Herman Deru dan Kemenangan yang Tertunda di Sumatera Selatan

Herman Deru bersama pasangannya Mawardi Yahya dalam Deklarasi Pilgub Sumsel (Foto: Ist)
Merahputih.com - Sejumlah lembaga survei menggelar hitung cepat (quick count) Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan (sumsel). Hasilnya, pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya keluar sebagai pemenangnya. Herman-Mawardi diusung PAN, NasDem, dan Hanura.
Hitung cepat yang dilakukan Charta Politika dengan data masuk 100 persen, perolehan suara Herman Deru-Mawardi Yahya tak bisa dikejar pasangan lain. Herman Deru-Mawardi Yahya memperoleh 35,33 persen, pasangan nomor dua yaitu Aswari Rivai-M Irwansyah 12,77 persen. Sementara pasangan nomor tiga, Ishak Mekki-Yudha Pratomo Mahyudin memperoleh 20,63 persen dan Dodi Reza Alex-M Giri Ramanda Nazaputra memperoleh suara 31,27 persen.
Berdasarkan hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, pasangan calon Herman Deru-Marwadi Yahya memperoleh suara 35,37 persen. Posisi kedua ditempati pasangan calon Dodi Reza Alex Nurdin-M Giri Ramanda N. Kiemas. Pasangan yang diusung PDIP, PKB, dan Golkar memperoleh suara 31,97 persen.

Disusul pasangan Ishak Mekki-Yudha Pratomo yang menempati urutan ketiga dengan perolehan suara terakhir 20,97 persen. Pasangan ini diusung oleh Demokrat, PBB, dan PPP. Di posisi buncit, pasangan calon Saifudin Aswari Rivai-M Irwansyah. Pasangan yang diusung Gerindra dan PKS hanya mampu memperoleh suara 11,69 persen.
Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) juga menampilkan hasil yang sama. Selisih suara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Selatan Herman Deru-Mawardi Yahya sangat tipis dengan pesaing terdekatnya yakni Dodi Reza Alex-Giri Ramanda. Selisih keduanya hanya 0,19 persen.
Herman Deru-Mawardi Yahya meraih suara 34,23 persen kemudian Dodi Reza Alex-Giri Ramanda 34,04 persen. Disusul Ishak Mekki-Yudha Pratomo 20,36 persen dan Aswari-Irwansyah 11,38 persen.
Kemenangan yang Tertunda
Nama Herman Deru bukanlah nama yang asing dalam pemilihan Gubernur Sumatera Selatan. Tahun 2013, mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur itu pernah mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di Sumatera Selatan.
Pilgub untuk memilih Gubernur Sumatera Selatan periode 2013–2018 diikuti empat pasang kandidat. Mereka adalah Alex Noerdin dan Ishak Mekki yang diusung oleh Partai Demokrat, Partai Golkar dan Partai Bulan Bintang (PBB). Paslon nomor urut dua yaitu Eddy Santana Putra dan Anisa Juwita Tatung yang diusung oleh PDIP dan Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB).
Noor urut tiga, Herman Deru dan Maphilinda Boer yang diusung oleh Partai Gerindra, PPP dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Iskandar Hasan dan Hafisz Tohir yang diusung oleh PKS, PAN dan Partai Bintang Reformasi (PBR).

Dalam kontestasi itu, pasangan Alex Noerdin dan Ishak Mekki keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara mencapai 37,38 persen sesuai hasil rekapitulasi KPU Sumatera Selatan. Di Urutan kedua ditempati Herman Deru dan Maphilinda Boer dengan 33,47 persen.
Tak berselang lama, pasangan Herman Deru-Maphilinda Boer dan Eddy Santana Putra-Anisa Juwita Tatung melakukan gugatan hasil Pilgub Sumsel ke Mahkamah Konstitusi (MK). Mereka menilai Alex Noerdin memanfaatkan APBD secara terstruktur, sistematis, dan masif. Hasilnya, MK mengabulkan gugatan kedu pasang calon itu.
MK meminta diadakan pemilihan ulang di 2 kota, 2 kabupaten, dan 1 kecamatan. Yakni di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kota Palembang, Kota Prabumulih dan Kecamatan Warkuk Ranau Selatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
Hal tersebut otomatis membatalkan kemenangan Alex Noerdin-Ishak Mekki pada Pilgub Sumsel 6 Juni lalu. Walau begitu, pada pemilihan suara ulang, Alex Noerdin-Ishak Mekki kembali keluar sebagai pemenang.
Alex Noerdin-Ishak Mekki mendapat 39,29 persen. Disusul Herman Deru dan Maphilinda Boer 37,69 persen, Eddy Santana Putra-Anisa Juwita Tatung 13,76 persen dan Iskandar-Hafisz 9,26 persen.
Faktor Kemenangan
Pada pilgub kali ini, Herman Deru bersama Mawardi Yahya keluar sebagai pemenang versi hitung cepat. Peneliti LSI, Miftah Khairi Amrillah mengatakan, faktor pertama yang sangat mencolok yakni baik Herman Deru maupun Mawardi Yahya mampu memobilisasi suara di daerah pemilihannya sendiri.
Herman Deru bisa mendapatkan 79,65 persen di Ogan Komering Ulu Timur sebagai kabupaten yang sempat dipimpinnya selama dua periode. Sementara Dodi Reza hanya mampu mengumpulkan 62,33 persen suara di Dapil 9 Musi Banyuasin. Dodi merupakan bupati di kabupaten tersebut.
Kemudian, faktor kedua yakni pasangan Herman Deru mampu mengklarifikasi isu-isu yang dimunculkan kembali terkait ijasah palsu dan perbuatan asusila.

"Masyarakat justru menilai ini isu lama, sehingga kurang tertarik karena sudah dimunculkan di pilkada sebelumnya (Herman Deru merupakan calon gubernur pada Pilkada 2013)," kata peneliti lulusan Universitas Indonesia ini.
Faktor ketiga, Miftah menyebutkan ternyata masyarakat memisahkan penilaian antara sosok Alex Noerdin. Ales merupakan ayah kandung Dodi yang menjadi gubernur saat ini. Dodi Reza meski tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Alex Noerdin mencapai 70 persen.
"Justru masyarakat kurang merespon positif karena selalu dikaitkan dengan dinasti politik. Sebagai peneliti saya menilai ada anomali di Sumsel ini karena adanya hubungan Dodi dengan Alex Noerdin sebagai anak dan bapak justru tidak membantu, berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia seperti Nusa Tenggara Barat," tuturnya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Kerusuhan Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Semua Ruangan Dikuasai Napi

Banjir Susulan Berpotensi Terjadi, Warga Muara Enim Harus Waspada

Profil Cik Ujang, Wagub Sumsel Terpilih yang Sebelumnya Jadi Pengusaha

Herman Deru: Ketua Osis yang Menjelma Jadi Gubernur Sumsel 2 Periode

Curah Hujan Tinggi, 145 Rumah di Muara Enim Terendam Banjir

Sowan ke Jokowi, Cagub Sumsel Herman Deru: Insya Allah Menang

Tiga Upacara Adat Unik Asal Sumatera Selatan

Menelusuri Asal-Usul Bahasa Komering dari Sumatera Selatan

Mengenal Genggong, Alat Musik Tradisional Sumatera Selatan yang Mirip Harmonika

4 Provinsi Akan Berada dalam Status Siaga Potensi Banjir hingga 20 Juni
