah edukasi secara rutin. Sebab, kita jangan sampai berurusan dengan persoalan hukum hanya karena tak selektif menyerap informasi," terang Aribowo. (Knu)

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Gunakan Barcode di Mal Bakal Jadi ODP

#Virus Corona ##HOAKS/FAKTA
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marahi Menkeu Purbaya karena Menolak Membayar Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Beredar video yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo marah kepada Menkeu Purbaya karena menolak bayar utang Whoosh menggunakan APBN.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marahi Menkeu Purbaya karena Menolak Membayar Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Bobby Nasution Sebut Hanya Iblis yang Tak Bisa Dipanggil Penegak Hukum
Bobby Nasution viral di medsos karena pernyataan menyinggung ke aparat. Cek kebenaran infonya!
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Bobby Nasution Sebut Hanya Iblis yang Tak Bisa Dipanggil Penegak Hukum
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Roy Suryo Akhirnya Akui Keaslian Ijazah dan Meminta Maaf kepada Jokowi
Akun TikTok 'Voxa File Media' menyebut Roy Suryo mengaku keliru soal ucapannya menuding ijazah Jokowi palsu dan meminta meminta maaf.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Roy Suryo Akhirnya Akui Keaslian Ijazah dan Meminta Maaf kepada Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Dana Bansos Rp 500 Triliun Dipakai untuk Bayar Buzzer Kampanye Buat Jokowi
Beredar informasi yang menyebut dana Bantuan Sosial senilai Rp 500 triliun diisukan dipakai untuk membayar Buzzer dan kampanye pro Jokowi.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 22 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Dana Bansos Rp 500 Triliun Dipakai untuk Bayar Buzzer Kampanye Buat Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: RUU KUHAP Disahkan, Aparat Boleh Tangkap Orang tanpa Bukti
Isi aturan RUU KUHAP disebut memperbolehkan aparat menangkap orang tanpa bukti. Benarkah demikian? Cek Faktanya.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 21 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: RUU KUHAP Disahkan, Aparat Boleh Tangkap Orang tanpa Bukti
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA ]: Kejagung Sita Uang Jokowi Triliunan Rupiah
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Kejaksaan Agung menyita uang Jokowi senilai triliunan. Cek faktanya!
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
[HOAKS atau FAKTA ]: Kejagung Sita Uang Jokowi Triliunan Rupiah
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Persilahkan Aceh Melepaskan Diri dari NKRI
Presiden Prabowo Subianto akan melepas Aceh dari Indonesia dalam sebuah narasi.
Frengky Aruan - Selasa, 18 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Persilahkan Aceh Melepaskan Diri dari NKRI
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menteri Bahlil Rekrut Ahli Gizi India untuk Program MBG
Pemerintah Indonesia memang membuka peluang kerja sama dengan pemerintah India untuk mengembangkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Wisnu Cipto - Senin, 17 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menteri Bahlil Rekrut Ahli Gizi India untuk Program MBG
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: SIM, STNK dan TNKB Berlaku Seumur Hidup
Akun itu membagikan video yang isinya memperlihatkan anggota Komisi III DPR Sarifuddin Sudding .
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 16 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: SIM, STNK dan TNKB Berlaku Seumur Hidup
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Gara-Gara Menkeu Purbaya Tak Mau Talangi, Luhut Ancam Rakyat Ikut Bayar Utang Whoosh Rp 119 Triliun
Beredar informasi yang menyebut Luhut mengancam rakyat untuk ikut membayar utang proyek Whoosh Rp 119 triliun. Cek faktanya!
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Gara-Gara Menkeu Purbaya Tak Mau Talangi, Luhut Ancam Rakyat Ikut Bayar Utang Whoosh Rp 119 Triliun
Bagikan