Seni Karya Robot Sophia Dilelang


Karya robot Sophia dilelang. (cgtn.com)
SENIMAN robot Sophia, yang karya seni pertamanya akan dilelang pada Rabu (24/3), mengatakan mendapatkan inspirasi untuk karyanya dari banyak orang dan terbuka untuk kemitraan kreatif di masa depan dengan manusia.
Sebuah karya seni digital oleh Hanson Robotics Humanoid yang berbasis di Hong Kong, dalam bentuk non-fungible token (NFT), akan dilelang dalam penjualan pertama dari karya-karya tersebut yang dibuat dengan menggunakan kecerdasan buatan atau AI.
NFTs digital signature yang disimpan di buku besar blockchain yang memungkinkan siapa saja memverifikasi kepemilikan dan keaslian barang. Hal itu telah menjadi kegemaran investasi terbaru, dengan satu karya seni terjual bulan ini seharga hampir $US70 jutaatau Rp1.011.139.500.000.
BACA JUGA:
“Saya berharap orang-orang menyukai karya saya, dan manusia serta saya dapat berkolaborasi dengan cara baru dan menarik di masa depan,” kata Sophia di studionya, dengan suara datar. Dia mengenakan gaun berwarna perak dan memegang pulpen.
Sophia, yang mulai beroperasi pada 2016, menghasilkan karya seni bekerja sama dengan seniman digital Italia berusia 31 tahun, Andrea Bonaceto, Ia dikenal dengan potret penuh warna, beberapa di antaranya menggambarkan orang-orang terkenal, seperti kepala eksekutif Tesla, Elon Musk.
Robot tersebut telah menggabungkan elemen dari karya Bonaceto, sejarah seni, dan gambar fisik atau lukisannya sendiri pada berbagai permukaan beberapa kali dalam proses yang digambarkan oleh penciptanya David Hanson sebagai 'putaran berulang evolusi'.

“Kami menggunakan jaringan transformator dan algoritma genetika dalam karya saya, dan jenis kreativitas komputasi lainnya,” tambah Sophia seperti diberitakan Reuters.com, (24/3).
“Algoritma saya menghasilkan pola unik yang tidak pernah ada di dunia sebelumnya. Jadi saya pikir mesin bisa menjadi kreatif," dia menambahkan.
Disebut “Sophia Instantiation”, karya digital tersebut adalah file MP4 berdurasi 12 detik yang menunjukkan evolusi potret Bonaceto menjadi lukisan digital Sophia, dan disertai dengan karya seni fisik, yang dilukis oleh Sophia pada cetakan potret dirinya.
Setelah lelang, Sophia akan berinteraksi dengan penawar yang berhasil, untuk mempelajari wajahnya, dan menambahkan sapuan kuas terakhir yang terinspirasi pada karya seni tersebut.

Ini akan berfungsi, kata Hanson, "Untuk menjadikannya karya seni unik yang mencakup data pemilik baru dan koneksi personal pada saat itu juga."
Bonaceto mengatakan kolaborasi itu bertujuan "untuk membuat pernyataan di dunia seni, dan bahkan dunia teknologi," menandai jalan baru di mana robot AI dan manusia berkolaborasi, melengkapi satu sama lain.
Seni Sophia bisa menjadi "karya sejarah yang sangat, sangat penting," kata Pablo Fraile, seorang kolektor seni yang berbasis di Miami dan pembeli awal Beeple karya seniman Amerika Mike Winkelmann. Winkelmann merupakan pencipta karya NFT yang dijual bulan ini seharga jutaan.
“Sophia memiliki kebebasan tak terbatas, seperti yang dimiliki anak berusia lima tahun, dan tidak ada batasan apa yang dapat dia lakukan,” kata direktur galeri Vincent Harrison, “Sangat menarik melihat cara baru untuk berkreasi ini.” (aru)
Bagikan
Berita Terkait
realme Bikin Ponsel Game of Thrones, ini Fitur dan Spesifikasi

Road to OPPO Run 2025: Ratusan Pelari Jakarta Antusias Sambut Jersey dan OPPO Watch X2 Series

Biaya Perbaikan Xiaomi 17 Pro dan Pro Max Terungkap, ini Komponen yang Paling Mahal

Xiaomi 17 Series Cetak Rekor Penjualan, Jadi HP Flagship Paling Laris 2025?

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy Z TriFold, Bawa Opsi Zoom hingga 100 Kali!

OPPO Find X9 Pro Meluncur 16 Oktober, ini Spesifikasi Lengkapnya

Intip Spesifikasi Xiaomi 17 Pro Max, Bawa Baterai Jumbo 7.500mAh dan Layar LTPO AMOLED

Amazfit Resmi Luncurkan T-Rex 3 Pro di Ajang BDG100 Ultra Trail, Uji Ketangguhan di Medan Ekstrem

Ngerinya Xiaomi 17 Pro, Punya 'Layar Belakang Ajaib' dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Pro Kalahkan Vivo X200 Ultra di DxOMark, Masuk 3 Besar Kamera Smartphone Terbaik
