H&M dan Merek Barat Lainnya Hadapi Boikot di Tiongkok


Tiongkok boikot Brand H&M dan brand besar lain dari barat karena isu kerja paksa (foto: unsplash/Sei)
H&M menjadi salah satu merek terkenal yang diboikot di Tiongkok karena diduga melakukan kerja paksa untuk memproduksi kapas di wilayah Xinjiang daerah Tiongkok sebelah barat.
Selain H&M, ada Nike yang sudah menyampaikan keprihatinannya terhadap tuduhan melakukan kerja paksa terhadap karyawannya untuk memproduksi kapas di Xinjiang. Tetapi sekarang merek terkenal tersebut tengah mengadapai isu-isu yang lagi panas tersebut di media sosial Tiongkok beberapa hari belakangan ini.
Baca juga:
Merek terkenal lainnya seperti Nike dan Adidas yang berasal dari barat juga terkena imbasnya, produk-produk mereka telah ditarik dari toko online di Tiongkok, bahkan ada seorang selebri terkenal di china yang ikut memutus hubungan dengan brand terkenal tersebut.
Nike telah menyatakan tidak menggunakan bahan tektil dari Xinjiang “ Nike tidak mengambil produk dari Xinjiang dan kami telah mengonfirmasi dengan pemasok kontrak kami bahawa mereka tidak menggunakan tektil atau benang pintal dari wilayah tersebut.”

Tidak lama pernyataan Nike di posting, penyanyi sekaligus aktor Tiongkok Wang Yibo menyatakan bahwa dia telah memutus hubungan dengan merek ini, walapun pihak Nike sudah meluruskan, tetapi ia dengan tegas menentang setiap pernyataan dan tindakan yang mencoreng Tiongkok.
Isu mengenai kapas dan bahan tektil ini berawal dari pernyataan bahwa merek terkenal tersebut telah melakukan kerja paksa pada warga Xinjiang untuk produk kapasnya. Pernyataan tersebut diposting pada media sosial Tiongkok, Weibo oleh sebuah kelompok yang terhubung dangan partai komunis yang berkuasa. Dalam postingan tersebut, pihak H&M merasa sangat prihatin atas pernyataan mengenai produk kapas di Xinjiang.
Baca juga:
Dari pernyataan kelompok tersebut, H&M menui banyak komentar dan kritik dari warga Tiongkok. “Menyebarkan isu-isu untuk memboikot kapas Xinjiang, mencari untung di Tiongkok? Mimpi!” salah satu komentar tersebut lantas membuat beragam komentar pedas yang ditujukan pada H&M, dengan tagar “#saya mendukung kapas Xinjiang” yang viral dengan lebih 1 miliar kali dibaca.
Tidak hanya itu, berbagai e-commerce raksasa China, seperti Alibaba, dan JD.com bahkan sampai menghapus keberadaan produk H&M dari daftar penjualan setelah reaksi negatif warga Tiongkok terhadap brand tersebut.

H&M kemudian mengambil tindakan dengan memposting di Weibo pada Rabu malam. Dalam pernyataan tersebut, H&M menyatakan selalu mempertahankan standar yang tinggi, serta transparansi dalam rantai pasokan globalnya. Pernyataan ini tidak mewakili posisi poitik apapun, H&M selalu menghormati konsumen Tiongkok, dan berkomitmen untuk investasi dan pembangunan jangka panjang di Tiongkok. Selain itu H&M sedang bekerja sama dengan lebih dari 350 produsen di Tiongkok.
Sementara itu, karena reaksi negatif di media sosial mengenai merek besar dari barat. Beberapa perusahan di Tiongkok memanfaatkan kondisi ini untuk mengiklankan penggunaan kapas yang dibuat di Xinjiang, selain itu, pengecer produk Jepang Muji mulai mengiklankan produk yang dibuat dari kapas xinjiang. (Rzk)
Baca juga:
Mi Instan Rasa Haute Couture dari Tommy Cash x Maison Margiela Paris
Bagikan
Berita Terkait
Energi Baru ESMOD Jakarta Meriahkan Senayan City Fashion Nation 2025

UNIQLO x POP MART: Koleksi 'THE MONSTERS' Hadirkan Labubu Cs ke Dunia Fashion

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna
