[HOAKS atau FAKTA]: Puluhan Tunawiswa Sengaja Ditampung di GOR Karet Tengsin untuk Pencitraan Anies
Proses penjaringan tunawisma dalam operasi yang digelar Satpol PP di kawasan Tanah Abang, Sabtu (25/4/2020) dini hari. (ANTARA/HO/Dokumentasi Satpol PP DKI Jakarta)
MerahPutih.com - Beredar di media sosial bahwa 57 tunawisma di Tanah Abang, yang dipindahkan ke GOR Karet Tengsin, hanya untuk pencitraan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam narasi di medsos itu, para tunawisma itu seolah-olah di foto bersama Gubernur dan setelah itu tak terlihat kembali.
Baca Juga
Ada pula gambar ketika mereka ditemui Anies, disediakan tempat istirahat dan diberikan makan untuk diliput media. Tapi saat di cek di GOR kosong dan ternyata para tunawisma itu disuruh pulang.
Berikut narasi yang tersebar di Twitter:
Ada 57 tinawisma di Tanah Abang. Dipindahkan ke GOR Karet Tengsin. Ditemui Gubernur. Dikasih makan. Diliput media. Eh, pas dicek di GOR, nyatanya kosong. Tunawismanya disuruh pulang. Tinawisma itu mau pulang kemana? Itu sih, sama aja nyuruh Upin Ipin cukur rambut!
Cek Fakta:
Berdasarkan hasil penelusuran Kemenkominfo terhadap beberapa media yang memberitakan terkait informasi tersebut, dijelaskan bahwa 57 tunawisma yang tidur di trotoar kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat sudah meninggalkan lokasi penampungan di GOR Karet Tengsin, Jakarta Pusat.
Mereka telah dijemput oleh pihak keluarga, atau teman yang bisa ditinggali.
"Pada hari pertama (penampungan), Sabtu (24/4) banyak keluarga yang jemput. Anda tanggung jawab (dari mereka), jangan sampai kembali ke jalan. Kita tegas, kalau kemarin, kita foto, dia penyataan, Anda tanggung jawab. Ada 50 persen dijemput, yang tidak juga ada tempat, ada saudara, ada kelompok dia domisili, kita kembalikan, dan buat penyataan tidak kembali ke jalan," ucap Kepala Suku Dinas Sosial (Kadinsos) Jakarta Pusat, Ngapuli Parangin Angin kepada wartawan.
Saat ini, tinggal 8 orang tunawisma yang masih menempati tempat penampungan di GOR Karet Tengsin. Mereka bukan dari 57 orang yang diamankan gelombang pertama penertiban.
Ngapuli mengatakan, dari hasil asesment terungkap berbagai alasan tunawisma memilih menggelandang di emperan. Ia mengatakan, rata-rata tunawisma itu memilih tidur di emperan untuk memanfaatkan momen bulan Ramadan.
Baca Juga
Nyaris 100 Hoaks Corona Bertebaran di Medsos, Pelaku Ngaku Tak Suka dengan Pemerintah
Mereka mengincar bantuan dari para dermawan yang kerap memberikan bantuan di kawasan Tanah Abang. Sebab sudah menjadi kebiasaan tahun ke tahun di kawasan Tanah Abang para dermawan berkumpul untuk membagikan bantuan ke mereka tidur di emperan.
Kesimpulan:
Informasi yang disebarkan melalui media sosial yang menyebutkan 57 tunawisma yang ditemukan tidur di emperan daerah Tanah Abang dipindahkan ke GOR Karet untuk diliput lalu diminta pulang adalah hoaks.
Informasi ini termasuk dalam informasi sesat yang sengaja disebarkan untuk tujuan tertentu.
Dari penjelasan Kepala Sudin Dinas Sosial Jakarta Pusat sudah jelas bahwa para tunawisma sudah dijemput oleh keluarganya untuk pulang bukan diminta pulang setelah diliput seperti narasi yang disebarkan. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Kebijakannya Dianggap Ngawur, Prabowo Copot Bahlil jadi Jabatan Menteri ESDM
[HOAKS atau FAKTA] : Kabar Gembira dari Menkeu Purbaya, Pemerintah akan Lunasi Utang Rakyat yang di Bawah Rp 5 Juta
[HOAKS atau FAKTA]: Nampan Progam MBG Mengandung Lemak Babi
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tidak Takut Ditembak atau Diracun seperti Munir
[HOAKS Atau FAKTA] : Menteri Purbaya Pekerjakan Hacker Susupi Mafia Penyimpan Uang Hasil Korupsi
[HOAKS atau FAKTA]: Purbaya Minta Izin ke Rakyat untuk Menyewa Hacker Bobol Data Anggaran di DPR
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Sebut Sehebat Apapun Prabowo, Tetap Rusak Bila Sekelilingnya Orang-Orang Munafik yang Gila Jabatan
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua MPR Ahmad Muzani Baca Pantun Sebut Wakil Presiden Fufufafa
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Pastikan Koperasi Merah Putih Bisa Layani Pinjol