Harga Tanah Dan Perizinan Tinggi Penyebab Mahalnya Rumah Murah


Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus dalam diskusi terkait rumah murah untuk MBR, di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/9). (foto: twitter @KemenPU)
MerahPutih Bisnis - Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus mengatakan pembangunan rumah murah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan harga terjangkau terkendala oleh berbagai persoalan. Seperti harga tanah, ketersediaan infrastruktur, ketersediaan kredit, harga bangunan, dan biaya tenaga kerjanya.
"Harga rumah itu ditentukan oleh komponen rumah seperti harga tanah, lalu perizinan pembangunannya, ketersediaan infrastruktur, ketersediaan kredit, harga bangunannya juga, dan biaya tenaga kerjanya," paparnya dalam acara diskusi publik, di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/9).
Untuk itu, pemerintah tidak akan menyerahkan pembangunan MBR ke pasar dan mengikuti mekanismenya. Karena jika hal tersebut dilakukan, MBR akan makin kesulitan mendapatkan harga rumah yang murah.
Sehingga Pemerintah berencana untuk memberikan KPR sejahtera untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"Jadi nanti kami tidak akan langsung serahkan semuanya ke pasar dan mengikuti mekanisme pasar. Nantinya kami akan mengontrol dengan memberikan FLPP," pungkasnya. (rfd)
Baca Juga:
Bisnis Wisata dengan Kapal Pesiar Tidak Terpengaruh Pelemahan Rupiah
REI: Kepemilikan Apartemen Diatas Rp. 10 Miliar Terlalu Tinggi
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Komisi V DPR Minta Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Kerusuhan Segera Diperbaiki

Kondisi Kemantapan Jalan Nasional Capai 95 Persen untuk Mudik Lebaran
