Harga Cabai di Yogyakarta Naik Hampir 2 Kali Lipat


Pedagang menunjukkan cabai dagangannya di Pasar Kranggan, Yogyakarta, Selasa (21/6/2022). . ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/tom (Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)
MerahPutih.com - Kondisi cuaca dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) memengaruhi kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat, salah satunya terjadi di Yogyakarta.
Berbagai komoditas cabai di pasar tradisional di Kota Yogyakarta mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada awal pekan kedua September, bahkan mencapai hampir dua kali lipat dibanding pekan sebelumnya.
“Kenaikan harga tertinggi terjadi untuk cabai merah kerinting. Sebelumnya sekitar Rp 45.000 per kilogram (kg) tetapi sekarang Rp 80.000 per kilogram,” kata Ketua Paguyuban Ayem Tentrem Pasar Beringharjo Timur Ida Chabibah di Yogyakarta, Selasa (6/9).
Baca Juga:
Harga Sembako Melonjak Imbas BBM Naik, IKAPPI Minta Tak Saling Salahkan
Harga cabai rawit merah juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 30.000 per kilogram bahkan sempat turun menjadi R p 25.000 per kg, kini mengalami naik menjadi Rp 50.000 per kg.
“Untuk cabai merah teropong masih cukup stabil sekitar Rp 65.000 per kg. Biasanya menyusul naik, tetapi mudah-mudahan tidak terjadi,” katanya, dikutip Antara.
Menurut dia, kenaikan harga berbagai jenis cabai merah tersebut lebih banyak disebabkan faktor perubahan kondisi cuaca di beberapa daerah penghasil cabai seperti Magelang yang kerap turun hujan sehingga produksi berkurang padahal permintaan tetap.
“Ditambah ada kenaikan BBM. Meskipun pengaruhnya hanya kecil, tetapi juga ikut mengerek harga cabai dan beberapa sayuran lain seperti timun. Tetapi masih kecil pengaruhnya,” katanya.
Kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok tersebut membuat pedagang memilih tidak kulakan dalam partai besar karena khawatir terjadi fluktuasi harga.
“Kami tidak berani spekulasi. Jadi stok di pedagang tidak banyak. Takutnya, harganya tiba-tiba berubah,” katanya.
Baca Juga:
Makin Pedas, Harga Cabai di Jakarta Tembus Rp 100.000 per Kg
Sejumlah konsumen, lanjut dia, juga mulai mengurangi jumlah barang yang dibeli untuk menyesuaikan kenaikan harga tersebut.
“Karena mahal, jadi pembeli mengurangi jumlah barang. Jika biasanya membeli satu kilogram, sekarang dikurangi agar uangnya tetap cukup,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Riswanti mengatakan, terjadi kenaikan harga cabai tetapi untuk komoditas telur ayam ras mengalami sedikit penurunan.
“Harga cabai memang naik, tetapi untuk telur ayam justru turun sedikit. Sedangkan bahan kebutuhan pokok lain relatif masih stabil,” katanya.
Harga telur ayam yang pernah menyentuh Rp 30.000 per kg kini turun menjadi Rp 27.000 per kg, sedangkan komoditas beras masih stabil di kisaran Rp 11.000 per kg, bawang merah Rp 23.000 per kg, bawah putih Rp 25.000 per kg, daging sapi Rp 135.000 per kg, dan ayam potong Rp 33.000 per kg. (*)
Baca Juga:
Aliansi Masyarakat Solo Dukung Penaikan Harga BBM
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
