Hasil Riset LSI Denny JA Ungkap Kehidupan Bakal Normal Sebelum Vaksin Corona Ditemukan

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 30 April 2020
 Hasil Riset LSI Denny JA Ungkap Kehidupan Bakal Normal Sebelum Vaksin Corona Ditemukan

Denny JA ungkap kehidupan bakal normal meski vaksin corona belum ditemukan (Foto: antaranews)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny Januar Ali memprediksi, pandemi COVID -19 akan berakhir pada bulan Juni. Nantinya, kehidupan dan aktivitas manusia diprediksi kembali normal seperti sedia kala.

Dalam penelitiannya kali ini, LSI Denny JA mengolah data sekunder, bukan survei opini publik.

Baca Juga:

MK Minta Gugatan Amien Rais Cs Soal Perppu COVID-19 Diperbaiki

Riset LSI Denny JA membaca trend data dunia dan Indonesia atas kasus corona. Riset ini ingin menjawab apakah dan kapankah puncak pandemik terlampaui dan prediksi kapan pandemik berakhir.

Kesimpulan untuk pertanyaan itu diolah LSI Denny JA dari 3 sumber data dan informasi. Yakni worldometer data dunia virus corona, Singapore University of Technology and Design dan berbagai hasil riset lainnya.

Founder LSI Denny JA sebut kehidupan bakal normal kembali pada bulan Juni nanti
Pounder dan CEO LSI Denny JA (Foto: antaranews)

Mengacu Singapore University of Technology and design yang mengembangkan model prediksi data dunia dibaca dengan menggunakan artificial inteligence (AI).

Dari berbagai negara dunia, model itu menyimpulkan 99 persen kasus dunia selesai di bulan Agustus 2020.

Menurut Denny, bulan Juli hingga September 2020 adalah rentang waktu di mana virus corona tak lagi menjadi masalah bagi dunia.

"Di era itu, yang terpapar virus corona tentu tetap ada. Namun jumlah kasus baru terpapar grafiknya menurun signifikan. Puncak pandemik sudah dilewati,” tulis Denny JA dalam keterangannya, Rabu (29/4).

Berdasarkan data Singapore University pula, dalam menangani virus corona, untuk mencapai tuntas 99 persen, LSI Denny JA membagi tiga kategori. Kategori A (penanganan cepat), Kategori B (penanganan menengah), dan Kategori C (penanganan lambat).

Disebut cepat jika 99 persen tuntas itu terjadi paling telat di akhir Mei 2020. Disebut sedang jika 99 persen tuntas di bulan Juni 2020. Disebut lambat jika 99 persen tuntas terjadi setelah bulan Juni 2020.

Denny menambahkan, Indonesia termasuk negara kategori B: menangani virus corona dengan kecepatan menengah. Diprediksi di bulan Juni 2020, virus corona tak lagi menjadi isu besar.

"Kehidupan hampir normal kembali,” jelas dia.

Tentu, lanjutnya, kondisi dan situasi ini dengan asumsi aneka protokol kesehatan yang digariskan WHO dan pemerintah RI dipatuhi. Antara lain social distancing, work from home, larangan mudik, dan sebagainya.

“Walau social distancing tetap harus dijaga karena vaksin belum ditemukan,” sebutnya.

Bersama Indonesia dalam kategori B (kecepatan menengah) antara lain Singapura, India, Kanada, Iran, dan Denmark. Negara kategori A (Penanganan Cepat) antara lain China, Korea Selatan, Jerman, United Kingdom, Malaysia dan Amerika Serikat.

"Negara ini tergolong paling cepat di dunia, di luar China yang menuntaskan virus corona 99 persen;" ungkap Denny.

Sementara negara kategori C (Penanganan Lambat) antara lain negara Columbia, Bahrain, Argentina, dan Qatar.

Untuk Indonesia, seminggu-dua minggu setelah lebaran, jika protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dipatuhi, di bulan Juni 2020, kehidupan kembali hampir normal.

Saat itu pengusaha dan pekerja dapat kembali ke kantor. Politisi dapat kembali menggelar rapat. Rakyat dapat berkumpul di kafe.

Baca Juga:

Begini Alur Validasi dan Penyampaian Data COVID-19 Hingga ke Masyarakat

"Dan para penyair dapat membacakan puisi di berbagai mimbar. Tentu protokol kesehatan seperti social distancing, memakai masker, mencuci tangan tetap dipatuhi sebelum vaksin ditemukan,” ungkapnya.

Kesimpulan ketiga, lanjut Denny, 100 persen Indonesia dan dunia bebas dari virus corona ketika vaksin atas virus itu ditemukan. Rentang waktu penemuan virus sekitar Mei hingga Juli 2021.

“Ketika vaksin ditemukan, virus corona berubah efeknya hanya seperti penyakit biasa yang tak lagi mematikan,” pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

Di Jakarta Terjadi Pelambatan Jumlah Penderita Corona

#Hasil Survei #Virus Corona #Penyakit Corona #Pembatasan Sosial Berskala Besar
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Survei IPO: Kinerja Presiden Prabowo Subianto Dinilai Memuaskan, Program MBG Unggul di Mata Publik
Secara keseluruhan, kinerja Presiden Prabowo Subianto sejak Oktober 2024 dinilai memuaskan oleh 81% masyarakat
Angga Yudha Pratama - Minggu, 01 Juni 2025
Survei IPO: Kinerja Presiden Prabowo Subianto Dinilai Memuaskan, Program MBG Unggul di Mata Publik
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Indonesia
Hasil Survei Pilkada Jateng 2024: Ahmad Luthfi Unggul Tipis dari Andika Perkasa
Hasil survei LSI di Pilkada Jateng 2024 mengungkapkan, Ahmad Luthfi unggul tipis dari Andika Perkasa.
Soffi Amira - Minggu, 17 November 2024
Hasil Survei Pilkada Jateng 2024: Ahmad Luthfi Unggul Tipis dari Andika Perkasa
Olahraga
Survei Indikator Politik Indonesia: 71,5% Warga Indonesia Indonesia Dukung Naturalisasi Timnas
Survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan, bahwa 71,5 persen warga Indonesia mendukung naturalisasi timnas.
Soffi Amira - Selasa, 05 November 2024
Survei Indikator Politik Indonesia: 71,5% Warga Indonesia Indonesia Dukung Naturalisasi Timnas
Indonesia
Elektabilitas Luthfi Kalah dari Andika, Jokowi: Yang Masih Bimbang Harus Diyakinkan
Elektabilitas Luthfi kalah dari Andika, Jokowi ikut angkat bicara. Ia ingin yang belum menentukan pilihan, maka harus diyakinkan.
Soffi Amira - Selasa, 05 November 2024
Elektabilitas Luthfi Kalah dari Andika, Jokowi: Yang Masih Bimbang Harus Diyakinkan
Indonesia
Persepi Sanksi Poltracking, Imbas Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta
Persepi sanksi Poltracking akibat bedanya hasil survei di Pilkada Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 04 November 2024
Persepi Sanksi Poltracking, Imbas Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta
Indonesia
Bukan Ahok, Ini Lawan Tangguh Anies di Pilkada Jakarta Versi Indikator
Sementara margin antara Anies dan Ridwan Kamil terpaut sekitar 11 persen
Angga Yudha Pratama - Kamis, 25 Juli 2024
Bukan Ahok, Ini Lawan Tangguh Anies di Pilkada Jakarta Versi Indikator
Berita
Hasil Quick Count Populi: Pilpres 2024 Berpotensi Satu Putaran
Hasil quick count Populi Center menunjukkan, Pilpres 2024 berpotensi satu putaran.
Soffi Amira - Rabu, 14 Februari 2024
Hasil Quick Count Populi: Pilpres 2024 Berpotensi Satu Putaran
Berita
Survei JRC Sebut Elektabilitas Prabowo-Gibran Capai 52,4 persen
Hasil suveri JRC menunjukkan, elektabilitas Prabowi-Gibran mencapai 52,4 persen.
Soffi Amira - Senin, 05 Februari 2024
Survei JRC Sebut Elektabilitas Prabowo-Gibran Capai 52,4 persen
Indonesia
Hasil Survei: Kepuasan Publik terhadap Jokowi Capai 77 Persen
Indikator Politik Indonesia melakukan survei kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi. Hasilnya, tingkat kepuasan publik mencapai 77 persen.
Soffi Amira - Kamis, 18 Januari 2024
Hasil Survei: Kepuasan Publik terhadap Jokowi Capai 77 Persen
Bagikan