Headline

Gubernur BI Perry Warjiyo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2019 Sesuai Target

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 26 Maret 2019
 Gubernur BI Perry Warjiyo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2019 Sesuai Target

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Ist

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 yakni sekitar 5,2 persen. Target ini dipandang realistis mengingat perang dagang China-AS dan fluktuasi perdagangan global.

Memasuki bulan Maret, belum ada perubahan signifikan dalam laju pertumbuhan ekonomi global. Menghadapi kondisi tersebut, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan pihaknya optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 masih sesuai target yakni 5,2 persen.

Optimisme Gubernur BI ini dipicu dengan gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahan Jokowi.

"Pembangunan infrastruktur tahun ini dan tahun depan akan meningkatkan produktivitas ekonomi. Dengan demikian bisa mendorong ekonomi ke depan lebih baik. Sedangkan pendorong pada semester pertama tahun 2019 adalah pengeluaran pemilu,'' kata Perry di Surabaya, Senin (25/3).

Bank Indonesia
Bank Indonesia. Foto:BI

Perry pada acara "East Java Economic Forum" di Shangri-La Hotel Surabaya mengatakan, pada 2019 permintaan dalam negeri tetap tinggi terutama dari konsumsi rumah tangga. Sehingga daya beli dan keyakinan konsumen terjaga, ditambah stimulus fiskal yang berlanjut khususnya melalui belanja sosial.

Ia menjelaskan, inflasi juga relatif terkendali dan Inflasi tahunan pada 2018 mencapai 3,13 persen. Pada Februari 2019 turun hingga 2,57 persen.

''Ini bukti bahwa ketersediaan dan pasokan cukup. Target kami inflasi sebesar 2,5-4,5 persen, tapi tahun ini kemungkinan di bawah 3,5 persen,'' katanya.

Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan juga akan didukung kebijakan reformasi struktural di berbagai bidang seperti infrastruktur, SDM, industri, pariwisata, UMKM dan ekonomi keuangan digital.

Untuk itu, Bank Indonesia akan mendukung pertumbuhan dengan kebijakan akomodatif di bidang makroprudensial, pendalaman pasar keuangan, sistem pembayaran dan ekonomi keuangan syariah.

"Kami optimistis, dampak efisiensi infrastruktur dan berbagai kebijakan di sektor riil akan terus meningkatkan produktivitas sehingga pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih tinggi peningkatannya,'' katanya.

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang juga hadir dalam acara itu mengatakan sebagaimana dilansir Antara pengelolaan anggaran ke depan tidak akan lagi fokus pada subsidi, melainkan pada pembangunan infrastruktur.

Pada 2014-2019, kata dia, anggaran untuk infrastruktur naik sebesar 168,3 persen, yakni dari Rp154,7 triliun naik menjadi Rp415 triliun, dan Infrastruktur mencakup pembangunan jalan, telekomunikasi termasuk perumahan rakyat.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Kampanye Akbar di Malang Raya, Jokowi: Wilayah Ini Contoh Toleransi dan Persaudaraan

#Gubernur Bank Indonesia #Pertumbuhan Ekonomi Indonesia #Target Pertumbuhan Ekonomi Jokowi-JK #Bank Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Anggota DPR RI dari fraksi NasDem, Rajiv, mangkir dari panggilan KPK terkait kasus dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Indonesia
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
koordinasi terkait data simpanan pemda di bank merupakan kewenangan BI sebagai bank sentral.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
Indonesia
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Dedi menjelaskan angka Rp 4,17 triliun yang dikutip Menkeu Purbaya merupakan data BI merujuk pada laporan keuangan per 30 September 2025, sehingga tidak mencerminkan kondisi terkini. Baca juga:
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Indonesia
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Berbagai indikator menunjukkan kebijakan tarif AS memperlemah kinerja perdagangan global, tercermin dari melambatnya ekspor dan impor di sebagian besar negara.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Indonesia
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Indonesia
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
BI menilai posisi cadangan devisa tetap berada pada level yang aman dan memadai.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Anggota Komisi XI DPR RI, Amin Ak, meminta perbankan untuk lebih giat lagi dalam menyalurkan kredit usaha.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 masih berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar 3 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Indonesia
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Sementara, suku bunga lending facility diputuskan untuk turun sebesar 25 bps menjadi pada level 5,5 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Indonesia
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Purbaya menyampaikan bahwa proses pencairan dana akan dilakukan segera setelah penandatanganan dilakukan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Bagikan