Gus Mus: Tak Perlu Fanatik dengan Agama, Parpol atau Organisasi

KH. Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus. (MP/Widi Hatmoko)
KH. Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus menilai, banyak organisasi keagamaan terutama dari kelompok Islam tidak bisa membedakan antara wasilah dan ghoyah.
Menurut badayawan sekaligus kyai Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Thalabin, Leteh, Kabupaten Rembang ini, ketidakfahaman organisasi keagamaan ini telah menimbulkan intolerasnsi yang mengancam persatuan bangsa.
"Agama pun itu kan hanya kendaraan saja untuk mencapai Tuhan. Apalagi agama, organisasi keagamaan saja sudah dianggap sebagai tujuan. Tambah jauh. Jadi kita ini tidak bisa membedakan mana tujuan, mana yang sarana menuju tujuan, dalam bahasa santrinya mana yang wasilah mana yang ghoyah, itu tidak jelas." ungkap Gus Mus kepada Widi Hatmoko dari merahputih.com.
Gus Mus juga mengajak masyarakat untuk tidak fanatik dengan agama atau organisasi. Karena hal ini bisa menimbulkan sifat-sifat intoleransi yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Ia juga menyebut, jika organisasi Islam, ataupun partai politik dianggap sebagai tujuan, tidak menutup kemungkinan, organisasi atau partai politik yang tidak sama akan dijadikan musuh. Dan, menurut Gus Mus, indikasi tersebut sudah terjadi di Indonesia.
"Jangan hanya fanatik kepada agama atau organisasi, tapi ya fanatik kepada Tuhan,terhadap keridohan Tuhan. Kalau kita fanatik terhadap organisasi, ya organisasi lain bisa dimusuhi karena tujuannya berbeda. Jadi, sekai lagi tujuan atau ghoyah itu adalah Tuhan," ungkapnya.
Terkait organisasi yang mengatasnamakan agama dan akhir-akhir ini menumbulkan sifat intoleransi, dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, Gus Mus menegaskan, pemerintah jangan tinggaldiam.
"Dan ini tergantung dari pemerintah, tegas apa enggak itu. Kalau bibit-bibit intoleransi itu dari awal dibiarkan, akan berkembang," tandasnya.
Dalam artikel sebelumnya Gus Mus memaparkan bagaimana Pancasila harus menjadi bagian integral dari kebijakan pemerintah dalam melayani warga negara. Tulisan Begini Pandangan Gus Mus Tentang Pancasila Bagi Penguasa termasuk laporan langsung reporter merahputih, Widi Hatmoko dari Rembang, Jawa Tengah.
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Presiden Prabowo Undang 16 Ormas Islam ke Hambalang, Jaga Situasi Tetap Kondusif

Menko Yusril Janji Jadi Jembatan Ormas Islam ke Presiden Prabowo

Wacana Prabowo Tampung Anak-Anak Korban Perang Palestina, Persis Sarankan Hanya Sementara

Ganjar Sowan ke Kediaman Gus Mus, Bahas Situasi Indonesia Terkini
Sejumlah Tokoh Berkumpul di Rumah Gus Mus, Suarakan Keprihatinan Terkait Putusan MK

Jokowi Bakal Buka Muktamar Sufi Internasional
