Di Hari Ayah Nasional, Pahami 'Daddy Issues'


Selamat memeringat Hari Ayah Nasional 2021. (Foto: Unsplash/Isaac Quesada)
TIAP 12 November diperingati sebagai Hari Ayah Nasional. Hari ini bisa menjadi momen ayah untuk hadir lebih dekat di kehidupan anak, atau sebaliknya. Namun sayangnya, beberapa orang mengalami daddy issues. Apakah itu?
Seperti dilansir Alodokter, daddy issues adalah efek psikologis yang dialami seseorang karena memiliki hubungan yang tidak sehat dan kurang harmonis dengan ayahnya. Dalam kondisi yang lebih parah, anak tidak merasakan kehadiran sosok ayah dalam hidupnya.
Kehadiran sosok ayah punya peran penting dalam perkembangan psikologis anak dan rumah tangga. Itu disebabkan pola ikatan antara ayah dan anak yang terbentuk sejka kecil akan memengaruhi cara anak membangun hubungan dengan orang lain di masa depan.
Mereka yang memiliki ikatan sehat dengan orang tua umumnya akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri, lebih cerdas, dan karakter yang baik. Sebaliknya, anak yang kurang mendapatkan kasih sayang berisiko terjebak dalam toxic relationship. Inilah yang disebut daddy issues.
Baca juga:

Seseorang yang berisiko mengalami daddy issues jika ia memiliki ayah yang bersifat dingin, ditinggal karena tutup usia, atau terjebak dalam hubungan yang toxic dengan ayahnya. Faktor tertentu seperti gangguan kepribadian atau depresi pada ayah bisa membuat hubungannya dengan anak-anak menjadi kurang harmonis.
Meksi bukan masalah kesehatan mental, tetapi kondisi ini bisa memengaruhi pola pikir, sikap, karakter, dan perilaku seseorang. Ada pun tanda-tanda yang dialami, seperti tertarik pada orang yang lebih tua karena mereka mendambakan kehadiran sosok ayah atau father figure yang bisa memberi perhatian, kasih sayang, dan rasa aman.
Baca juga:

Saat menjalani sebuah hubungan, orang yang mengalami daddy issues kerap kali merasa insecure dan takut ditinggalkan pasangannya. Karena tidak dibesarkan dalam keluarga yang sempurna, orang yang memiliki daddy issues biasanya akan berusaha sebaik mungkin untuk mempertahankan hubungannya. Mereka bahkan akan mencoba untuk menjadi pribadi yang ‘sempurna’ agar tidak ditinggalkan oleh orang kesayangannya.
Orang yang memiliki daddy issues umumnya juga tidak suka kesendirian dan tidak nyaman ketika menghabiskan waktu seorang diri. Mereka pun bisa mudah meresa kesepian, jika tidak memiliki partner hidup yang bisa memberi perhatian dan mengayomi mereka. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

'Fatherless' Jadi Isu Serius yang Bisa Berdampak pada Stunting, Kesehatan Mental dan Gizi Anak

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
