Gus Yahya Klaim NU Tidak Pernah Minta dan Merebut Jabatan dari Dulu

Mula AkmalMula Akmal - Jumat, 11 Agustus 2023
Gus Yahya Klaim NU Tidak Pernah Minta dan Merebut Jabatan dari Dulu

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. Foto: MP/Budi Lentera

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf menyatakan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) tidak pernah meminta ataupun merebut jabatan.

Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat, Gus Yahya, sapaan karib Yahya Cholil Staquf memastikan PBNU akan selalu istikamah memperjuangkan kepentingan agama, bangsa, dan dunia yang bukan sekadar kepentingan organisasi maupun kepentingan perorangan.

Baca Juga:

Khofifah Ngaku Langkah Politiknya Tergantung PBNU

"NU dari dulu tidak pernah minta. Dari dulu kiai kita tidak pernah menyodor-nyodorkan untuk merebut jabatan,” kata Gus Yahya saat membuka Rapat Kerja Nasional Lembaga Kesehatan NU di Semarang, Jumat.

Sejak awal kemerdekaan, kata Gus Yahya, NU tidak pernah mementingkan golongan dan keluarga. Ia pun mengatakan NU selalu mementingkan bangsa dan negara, seperti di detik-detik kemerdekaan.

"Dulu itu menjelang kemerdekaan RI, di tengah intens-nya pergulatan persiapan kemerdekaan dengan PPKI dan BPUPKI, di mana di situ K.H. Wahid Hasyim (ayah Gus Dur) putra Hadratusyech K.H. Hasyim Asyari menjadi salah seorang tokoh utama panitia 9," ucapnya.

Lebih lanjut, Gus Yahya menceritakan bahwa ketika itu terdapat seorang perwira Jepang bernama Naobuharo Ono yang merupakan seorang Muslim.

Baca Juga:

PBNU Resmikan Pondok Pesantren Pertama di Malaysia

"Dia ini bertanya pada Hadratusyech, ‘Kiai kalau nanti Indonesia sudah merdeka betul, siapa menurut Kiai yang pantas memimpin negara yang baru lahir ini?’," cerita Gus Yahya.

"Kiai Hasyim dengan tanpa ragu-ragu menjawab ‘Insinyur Soekarno’. Padahal, putranya sendiri ini (K.H. Wahid Yasyim) tokoh utama. Kenapa ndak disebut? Ya, kalau bisa Wahid Hasyim. Beliau dengan tanpa ragu menyebut Insinyur Soekarno," sambung dia.

Menurut dia, ketegasan Hadratusyech itu adalah murni karena ia melihat yang terbaik untuk memimpin Indonesia pada waktu itu adalah Insinyur Soekarno (Bung Karno, red).

"Maka, NU harus selalu berpikir tentang apa yang terbaik di bangsa dan negara ini, bukan untuk NU sendiri. Kita tidak peduli dari mana asalnya, yang penting yang terbaik untuk bangsa dan negara," tutur Gus Yahya. (*)

Baca Juga:

Plt Ketum PPP Minta Restu Wakil Rais Aam PBNU Hadapi Pemilu 2024

#PBNU #Ketua Umum PBNU #Mutasi Jabatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Mula Akmal

Jurnalis dan profesional komunikasi dengan pengalaman memimpin redaksi, menggarap strategi konten, dan menjembatani informasi publik lintas sektor. Saat ini menjabat sebagai Managing Editor di Merah Putih Media, dengan rekam jejak kontribusi di The Straits Times, Indozone, dan Koran Sindo, serta pengalaman strategis di Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan DPRD DKI Jakarta. Bagi saya, setiap berita adalah peluang untuk menghadirkan akurasi, relevansi, dan dampak nyata bagi pembaca.

Berita Terkait

Indonesia
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Ketua Partai Nasional Inisiatif Palestina, Mustafa Barghouti, mengecam sikap PBNU yang mengundang tokoh akademisi Israel, Peter Berkowitz. Hal itu tak bisa dibenarkan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Indonesia
PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah
PBNU menegaskan larangan keras bagi kader maupun warga NU untuk terlibat dalam tindakan perusakan ataupun perbuatan yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat di berbagai daerah.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah
Indonesia
PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi
inisiatif ini bertujuan mencetak generasi muda yang cerdas dan unggul dalam menyongsong masa depan bangsa.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 29 Juli 2025
PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim  Siap Beroperasi
Indonesia
Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama
Bertujuan menjadikan pesantren lebih maju dan mampu menghadapi tantangan zaman. ?
Dwi Astarini - Jumat, 27 Juni 2025
Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama
Indonesia
Ketua MA Ingatkan Hakim Anyar Tidak Bawa Oleh-Oleh Ketuk Pintu Pimpinan, Diminta Ketuk Pintu Langit
Sunarto juga mengatakan apabila Tuhan sudah berkehendak, maka tidak akan ada yang tidak bisa menghalanginya.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 13 Juni 2025
Ketua MA Ingatkan Hakim Anyar Tidak Bawa Oleh-Oleh Ketuk Pintu Pimpinan, Diminta Ketuk Pintu Langit
Indonesia
Reaksi PBNU saat Tahu Pengurusnya Jadi Komisaris Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat hingga Dituding Terima Uang
PBNU dituding mendapat aliran dana dari PT Gag Nikel Raja Ampat.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 13 Juni 2025
Reaksi PBNU saat Tahu Pengurusnya Jadi Komisaris Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat hingga Dituding Terima Uang
Indonesia
Soal Batalnya Mutasi Letjen Kunto, Komisi I DPR: Jangan Diperpanjang
Wakil Ketua Komisi I DPR RI sebut hal ini merupakan ranah internal TNI.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 05 Mei 2025
Soal Batalnya Mutasi Letjen Kunto, Komisi I DPR: Jangan Diperpanjang
Indonesia
Perpindahan Laksda Kresno dari Matra Laut ke Matra Darat Seperti Kecerobohan
Dalam SK tersebut, terdapat dua hal mencolok yang menjadi sorotan publik
Angga Yudha Pratama - Senin, 05 Mei 2025
Perpindahan Laksda Kresno dari Matra Laut ke Matra Darat Seperti Kecerobohan
Indonesia
Letjen Kunto Dimutasi dari Jabatan Pangkogabwilhan Tak Lama Pasca Ayahnya Dikaitakan dengan Pencopotan Gibran
Putra dari Wakil Presiden RI periode 1993-1998, Try Sutrisno, itu dirotasi ke jabatan Staf Khusus KSAD.
Frengky Aruan - Kamis, 01 Mei 2025
Letjen Kunto Dimutasi dari Jabatan Pangkogabwilhan Tak Lama Pasca Ayahnya Dikaitakan dengan Pencopotan Gibran
Indonesia
Kenang Paus Fransiskus, Ketum PBNU: Kasih Sayang kepada Umat Manusia Tanpa Memandang Etnis dan Agama adalah Teladan Paripurna
Gus Yahya menyebut bahwa Paus Fransiskus sosok penuh kasih yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
Frengky Aruan - Selasa, 22 April 2025
Kenang Paus Fransiskus, Ketum PBNU: Kasih Sayang kepada Umat Manusia Tanpa Memandang Etnis dan Agama adalah Teladan Paripurna
Bagikan