[HOAKS atau FAKTA]: Perokok Diwajibkan Rutin Minum Soda Susu Agar Nafas Enteng
Tangkap layar konten hoaks. (Foto: Mafindo)
MerahPutih.com - Akun Facebook Mang Uzep (fb.com/jesep.ardin) pada 2 Oktober 2023 mengunggah sebuah video dengan narasi: “Bagi para peroko wajib minum soda susu sebulan sekali yah #minumansehat #sodasusu # #vidioviral #kereatif #tipes #vidiorells #viral #alami”
Di video tersebut, juga terdapat narasi bahwa yang biasa merokok wajib meminum soda susu sebulan sekali agar pernapasan lega dan enteng.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: PM Jepang Masuk RS Setelah Menyantap Hidangan Fukushima
FAKTA
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya klaim bahwa yang biasa merokok wajib meminum soda susu sebulan sekali agar pernapasan lega dan enteng merupakan konten yang menyesatkan.
Faktanya, menurut Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto, hal ini hanyalah mitos belaka.
Agus menambahkan, tidak ada ramuan, minuman, atau bahan-bahan yang benar-benar membersihkan paru-paru perokok. Organ tersebut bisa pulih dengan sendirinya, namun proses itu membutuhkan waktu.
“Sebenarnya itu mitos saja. Pada dasarnya mau minum soda, mau minum apa pun, kalau sudah punya sakit atau racun yang masuk ke dalam paru itu tidak bisa dibersihkan,” kata Agus.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu menyatakan, bahwa yang terpenting adalah dengan menghentikan faktor risikonya yaitu berhenti merokok.
“Dengan berhenti merokok, bahan-bahan yang selama ini masuk juga berhenti. Tapi yang sudah masuk butuh waktu untuk dilepaskan.”
Agus menambahkan, tidak ada ramuan, minuman, atau bahan-bahan yang benar-benar membersihkan paru-paru perokok. Organ tersebut bisa pulih dengan sendirinya, namun proses itu membutuhkan waktu.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA] Presiden Jokowi Lakukan Reshuffle Mendadak
“Beberapa minggu, beberapa tahun, itu baru bisa,” ujarnya. Kondisi ini tergantung dari perokok itu sendiri.
Agus mengatakan, apabila perokok belum mengalami sakit, kandungan racun seperti karbondioksida bisa rilis dalam waktu 48 jam. Sementara untuk nikotin bisa bertahan hingga seminggu.
“Dengan berhenti saja secara teori. Terus kalau kita faktor risikonya polusi udara, ya hindari polusi udara. Jadi sejauh ini tidak ada,” kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta ini.
Selain itu, menurut Prof dr Helmi Balfas, SpTHT (K), dari Rumah Sakit SS Medika, Jakarta, hal ini hanyalah mitos belaka. Menurutnya informasi ini salah dan sebaiknya justru perokok tidak terlalu memercayai informasi semacam ini.
Meskipun demikian, tetap akan jauh lebih baik jika Anda bisa berhenti merokok secara total.
Sebab selain dapat merusak paru-paru, kebiasaan buruk ini juga memberikan efek negatif pada risiko osteoporosis, sistem pencernaan, serta merusak otak dan ginjal.
KESIMPULAN
Informasi menyesatkan. Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto, hal ini hanyalah mitos belaka. Agus menambahkan, tidak ada ramuan, minuman, atau bahan-bahan yang benar-benar membersihkan paru-paru perokok. Organ tersebut bisa pulih dengan sendirinya, namun proses itu membutuhkan waktu. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Purbaya Minta Izin ke Rakyat untuk Menyewa Hacker Bobol Data Anggaran di DPR
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Sebut Sehebat Apapun Prabowo, Tetap Rusak Bila Sekelilingnya Orang-Orang Munafik yang Gila Jabatan
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua MPR Ahmad Muzani Baca Pantun Sebut Wakil Presiden Fufufafa
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Pastikan Koperasi Merah Putih Bisa Layani Pinjol
[HOAKS atau FAKTA]: Wasit Disuap, Presiden FIFA Cabut Kemenangan Irak, Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
[HOAKS atau FAKTA]: Wasit Asal China yang Pimpin Laga Indonesia vs Irak Dipecat FIFA
[HOAKS atau FAKTA]: Terima Tawaran PSSI, Louis Van Gaal Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: DPR Dibubarkan Karena Dianggap Tak Berguna dan Selalu Menghalangi Rakyat
[HOAKS atau FAKTA]: Enggak Ada Angin dan Hujan, Tiba-Tiba Zinedine Zidane Tangani Timnas Indonesia