GNPF-MUI: Umat Islam Disudutkan Dengan Label Anti Pancasila dan Intoleran

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 27 Juni 2017
GNPF-MUI: Umat Islam Disudutkan Dengan Label Anti Pancasila dan Intoleran

Suasana jumpa pers GNPF-MUI di Jakarta (MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran:
14
Audio:

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir mengaku telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa telah terjadi penyematan terhadap umat Islam yang anti-Pancasila, anti-kebhinekaan, intoleran hingga radikal.

Hal itu diutarakannya, ketika pihak GNPF bertemu langsung dengan Presiden Jokowi pada Minggu, (25/6) di Istana Negara. Bachtiar menyadari, Presiden beserta jajarannya tak merasa ada upaya menyematkan Islam dengan berbagai label tersebut. Menurutnya, hal itu yang membuat umat Islam tersudutkan.

"Kami menyadari bahwa Pak Presiden tidak merasa sematkan Islam dengan ungkapan intoleran, antipancasila, antikebhinekaan," kata Bachtiar saat Konferensi Pers di AQL Islamic Center Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (27/6).

Bachtiar Nasir juga menyebut, Presiden Jokowi dan jajarannya tidak merasa melakukan kriminalisasi terhadap ulama dan diskriminasi terhadap muslim dan non-muslim.

" Pak Presiden dan rezim ini tidak merasa ada kriminalisasi ulama. Kami datang untuk sampaikan bahwa faktanya memang ada. Itu yang ingin kami sampaikan, mudah-mudahan presiden dengar itu," paparnya.

Karenanya, lanjut Bachtiar, guna menyampaikan bahwa telah terjadi diskriminasi dan kriminalisasi pada ulama, pihak GNPF datang menemui Jokowi, yang didampingi Menko Polhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Menurut Bachtiar, pihaknya langsung menyampaikan bahwa ada tindakan kriminalisasi pada ulama, seperti kasus dugaan makar Sekretaris Jenderal FUI, Muhammad Al Khaththath hingga Pentolan FPI, Habib Rizieq Shihab.

Lebih lanjut, Bachtiar Nasir mengungkapkan, bahwa aparat penegak hukum selama ini bersikap tebang pilih. Pasalnya, menurut dia, bila umat Islam melakukan kesalahan, pihak kepolisian langsung menangkap dan memenjarakan, sedangkan dengan non-muslim mereka sangat toleran.

"Itu yang kami rasakan secara garis besar itu kontennya. Kami tidak bicara masalah teknis," pungkasnya.(Pon)

#Bachtiar Nasir #GNPF MUI #Kriminalisasi Ulama #Presiden Jokowi #Tokoh Islam
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Indonesia
Umat Islam Diminta Jaga Persatuan di Momentum Lebaran, Jangan Terprovokasi Hasutan Memecah Belah
Habib Abubakar juga mengingatkan bahwa musuh sejati umat Islam bukanlah sesama Muslim, melainkan kebodohan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 13 April 2025
Umat Islam Diminta Jaga Persatuan di Momentum Lebaran, Jangan Terprovokasi Hasutan Memecah Belah
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Indonesia
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Presiden Joko Widodo akan kembali ke Solo setelah purnatugas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Indonesia
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi juga menggelar makan siang terakhir bersama jajaran menteri kabinet kerja
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Lifestyle
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo menanam pohon pulai di perkarangan Istana Negara Jakarta pada Kamis (17/10) atau sebelum berakhirnya masa jabatan.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Dalam narasinya disebutkan Jokowi marah karena Prabowo diam-diam memilih mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai wakil presiden (wapres) pengganti Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Indonesia
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Oktober 2024
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Indonesia
Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
Sekda DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, ditunjuk sebagai Plh Pj Gubernur Jakarta. Ia menggantikan Heru Budi yang lengser hari ini.
Soffi Amira - Kamis, 17 Oktober 2024
Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
Bagikan