[Hoaks atau Fakta]: Komunitas IDI keluarkan Pernyataan COVID-19 Hanya Sandiwara
Pemakaman jenazah COVID-19. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Beredar sebuah pesan berantai di WhatsApp yang menyatakan bahwa komunitas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengeluarkan sebuah pernyataan ilmiah tentang pandemi COVID-19 yang hanya merupakan sebuah sandiwara.
Dalam pesan tersebut juga disebutkan, beberapa negara seperti Swedia, Chechnya, dan Tajikistan sama sekali tidak memiliki kasus COVID-19 karena negara-negara tersebut telah menolak imbauan dari WHO.
Baca Juga:
[Hoaks atau Fakta]: Aparat Apel Persiapan Lockdown Jakarta
Lebih lanjut, pesan berantai tersebut juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti beberapa langkah yang disarankan oleh komunitas IDI, yaitu hanya memakai masker ketika tidak sedang berbicara, tidak berlebihan membatasi pergerakan masyarakat, serta membuka kembali institusi pendidikan.
FAKTA
Berdasarkan hasil penelusuran Mafindo pesan berantai tersebut bukan dari IDI. Melansir dari Liputan6, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, Dr. Adib Khumaidi, SpOT menegaskan bahwa IDI tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang dimuat dalam pesan berantai tersebut.
Klaim bahwa Swedia, Chechnya, dan Tajikistan sama sekali tidak memiliki kasus COVID-19 juga tidak benar. Terhitung hingga 23 Juni 2021, Swedia telah melaporkan 1.084.636 kasus COVID-19, Chechnya telah melaporkan 12.553 kasus, dan Tajikistan telah melaporkan 13.731 kasus.
Pesan berantai serupa juga pernah beredar pada Maret 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] “Tulisan ini dari kawan-kawan komunitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia)” yang diunggah pada 24 Maret 2021.
KESIMPULAN
Dengan demikian, pesan berantai yang beredar di WhatsApp mengatasnamakan IDI tersebut dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan/misleading content. (Knu)
Baca Juga:
[Hoaks atau Fakta]: Pemkot Pekanbaru Tarik Vaksin COVID-19 Karena Tidak Ampuh
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Ditetapkan sebagai Bencana Nasional oleh Pemerintah
[HOAKS atau FAKTA]: Terus Disinggung soal Kerusakan Alam Jadi Pemicu Bencana Alam di Sumatra, Menhut Raja Juli Antoni Akhirnya Mundur dari Jabatannya
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sebut 95 Persen Kepala Desa Tidak Berguna, Jabatannya Layak Dihapuskan
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua DPR Puan Minta Rakyat Patungan Beli Hutan untuk Cegah Bencana Alam Terjadi akibat Kerusakan Alam
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Pilih Langsung Rektor UGM untuk Beking Dirinya dari Tudingan Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Sidak ke Bandara IMIP Morowali Temukan 3,5 Kilogram Emas Tengah Tertimbun
[HOAKS atau FAKTA]: Dikepung Siklon 97s, Badai Besar dan Hujan Ekstrem bakal Terjadi di Pulau Jawa
[HOAKS atau FAKTA ]: Menkeu Purbaya Usulkan Gaji Guru Setara Anggota DPR
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden ke-7 RI Joko Widodo Ditugaskan BRIN jadi Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Bencana