Gus Yahya Respons Pernyataan Prabowo Bagi-Bagi Izin Tambang ke PBNU


Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. Foto: MP/Budi Lentera
MerahPutih.com - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya angkat suara setelah calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengatakan pemerintah sudah menyerahkan sejumlah izin tambang ke PBNU.
Gus Yahya menjelaskan pembagian konsesi tambang ke PBNU sudah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Muktamar Lampung 2021 lalu. Ia mengatakan konsesi tersebut langsung di proses, namun belum selesai.
Baca Juga:
"Kan sudah lama, itu kan presiden pidato waktu pembukaan muktamar di Lampung tahun 2021 dan langsung diproses sudah itu, hanya belum selesai prosesnya," kata Gus Yahya di Hotel Shangri-La, Jakarta, yang dikutip Rabu (22/11).
Gus Yahya menegaskan bahwa izin tambang ini tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Tidak ada hubungannya dengan pilpres, wong dulu belum ada apa-apa dikasih kok memang. Ini Presiden waktu Muktamar itu saya siapkan konsesi untuk NU gitu dan langsung diproses. Hanya sekarang belum selesai," tuturnya.
Diketahui, viral cuplikan video di media sosial (medsos) pernyataan Capres Prabowo perihal izin usaha pertambangan (IUP) bekas badan usaha swasta yang dibagikan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Awalnya, Prabowo menyinggung soal dana abadi pesantren yang menjadi program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga:
Menurutnya, program tersebut dicanangkan sebagai 'pancingan' atau stimulus dalam memajukan pesantren. Tak hanya itu, Prabowo juga menyinggung 'pancingan' lain yang diberikan pemerintah kepada kalangan ormas.
"Pemerintah Pak Jokowi sudah mencabut 2.600 izin tambang dari swasta-swasta dan sudah diberikan, pertama ke PBNU. Itu pancing-pancing yang akan dibagi," ujar Prabowo.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan kesiapannya memberikan konsesi pertambangan kepada NU. Janji itu diutarakan dalam pidato pembukaan Muktamar NU di Lampung 22 Desember 2021 lalu.
Jokowi mengatakan konsesi itu bisa diberikan dalam bentuk sebuah holding yang dikoordinir PBNU untuk menampung potensi besar yang dimiliki organisasi dalam berkiprah memberikan maslahat bagi masyarakat, agama, bangsa, dan negara.
"Saya menawarkan yang muda-muda ini dibuatkan sebuah wadah bisa PT atau kelompok usaha dan pemerintah, saya siapkan. Kalau siap saya menyiapkan konsesi. Baik itu konsesi terserah dipakai lahan pertanian silakan, saya juga siapkan konsesi minerba. Yang pengen bergerak di usaha usaha nikel misalnya, batubara, bauksit, usaha koper tembaga silakan," kata Jokowi kala itu.(Asp)
Baca Juga:
Prabowo Jenguk Luhut di Singapura: Alhamdulillah Sudah Pulih
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Prabowo Undang Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Romo Magnis Datang Nyaris Telat

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

Profil Mukhtarudin yang Dilantik Jadi Menteri P2MI, Gantikan Posisi Abdul Kadir Karding
