Habis Sidak Gudang Bulog Kelapa Gading, Buwas Bilang Begini!

Dirut Bulog Budi Waseso atau akrab disapa Buwas (MerahPutih/ Rizki Fitrianto)
Merahputih.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten di Kelapa Gading, Kamis (27/2). Sidak dilakukan guna memastikan ketersediaan pasokan beras di Indonesia menjelang Ramadhan dan Idul Fitri mendatang.
Budi Waseso atau akrab disapa Buwas menyebutkan stok cadangan beras pemerintah (CBP) secara Nasional yang tersedia di Gudang Bulog tersisa 1,7 juta ton. Khusus stok di DKI Jakarta, ketersediaan pasokan mencapai lebih dari 323.000 ton.
Baca Juga
Inilah Top 5 Penghasil Beras Terbesar Dunia, Indonesia ke Berapa Ya?
"Artinya, stok untuk nasional dan DKI ini aman karena nanti dalam waktu dekat kemungkinan Maret akhir kita akan melakukan penyerapan kembali di beberapa daerah yang memproduksi beras," kata Buwas di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta, Kamis (27/2).
Dengan stok Bulog yang cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia, masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan dan harga beras menjelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.

Dalam sidak tersebut, Buwas juga memperlihatkan sejumlah unit gudang terisi penuh oleh beras, termasuk beras eks impor dari Pakistan dan Thailand. Buwas pun menunjukkan kualitas beras yang disimpan di gudang bebas dari kutu, tidak berbau, apalagi dalam keadaan busuk.
"Semua beras di gudang ini akan kami proses melalui mesin rice to rice sehingga tidak ada lagi cerita beras Bulog berkutu dan bau," kata Mantan Kepala BNN tersebut.
Ada pun untuk menjaga stabilisasi harga beras medium, Perum Bulog di seluruh wilayah terus aktif melaksanakan Program KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga) Beras Medium atau dikenal dengan operasi pasar. Realisasi pelaksanaan KPSH sejak Januari sampai dengan Rabu (26/2) sebesar 300.000 ton.
Baca Juga
Tekan Harga Beras di Jakarta, Bank DKI Bagikan Kartu Sakti ke Pedagang
Kegiatan KPSH, sebagaimana dikutip Antara, dilaksanakan setiap hari secara masif melalui pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta distributor sehingga mampu menahan laju kenaikan harga beras hampir selama tahun 2019.
Bulog juga sudah turut serta dalam memasok beras untuk Program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Penyaluran beras BPNT dilakukan melalui e-warong dan agen Himbara (Agen Brilink dan Agen 46) serta melalui RPK (Rumah Pangan Kita). Sampai Rabu (56/2) Bulog telah menyalurkan beras BPNT sebanyak 43.000 ton. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Tinjau Pasokan Bahan Pokok di Pasar Nyanggelan Bali, Mendag Busan: Stok Cukup, Harga Terkendali

Berbagai Harga Pangan di Jakarta Berfluktuasi, Beras Premium, Minyak Goreng dan Gula Masih Alami Kenaikan

Setelah 2 Tahun Impor Beras, Pemerintan Stop Beli Dari Luar Negeri

Harga Beras SPHP Diklaim Lebih Murah Dibanding Beras Medium, Hari Ini Harga Beras Capai Rp 13.954 Per Kg Masih di Atas HET

Stok Melimpah Namun Harga Melambung Jadi Pertanda Masalah Serius, Pemerintah Diminta Waspadai Spekulasi dan Kartel Beras

300 Ribu Ton Beras SPHP Sudah Terdistribusi, Pemerintah Terapkan 5 Strategi Buat Mempercepat

Beras Langka di Toko Ritel, Harga di Agen Naik hingga Rp 25 Ribu

Harga Beras Meroket, Mentan Klaim Terjadi Penurunan di 22 Provinsi

Pemerintah Akui Harga Beras Naik Dampak HPP Gabah Rp 6.500, Tapi Petani Nyaman

Pemerintah Bakal Tetapkan Beras Subsidi Jadi Satu Harga Biar Tidak Disalahgunakan Swasta
