Hasil Rapid Test Terbaru, Ratusan Orang di Jakarta Barat Terjangkit Virus Corona


Ilustrasi - Petugas medis menunjukkan alat yang digunakan untuk rapid test di RSU Bunda, Depok, Jawa Barat, Senin (6/4/2020). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp)
MerahPutih.com - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat terus berupaya mencari sumber penyebaran COVID-19 di wilayahnya. Hingga kini, dilaporkan 13.887 orang telah menjalani rapid test COVID-19.
Kasudin Kesehatan Jakarta Barat Kristy Wathini menyampaikan, dari 13.887 sampel, 641 di antaranya menunjukkan hasil positif.
Baca Juga:
“Kami menemukan setidaknya 641 orang terindikasi penyakit COVID-19,” kata dia saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (28/4).
Kristy menegaskan, rapid test tidak diarahkan untuk menegakkan diagnosa. Orang yang dinyatakan positif melalui metode rapid test harus ditindaklanjuti dengan tes swab.
“Begitu swab positif, kami minta mereka ikuti sop, karantina di rumah atau ke rumah sakit,” ujar dia.
Selain mengencarkan rapid test, Kristy mengatakan, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat juga tak henti-hentinya mensosialisasikan bahaya COVID-19.
"Kami imbau agar di rumah saja, pakai masker, jangan lupa cuci tangan pakai sabun," ucap dia.
Sementara, para pengungsi banjir kini diatur dengan kebijakan menjaga jarak fisik selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlangsung.

Saat banjir menggenangi kawasan RT 07/01, Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat, Selasa dini hari, lurah menggunakan protap COVID-19 untuk warga yang pengungsi di Musala Nurul Muslimin.
"Kita sudah memakai protap COVID-19 untuk pengungsi. Menjaga jarak satu lantai diisi sekitar 30 jiwa," ujar Lurah Kembangan Utara Rudi Hariyanto.
Rudi mengatakan, turap Kali Angke yang belum memadai menjadi alasan klasik tergenangnya kawasan tersebut saat hujan.
Sehingga saat PSBB berlangsung, pengungsian harus diantisipasi.
Rudi mengatakan, pihaknya menyediakan masker guna mencegah penyebaran COVID-19, serta menyediakan makan sahur bagi warga pengungsi.
Musala dua tingkat tersebut saat itu digunakan untuk menampung sekitar 20 kepala keluarga yang mengungsi untuk menghindari banjir.
Baca Juga:
Gara-Gara Ini Pasien COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Menyusut
Setelah salat subuh, warga kembali ke rumah mereka masing-masing dengan alasan untuk segera menjaga keamanan barang-barang mereka.
Lurah Rawa Buaya Syafwan Busti mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan sejumlah lokasi pengungsian yang cukup luas, untuk para pengungsi yang kawasannya rawan terdampak banjir.
"Nanti tinggal pengaturan jarak antar pengungsi saja," ujar dia.
Seperti di kawasan RW 02 Kelurahan Rawa Buaya, telah disiapkan lokasi pengungsian di Apartemen Victoria yang cukup luas.
Sedangkan di RW 04 disebar di lima lokasi yakni RPTRA Intiland Teduh, RPTRA Sugriwa, RPTRA Karina Sayang, RPTRA Cempaka, dan RPTRA Cabe Rawit.
"Jumlah pengungsi dibatasi di masing- masing RPTRA," ujar dia. (Knu)
Baca Juga:
Jokowi Rilis Daftar Defisit Bahan Pokok, Terparah Gula dan Bawang Putih
Bagikan
Berita Terkait
Api Berkobar di Lantai Atas Apartemen City Park Cengkareng, Warga Panik

Rencana Pemekaran Wilayah Kapuk Jakbar, 2 Nama Baru Sudah Disiapkan

70 Rumah Hangus dalam Kebakaran di Tambora Jakarta Barat

9 RT di Jakarta Barat dan Utara Masih Terendam Banjir hingga Rabu Pagi, Ketinggian Air 30 Cm hingga 1 M

Bocah-Bocah Mengais Rezeki di Tengah Banjir, Sekali Dorong Motor Mogok dapat Rp 5.000-25.000

500 Polisi Datangi Kebon Sayur Cengkareng, Warga Protes Adanya Intimidasi

Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah di Kalideres, 120 Korban Tolak Mengungsi

Gara-Gara Spion 2 Pemuda Terancam 7 Tahun Bui, Segini Ternyata Harganya

Viral Video Tawuran Remaja di Jalan Kyai Tapa Jakbar, Polisi Catat Nomor Pelat Motor yang Terlibat

Curangi Takaran Minyakita, Dirut PT Jaya Batavia Globalindo Terancam 5 Tahun Bui Denda Rp 2 Miliar
