Habib Assegaf: Kami Akan Kejar Pelapor Tragedi 1965

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Sabtu, 14 November 2015
Habib Assegaf: Kami Akan Kejar Pelapor Tragedi 1965

Habib Abdurrahman Assegaf. (Foto: MP/Fachruddin Chalik)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Peristiwa - Upaya yang dilakukan penggiat HAM sebagai masyarakat yang mencari keadilan di Pengadilan Rakyat Internasional (IPT) di Den Haag, Belanda, bermaksud membuka tabir kelam peristiwa penumpasan Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga kroni-kroninya pada tahun 1965 yang dilakukan pemerintah Indonesia saat itu. Upaya tersebut disikapi oleh Habib Abdurrahman Assegaf sebagai sebuah upaya penghianatan terhadap Republik Indonesia.

"Belanda saja melakukan pelanggaran HAM sampai hari ini tidak ada satu orang pun Belanda yang melapor. Sekarang kurang ajar, Indonesia telah dirusak oleh komunisme, masa orang Indonesia sendiri melapor, berarti orang itu penghianat, dan kami akan kejar orang itu sampai ke mana pun," ujar Habib Assegaf kepada merahputih.com di hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (14/11).

Habib Assegaf, sebagai anggota dari Pemuda Pancasila menyayangkan upaya pelaporan yang dilakukan oleh orang Indonesia sendiri di muka pengadilan internasional. Selain menuding sebagai penghianat, Assegaf juga akan meminta Kemendagri untuk menghapus kewarganegaraan orang tersebut.

"Kami dari Pemuda Pancasila akan melakukan tindakan, kami akan menuntut orang yang telah menghianati bangsa Indonesia. Kami akan menuntut ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dihapus warga negaranya.

Hal tersebut penting dilakukan, kata Assegaf. Assegaf pun mengancam akan merealisasikan kata-katanya, dan mendesak Kemendagri menghapus kewarganegaraan pihak terkait, karena dianggap telah mencoreng nama Indonesia di muka internasional.

"Kami akan melakukan koordinasi dulu untuk melakukan gugatan, tapi sementara kita akan meminta Kemendagri untuk menghapus kewarganegaraannnya penghianat tersebut, karena telah mencemarkan Indonesia," pungkasnya. (aka)

 

Baca Juga:

  1. IPT Desak Negara Minta Maaf kepada PKI, Sejarawan: Salah Kaprah
  2. Sidang IPT, Komnas HAM: Setiap Negara Punya Solusi Berbeda-beda
  3. FPI: Sidang IPT Bukan Solusi Tuntaskan Pelanggaran HAM 1965
  4. FPI: Sidang IPT Penistaan Terhadap Sejarah Bangsa Indonesia
  5. Sidang IPT Bangun Opini Publik Ada Pelanggaran HAM di Indonesia
#Sidang IPT #Partai Komunis Indonesia (PKI) #Korban Pembantaian 1965 #Belanda
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Fun
Pemerintah Belanda Rekomendasikan Orangtua Larang Anak Di bawah 15 Tahun Main TikTok dan Instagram, Cegah Kecemasan dan Gangguan Tidur
Pemerintah Belanda mengimbau anak-anak di bawah 15 tahun tidak memakai media sosial seperti TikTok dan Instagram karena dampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 18 Juni 2025
Pemerintah Belanda Rekomendasikan Orangtua Larang Anak Di bawah 15 Tahun Main TikTok dan Instagram, Cegah Kecemasan dan Gangguan Tidur
Indonesia
Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan
Indonesia dan Belanda resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pertanian berkelanjutan, hortikultura, teknologi greenhouse, hingga peningkatan kapasitas generasi muda petani.
Frengky Aruan - Selasa, 17 Juni 2025
Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan
Indonesia
Indonesia-Belanda Teken Kerja Sama Teknologi Pertanian Hingga Pengolaan Air
Belanda secara konsisten menjadi investor terbesar dari Uni Eropa dan menempati peringkat 10 besar investor teratas di Indonesia.
Wisnu Cipto - Selasa, 17 Juni 2025
Indonesia-Belanda Teken Kerja Sama Teknologi Pertanian Hingga Pengolaan Air
Indonesia
Kekayaan Indonesia Hilang Sampai Rp 502 Ribu Triliun saat Dijajah Belanda, Prabowo: Setara 18 Kali PDB
Presiden Prabowo Subianto mengungkap fakta terkait penjajahan Belanda terhadap Indonesia yang terjadi ratusan tahun.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
Kekayaan Indonesia Hilang Sampai Rp 502 Ribu Triliun saat Dijajah Belanda, Prabowo: Setara 18 Kali PDB
Lifestyle
Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
Amat mungkin, kondom ini merupakan suvenir dari sebuah rumah bordil.
Dwi Astarini - Minggu, 08 Juni 2025
 Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
Dunia
Bantu Pangan Anak-Anak Gaza, Belanda Sumbang Rp 50,5 Miliar
Bantuan akan diserahkan pada Januari 2025.
Dwi Astarini - Kamis, 26 September 2024
Bantu Pangan Anak-Anak Gaza, Belanda Sumbang Rp 50,5 Miliar
Indonesia
KNVB Bakal Bantu Pembinaan Usia Dini Hingga Pendidikan Pelatih Sepak Bola
Salah satu poin dari kemitraan ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman tim nasional Indonesia
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 September 2024
KNVB Bakal Bantu Pembinaan Usia Dini Hingga Pendidikan Pelatih Sepak Bola
Indonesia
Legislator PDIP Ingatkan 288 Artefak yang Dikembalikan Belanda Jangan Sampai Hilang Lagi
Pemerintah wajib menjaga dan memelihara barang-barang bersejarah ini dengan baik karena artefak bisa menjadi bukti nyata yang dapat diperlihatkan ke anak cucu tentang sejarah bangsa.
Wisnu Cipto - Rabu, 25 September 2024
Legislator PDIP Ingatkan 288 Artefak yang Dikembalikan Belanda Jangan Sampai Hilang Lagi
Indonesia
288 Artefak Hasil Repatriasi dari Belanda akan Dipamerkan di Museum Nasional
Kemendikbudristek akan mengawal proses repatriasi ini dan telah menyusun serangkaian program khusus sebagai komitmen repatriasi.
Dwi Astarini - Senin, 23 September 2024
288 Artefak Hasil Repatriasi dari Belanda akan Dipamerkan di Museum Nasional
Indonesia
Belanda Kirim 284 Objek Budaya dan Bersejarah ke Indonesia
Serah terima 288 objek budaya dilakukan pada Jumat waktu setempat di Wereldmuseum Amsterdam, tempat objek budaya tersebut disimpan dan dipamerkan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 20 September 2024
Belanda Kirim 284 Objek Budaya dan Bersejarah ke Indonesia
Bagikan