Hasil Survei Purnomo Jeblok, Kader PDIP Solo Mulai Timbul Perpecahan Pilih Dukung Gibran

Zulfikar SyZulfikar Sy - Sabtu, 27 Juni 2020
Hasil Survei Purnomo Jeblok, Kader PDIP Solo Mulai Timbul Perpecahan Pilih Dukung Gibran

Sejumlah kader PDIP Solo, Jawa Tengah berbalik arah mendukung Gibran Rakabuming Raka di Pilwakot Solo, Jumat (26/6). (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Bakal cawali di Pilwakot Solo Achmad Purnomo kalah popularitas dan elektabilitas hasil survei Lembaga Solo Raya Polling dari rivalnya sesama kader PDIP Gibran Rakabuming Raka.

Padahal, Purnomo merupakan cawali yang diusung DPC PDIP Solo untuk maju di Pilwakot Solo 2020. Salah satu penyebab jebloknya Purnomo di survei diperkirakan karena niatnya mundur sebagai cawali, yang pada akhirnya ditolak DPC PDIP Solo.

Baca Juga:

Purnomo Kalah Survei, Pengamat Politik UNS Sebut Manuver Blusukan Gibran Efektif

Hal itu mendapatkan sorotan Wakil Ketua I Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kecamatan Banjarsari Ariyanto Rinto Suryono. Menurutnya, sejumlah kader PDIP Solo mengusulkan kepada DPP PDIP untuk merekomendasikan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawali.

"Kami terdiri dari pengurus struktural PDIP, kader senior mantan pengurus DPC, pengurus departemen, pengurus anak cabang, pengurus ranting, pengurus anak ranting PDIP, dan mantan anggota Fraksi DPRD Solo mendukung Gibran," ujar Ariyanto dalam konferensi pers, Jumat (26/6).

Sejumlah kader PDIP Solo, Jawa Tengah berbalik arah mendukung Gibran Rakabuming Raka di Pilwakot Solo, Jumat (26/6). (MP/Ismail)
Sejumlah kader PDIP Solo, Jawa Tengah berbalik arah mendukung Gibran Rakabuming Raka di Pilwakot Solo, Jumat (26/6). (MP/Ismail)

Ia membeberkan alasan mendukung Gibran karena melihat sikap dan etika politik Purnomo yang sudah menyatakan secara resmi mundur dari bakal cawali.

"Niatan mundur tersebut sangat tidak baik sebagai bakal cawali," kata dia.

Baca Juga:

Elektabilitas Achmad Purnomo Kalah dari Gibran, Ketua DPC PDIP Cuek

Ariyanto juga mengritik dinamika dan etika politik yang tidak sehat di dalam pencalonan Purnomo dan Teguh Prakosa sebagai bakal cawali dan cawawali dari DPC PDIP. Ia pun mendesak DPP PDIP untuk mengklarifikasi pernyataan resmi mundurnya Purnomo itu.

"Agar tidak terjadi persepsi di masyarakat luas bahwa seorang yang telah mempermainkan PDIP pada proses pencalonan Pilkada Serentak 2020, dia (Purnomo) perlu diklarifikasi DPP PDIP," katanya.

Ia menambahkan sebagai kader di bawah berharap memberikan rekomendasi pada Gibran di Pilwakot Solo tanggal 9 Desember 2020. Sementara untuk bakal cawawali adalah kader senior PDIP yang berkompeten, kredibel, responsif dan loyal serta berpengalaman dalam pemerintahan dan menguasai peta politik Kota Solo. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Popularitas dan Elektabilitas Kalahkan Purnomo, Gibran: Matur Nuwun Warga Solo

#Virus Corona #PDIP #Kota Solo
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Indonesia
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Peringatan Hari Santri 2025 dimaknai PDIP sebagai momentum untuk membangkitkan kekuatan moral dan rasa percaya diri bangsa.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Bagikan