Hari Pertama Pemberlakuan Sistem One Way Belum Berdampak di Ruas Tol Solo-Ngawi


Ruas jalan tol Solo-Ngawi via Gerbang Tol (GT) Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah tampak lenggang pada H-6 Lebaran, Kamis (30/5). (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bekerjasama dengan Korlantas Mabes Polri mulai memberlakukan kebijakan sistem satu arah (one way) dari kilometer 70 ruas Jakarta-Cikampek hingga kilometer 263 ruas Pejagan-Pemalang pada arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Kebijakan sistem one way tersebut mulai diberlakukan pada arus mudik Lebaran dari tanggal 30 Mei-2 Juni mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB.
Pantauan MerahPutih.Com di Gerbang Tol (GT) Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pukul 14.00 WIB arus kendaraan yang masuk ke GT Ngemplak untuk menuju ke wilayah Ngawi Jawa Timur dan sekitarnya masih tampak lancar.

Demikiaan kendaraan dari arah Ngawi, Jawa Timur keluar GT Ngemplak untuk menuju ke daerah Solo dan sekitarnya juga tampak lenggang. Tidak ada antrian kendaraan di loket masuk atau pun keluar tol di GT Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Direktur Teknik PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) Aryo Gunanto, mengungkapkan pada hari pertama pemberlakukan one way di ruas Jakarta-Cikampek hingga kilometer 263 ruas Pejagan-Pemalang belum berdampak pada signifikan di ruas tol Solo-Ngawi.
Ia memperkirakan ruas tol Solo-Ngawi mulai merasakan dampak sistem one way pada akhir pekan ini atau tepatnya pada Sabtu-Minggu (1-2/6). Pada H-6 Lebaran ini kenaikan kendaraan baru sekitar 6 persen sampai 10 persen.
"Ya sesuai prediksi Kemenhub dan Korlantas Mabes Polri puncak arus balik terjadi akhir pekan ini. Kami sudah mengantisipasinya dengan mengerahkan petugas untuk membantu pemudik menggunakan kartu elektronik," ujar Aryo, Kamis (30/5).

Pemberlakuan one way, kata Aryo, diprediksi akan berdampak pada penumpukan kendaraan di semua exit tol ruas Solo-Ngawi. Dua exit tol di wilayah Solo Raya, yakni exit tol Ngemplak (Kabupaten Boyolali) dan Colomadu (Kabupaten Karanganyar) akan ikut berdampak adanya penumpukan kendaraan akibat diberlakukannya sistem one way.
"Kami sudah siapkan tambahan 14 gardu satelit, yaitu sembilan gardu satelit di Gerbang Tol Colomadu dan lima gardu satelit di Gerbang Tol Ngemplak untuk mantau arus lalin di exit tol," kata dia.
BACA JUGA: Al Araf: Kerusuhan 22 Mei Bukti Upaya 'Suriahkan' Indonesia Benar-Benar Nyata
F-PAB dan FORTIBER Laporkan Akun Youtube Pemecah Belah Kemajemukan Bangsa Indonesia
Di samping itu, juga melakukan koordinasi dengan kepolisian di wilayah supaya menerapkan manajemen rekayasa lalu lintas. Hal tersebut agar pada saat kendaraan keluar dari exit tol tidak terjadi penumpukan.
"Baik JSN dan satlantas di daerah yang dilewati exit tol punya CCTV masing-masing. Nanti kalau ada penumpukan kendaraan di exit tol kita bisa secepatnya lakukan rekayasa lalin," tutup Aryo Gunanto.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Bagikan
Berita Terkait
Libur Tahun Baru Islam, Ratusan Ribu Kendaraan Tumpah Ruah Tinggalkan Jabodetabek

Long Weekend Diskon Tarif Tol 20% Mulai Berlaku Catat Ini Ruasnya

Jasa Marga Memohon Maaf Perbaikan Tol Cipularang-Padaleunyi Berpotensi Hambat Lalu Lintas Mulai Hari Ini

Wakil Ketua DPRD Ngawi Tewas dalam Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi, Berikut Kronologinya

Ini Daftar Ruas Tol dan Syarat Dapat Diskon 20 Persen Selama Juni Sampai Juli 2025

Akses Tol Langsung KM 25 Jakarta-Merak Bakal Kurangi Macet di Tangerang

Pimpinan DPRD DKI Ingatkan Pemprov Tutup JPO tak Layak dan Membahayakan

Deretan Fakta Menarik Arus Mudik 2025, Salah Satunya soal Diskon Tarif Tol

Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit

Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025
