Gerakan Kemanusian Kecil Chef Haryo Kini Jadi Besar


Chef Haryo melakukan sharing sesion di Lapas Cipinang (Sumber: Doc. Chef Haryo)
BERAWAL dari niat bersedekah bernama Nasi dhuafa, yang menjual nasi berserta lauk seharga Rp1.000 di teras resto bakmi MG milik kakaknya di Surabaya, setahun lalu, Chef Haryo Pramoe semakin bersemangat untuk melakukan aktivitas kemanusiaan.
Ia pun mengubah nama nasi dhuafa tersebut menjadi Gerakan Sedekah Seribu. Program pertamanya yakni membuatkan makanan untuk dibagikan ke tukang gali pasir dan batu di daerah Cibubur. Kemudian gerakan ini menambahkan program unik yakni memasakan burker untuk rumah yatim dan rumah tahfidz.
"Akhirnya saya memberanikan diri untuk memperkenalkan program ini kepada follower sosmed saya dan alhamdulillah mendapat dukungan hangat sehingga menjadi gerakan Sedekah Seribu dengan memasakkan Burger dan Shawarma untuk rumah yatim dan rumah tahfidz Quran," ucap Chef Haryo kepada Merahputih.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (23/8).

Kemudian suatu pagi di Surabaya, saat beres-beres rumah, ia menemukan tiga kursi roda dan tabung oksigen milik almarhum ayahnya. Melalui media sosialnya, chef yang kerap muncul di layar kaca itu membagikan secara gratis semua kursi rodanya.
Tidak berhenti sampai disana, permintaan kursi roda terus masuk. Lalu Gerakan Sedekah Seribu yang semula hanya membuatkan burger dan shawarma bertambah menjadi Gerakan urunan membeli kursi roda. Haryo berkeyakinan, dengan hanya berdonasi Rp1.000 dari para donatur dapat membuat perubahan berarti untuk kaum disabilitas.
Baca juga:
Kisah Inspiratif Olfarida, Siswi SMA Selamat Pagi Indonesia Asal Poso
Kebetulan, Chef Haryo memiliki teman baik bernama Sherly. Bersama kawan-kawannya, Sherly punya gerakan sosial juga yang bernama Lemari Barokah. Salah satu program mereka yaitu mengumpulkan donasi untuk mendistribusikan makanan di lemari Barokah yang saat ini berada di 15 mesjid se JaBoDeTaBek. Makanan tersebut akan dibagikan setiap usai shalat Jum'at.
Merasa memiliki kesamaan visi dan misi, Chef Haryo dan Sherly CS akhirnya berencana melebur Gerakan Sedekah seribu dan Lemari Barokah menjadi sebuah nama baru yaitu Seribu Lemari Barokah.
"Karena kepercayaan publik makin meningkat, maka kami berencana untuk membentuk Yayasan yang bernama Yayasan Seribu Lemari Barokah atau disingkat dengan Yayasan Seribu Lebar. Diharapkan kelak Yayasan ini memiliki ribuan Lemari Barokah dan kegiatan sosialnyanya semakin melebar," kata pria ganteng yang pernah mengenyam pendidikan di Belanda ini.
Salah satu percepatan gerakan tersebut yaitu mengunjungi Lapas Cipinang dengan membawakan makanan homemade Rendang yang dimasak langsung chef haryo, mushaf Alquran Madinah dan kurma kuning. Ini adalah kali kedua.
Baca juga:
Berkarier di Dunia Laki-Laki, 5 Srikandi ini Buktikan Kehebatan Perempuan
Di sana Chef juga melakukan sharing session tentang hijrah dengan tema Hijrah Jangan Sendiri ke para penghuni lapas. Nantinya, Chef Haryo dan Jumadi sebagai pembina lapas akan membuat program berikutnya yaitu membawa pengobatan Thibbun Nabawi, Al Fashdu.

Program ini menggaet Tabib senior Indonesia, Thabib Musthofa dan Tabib Eko Jenggot. Kedua tabib itu akan melakukan metode pembuangan darah kotor yang terkontaminasi narkoba untuk para narapidana.
"Diharapkan dengan dikenalkannya metode Al Fashdu di Lapas Narkotika, mempercepat program pemulihan ketergantungan narkoba. Program ini akan dilakukan di sini secara berkala," ujar chef Haryo yang mantan Abnon Jaksel tahun 1995 ini.
Bagikan
Berita Terkait
Mau Sukses Muda, Tanamkan 4 Hal Ini di Mindset Kamu

Kisah Penjual Kacang Nenek Warsi Sumbang Rp 14 juta untuk Warga Palestina

Bon Jovi Berhasil Cegah Perempuan Bunuh Diri di Nashville
