Google Bakal Siapkan Pesaing ChatGPT
Google tak main-main soal pengembangan AI. (Foto: Unsplash/Pawel Czerwinski)
PERSAINGAN antara Google dan Microsoft atas masa depan AI teknologi terus memanas. Sementara Microsoft sangat terikat dengan pembuat ChatGPT, OpenAI Google mungkin telah beralih ke perusahaan didirikan oleh mantan karyawan OpenAI: Anthropic yang kurang dikenal.
Seperti dilaporkan The Verge, Sabtu (4/2), pada akhir 2022 Google telah menginvestasikan USD 300 juta atau setara Rp 4,5 triliun pada startup tersebut. Sebagai imbalan atas uang tersebut, Google mendapat 10 persen saham di perusahaan tersebut, dan Anthropic diharuskan membeli sumber daya cloud computing dari raksasa mesin pencari itu.
Financial Times juga mengungkapkan bahwa dinamika itu agak mirip dengan kemitraan yang terjadi antara Microsoft dan OpenAI. Pasangan kompetitor Google-Anthropic itu menyediakan keahlian penelitian, yang dibantu investasi miliaran dolar oleh Microsoft, sekaligus akses ke platform cloud raksasa.
Baca juga:
OpenAI Rilis ChatGPT Plus Berlangganan
Akses ke cloud raksasa memang diperlukan untuk melatih model AI intensif komputasi terbaru. Perlu dicatat, bahwa Anthropic juga mengembangkan chatbot untuk tujuan umum, yang bernama Claude dan berpotensi menjadi saingan berat ChatGPT.
Sayangnya, belum jelas bila Google akan berencana untuk mengintegrasikan Claude ke dalam layanannya seperti yang dilakukan Microsoft dengan ChatGPT. Google sudah memiliki banyak keahlian internal dalam mengembangkan sistem bahasa AI.
Bila Google tetap bakal menggunakan sistem AI yang dibangun Anthropic, kemungkinan itu hanya akan dimanfaatkan untuk membangun bisnis komputasi awan Google. Namun, masih terlalu awal untuk membuat prediksi sebagaimana Anthropic baru dibangun pada 2021.
Baca juga:
Mengenal ChatGPT, AI Canggih nan Meresahkan
Perusahaan itu didirikan oleh Dario Amodei, mantan wakil presiden penelitian di OpenAI. Amodei membawa serta sejumlah peneliti dari OpenAI, termasuk insinyur utama untuk model bahasa AI GPT-3 Tom Brown. Sebagai catatan, Amodei berpisah dari OpenAI setelah tak sepakat atas arah perusahaan.
OpenAI ingin fokus pada pendekatan komersial yang semakin kentara setelah kesepakatan pertamanya dengan Microsoft pada 2019. Selain itu, banyak peneliti juga yang mengkritik tindakan OpenAI dalam meluncurkan ChatGPT ke web publik akhir tahun lalu tanpa perlindungan atau perangkat lunak yang tepat.
Sebagai perbandingan, Antrhopic menekankan pekerjaannya membangun sistem AI yang andal, dapat ditafsirkan, dan dapat dikendalikan. Namun, apakah investasi Google bakal memengaruhi pergeseran prioritas itu? (waf)
Baca juga:
Mengenal Software Manajemen Berbasis AI
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Performa OPPO Find X9 Ultra Diklaim Luar Biasa, Dibekali Kamera Utama 200MP
OPPO Jadikan Flagship Store Gandaria City sebagai Ruang Nongkrong Teknologi Berkonsep 'Third Living Space'
Sony A7 V Meluncur dengan Sensor 33 MP dan AI Canggih, Intip Keunggulannya
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Realme 16 Pro Segera Meluncur, Bawa Lensa Telefoto dan Baterai 7.000mAh
Xiaomi 17 Ultra Paling Cepat Bisa Dipesan Mulai Desember, tak Perlu Menunggu hingga 2026!