Hina Pak Harto, Jaringan '98: PSI Jangan Sok Hebat!

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 05 Juni 2018
Hina Pak Harto, Jaringan '98: PSI Jangan Sok Hebat!

Mantan Presiden Republik Indonesia, Soeharto

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Jejaring aktivis mahasiswa gerakan reformasi 1998 yang berhimpun di Jaringan '98 mengecam keras gaya politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kerap mengejek para tokoh bangsa. Terakhir, vlog PSI viral berisikan hinaan terhadap Presiden Soeharto yang mendapatkan julukan sebagai Bapak Pembangunan, khususnya terkait tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di era Orde Baru (Orba).

"Ngerti apa sih PSI soal komitmen kebangsaan kerakyatan? Lha wong berjuang bela rakyat yang digusur, petani yang dizalimi perusahaan besar, pedagang kaki lima yang tak bisa cari nafkah karena lahannya dipakai jadi mal dan lain sebagainya saja tak pernah, kok seakan paling hebat dan pro rakyat di republik ini? Plis deh ngaca dulu sebelum menunjuk orang lain," ujar Jurubicara Jaringan '98, Ricky Tamba melalui siarab persnya Selasa (5/6).

Dia menilai, PSI kerapkali seakan mencari muka ke rezim Jokowi dengan cara menimbulkan kegaduhan lewat cuitan di media sosial. Sebelumnya, Ketua Umum yang juga Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto diserang via Twitter bahwa pidato Indonesia bubar 2030 hanyalah rekaan novel, serta bertujuan menimbulkan ketakutan dan pesimisme bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Juga negara Rusia pernah marah ketika Presiden Putin yang gayanya mirip dengan Prabowo Subianto dihina sebagai diktator oleh PSI.

Soeharto

"Terlepas kekurangannya, Pak Harto telah meletakkan fondasi pembangunan ekonomi pasca berakhirnya era revolusi kemerdekaan Bung Karno. Juga di era reformasi, tiap presiden pasti punya kelebihan dan kekurangan, tapi tak perlu sampai alay lebay mendekonstruksi zaman old, sementara problem zaman now malah dicuekin PSI yang klaim dirinya cerdas, bersih dan milenials. Berani gak kritisi liberalisasi impor pangan, Perpres TKA, angka pengangguran yang meningkat, harga sembako yang tinggi, ribuan triliun hutang Indonesia dan segudang masalah lainnya?" tantang Ritam, sapaan akrabnya.

Jaringan '98 menyarankan anak-anak muda PSI untuk belajar lebih dalam ilmu politik yang benar dan meraih simpati rakyat dengan cara yang santun dan elegan tanpa menjelekkan pihak lain. Terlebih, ditengarai partai itu akan gagal memenuhi ambang batas parlemen karena tak dikenal oleh masyarakat di berbagai pelosok, karena hanya mengandalkan pencitraan di media sosial.

Selain itu, lanjut dia, keluarga Cendana seperti Titiek dan Tommy Soeharto, dapat menanggapi dengan santai dan bijaksana sebagai bentuk kenegarawanan. Juga para pengagum Pak Harto dan pendukung Cendana dihimbau tak perlu reaktif hingga melakukan aksi demonstrasi dan upaya hukum yang mengganggu kekhusyukan ibadah puasa Ramadan

Soeharto

"Kami lebih paham soal Orba, terdepan lawan otoritarianisme dan merasakan ditangkapi, digebuki hingga dipenjarakan, kini reformasi 1998 lahirkan kebebasan berdemokrasi dan berpendapat walau masih prosedural semu. Kalau ada tuduhan pelanggaran HAM, PSI harusnya ke Istana Negara lagi dan lantang gagah berani desak Presiden Jokowi segera tuntaskan sesuai kewenangannya. Mikul nduwur mendem jero, stop berpolitik gaduh, PSI jangan sok hebat!" pungkas Ricky Tamba.

Sementara itu, Ketua Tim Komunikasi PSI Andy Budiman dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa pihaknya tak perlu memint maaf atas video yang diunggah. Ia pun berucap bahwa video tersebut tak perlu diturunkan dari media sosial.

"Kami tidak merasa perlu meminta maaf dan menarik video tersebut," kata Andy Budiman.

Andy menjelaskan, apa yang dipaparkan video tersebut bukan menyerang Soeharto secara personal. Melainkan menyerang sistem Orde Baru yang justru membuat Soeharto jatuh usai 32 tahun memimpin Indonesia.

"PSI tidak menyerang Pak Harto secara personal, melainkan praktik-praktik politik yang akhirnya membawa pada jatuhnya Pak Harto pada Mei 1998," tandas Andy. (Pon)

#Soeharto #PSI #Jaringan 98
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Dikasih Topi Logo Gajah, Jokowi Ngaku Ngomong Banyak Hal Dengan Sekjen PSI
Menteri Kehutanan sekaligus Sekjen PSI Raja Juli bertemu dengan Presiden ke-7 RI Jokowi di Solo. Momen ini dibagikan Raja Juli lewat akun instagram pribadinya, @rajaantoni.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Dikasih Topi Logo Gajah, Jokowi Ngaku Ngomong Banyak Hal Dengan Sekjen PSI
Indonesia
NasDem Dukung Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ini Alasanya
Total ada 40 nama yang diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional, beberapa di antaranya adalah mantan Presiden RI Soeharto, mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan aktivitas Marsinah.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 28 Oktober 2025
NasDem Dukung Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ini Alasanya
Indonesia
KontraS Kritik Usulan Gelar Pahlawan untuk Soeharto, tak Sesuai Semangat Reformasi
Penolakan tersebut disampaikan melalui aksi publik dan audiensi dengan sejumlah pihak, termasuk Kementerian Sosial (Kemensos).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
KontraS Kritik Usulan Gelar Pahlawan untuk Soeharto, tak Sesuai Semangat Reformasi
Indonesia
Pengamat Sebut Usulan Pemberian Gelar Pahlawan Terhadap Soeharto Misi Sistematis Elite Dekat Prabowo
Setara Institute mengkritik keras usulan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto di era Prabowo
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Pengamat Sebut Usulan Pemberian Gelar Pahlawan Terhadap Soeharto Misi Sistematis Elite Dekat Prabowo
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Presiden RI ke-2 Soeharto Diusulkan Dapat Gelar Pahlwan, MPR: Harusnya Tidak Lagi Menimbulkan Problem
Muzani menyerahkan sepenuhnya pemberian gelar pahlawan itu kepada Presiden Prabowo Subianto, termasuk tokoh-tokoh lainnya yang akan diberi gelar pahlawan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 24 Oktober 2025
Presiden RI ke-2 Soeharto Diusulkan Dapat Gelar Pahlwan, MPR: Harusnya Tidak Lagi Menimbulkan Problem
Indonesia
PSI Ungkap Pengurangan Anggaran Berimbas pada Penghapusan BPJS Kesehatan 1,3 Juta Warga DKI
Sistem kesehatan di Jakarta berpotensi mengalami kekacauan apabila 1,3 juta masyarakat atau lebih tidak mendapatkan layanan BPJS lagi karena anggarannya dipotong.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
PSI Ungkap Pengurangan Anggaran Berimbas pada Penghapusan BPJS Kesehatan 1,3 Juta Warga DKI
Indonesia
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
PSI DKI menemukan anggaran fantastis pembelian lampu operasi di Dinkes. Nilai anggaran tersebut mencapai Rp 1,4 miliar.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
Indonesia
Amnesty International Indonesia Desak Pemerintah Cabut Nama Soeharto dari Daftar Calon Pahlawan Nasional
Amnesty International Indonesia menilai upaya menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional merupakan bentuk pengkhianatan terhadap Reformasi.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Amnesty International Indonesia Desak Pemerintah Cabut Nama Soeharto dari Daftar Calon Pahlawan Nasional
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Bagikan