Gus Ipul Sebut Silang Pendapat di Muktamar NU Hal Biasa, Ujung-ujungnya Guyonan
Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Foto: Humas Kota Pasuruan)
MerahPutih.com - Semua kader NU mempunyai hak yang sama untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PBNU pada Muktamar Ke-34 NU di Lampung, 23-25 Desember.
Di Muktamar NU, Ketua Umum PBNU akan dipilih secara langsung oleh muktamirin, sedangkan Rais Aam akan dipilih melalui mekanisme ahlul halli wal aqdi, yaitu pemilihan secara tertutup yang dilakukan 9 kiai sepuh NU.
Baca Juga:
Muktamar NU Digelar 23-25 Desember, Pemilihan Ketum Lewat One Man One Vote
"Silakan nanti muktamirin (peserta muktamar) yang akan memilih," kata Ketua PBNU Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (9/12).
Gus ipul ingin muktamar nantinya adem. Tapi di NU, adanya perbedaan pendapat merupakan hal biasa. "Tapi akhirnya ger-geran (guyonan). Saat ini ada yang menginginkan ketua umum bertahan atau status quo dan menginginkan regenerasi," ujar mantan Ketua Umum GP Ansor dua periode ini.
Keponakan KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini mengaku termasuk yang menginginkan terjadi regenerasi di PBNU. "Dan Gus Yahya sangat layak meneruskan kepemimpinan di PBNU," ujarnya.
Baca Juga:
Cryptocurrency Sampai Moderasi NU Dalam Politik Bakal Dibahas di Muktamar
Hingga saat ini terdapat dua kandidat kuat Ketua Umum PBNU periode 2021-2026, yakni KH Said Aqil Siroj yang merupakan calon petahana dan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang saat ini menjabat sebagai Katib Aam PBNU.
Kiai Said yang segera mengakhiri periode kedua memimpin NU secara resmi menyatakan kesiapannya untuk mencalonkan lagi dalam Muktamar Ke-34 NU.
Baca Juga:
Kata PBNU Soal Muktamar saat PPKM Level 3 Libur Nataru
Kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/12), Kiai Said mengungkapkan dirinya maju sebagai calon Ketua Umum PBNU lagi atas permintaan kiai sepuh serta Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang NU.
"Mengklaim itu boleh, tapi menghitungnya harus cermat," kata Gus Ipul menanggapi klaim dukungan terhadap Kiai Said Aqil. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
PBNU Sebut Insiden Al-Khoziny Sidoarjo 'Puncak Gunung Es' Masalah Infrastruktur Pesantren
KPK Dinilai Terlalu Tendensius ke Salah Satu Ormas Dalam Mengusut Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
Kabar Baik Bagi Pendamping PKH, Mensos Janjikan Jatah ASN Buat 33 Ribu Orang
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
KPK Buka Peluang Panggil Ketum PBNU Terkait Korupsi Kuota Haji
PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar
KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Mensos Tidak Bakal Tolerir 3 Dosa Besar di Sekolah Rakyat, Pastikan Sanksi Tegas
PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah