Gen Z Kembalikan Tren Mullet dan Menamainya Rambut Serigala


Jane Fonda Joan Jett dan Alter ego David Bowie: Ziggy Stardust pada 1970-an dengan mullet mereka. (Foto: pinimg.com)
JIKA kamu melihat seorang remaja dengan mullet acak-acakan yang bergerak seperti kain perca tertiup angin, itulah gaya rambut yang dikenal sebagai 'rambut serigala' atau wolf cut. Tatanan rambut ini dikenali dari rambut bagian atas yang tebal dan secara dramatis mengecil menjadi lapisan tipis di bawah.
Rambut serigala ini menjadi tren kecantikan Gen Z terbaru yang menggemparkan media sosial. Populer untuk semua jenis kelamin, wolf cut diperkirakan berasal dari salon Korea Selatan, mengambil nama dari tampilan binatang liar yang memiliki bulu tebal itu.
Baca Juga:

Lebih jauh lagi, gaya ini sering kali diterapkan pada rambut ikal untuk memastikan tampilan acak-acakan yang rumit.
Pencarian Google untuk gaya rambut acak-acakan ini naik 100% dari tahun 2020. Istilah wolf cut juga mengalami peningkatan 88% di Pinterest tahun ini. Karena semakin banyak remaja menjelajahi aplikasi tersebut untuk menemukan potongan serigala yang sempurna.
Di Instagram, penata rambut membagikan gambar klien dengan penerangan lampu studio untuk versi gaya yang lebih profesional. Sementara TikTok diisi dengan remaja yang mencoba DIY tren ini di rumah.
Baca Juga:

Dorongan untuk mendapatkan potongan rambut serigala ini sering kali muncul pada jam-jam aneh seperti larut malam atau menjelang pagi: Wolf Cut DIY @ 02.00 demikian judul salah satu vlog YouTube. Sementara remaja yang lebih berhati-hati, atau berkecukupan, akan pergi ke salon, banyak pula yang puas hanya dengan menggunakan gunting dapur atau pisau cukur dan berani memotongnya sendiri, sambil menatap ke cermin kamar mandi.
Di YouTube, para remaja menjambak rambut mereka ke depan untuk mengikat kuncir kuda bergaya unicorn di garis rambut mereka dan dengan berani memotongnya. Tampaknya, sebagian besar sangat senang dengan hasilnya.
Sebagian besar dari 80,7 juta video TikTok yang dilampirkan pada hashtag #wolfcut adalah kisah sukses, dengan judul "Ini isyarat untuk untukmu miliki rambut serigala". Bagian dari popularitas gaya ini mungkin karena fakta bahwa gaya tersebut potongannya berlapis-lapis, memungkinkan banyak variasi. Dan, aman bagi mereka dengan berbagai tingkat keterampilan menggunakan gunting untuk mencobanya.
Baca Juga:
Gender yang Cair
Rambut serigala identik dengan gaya rambut gender-fluid yang cair, tidak kaku mengacu pada biner laki-laki atau perempuan. Pendahulunya, mullet, memiliki sejarah sejak berabad-abad yang lalu. Penyair Yunani Homer, yang menulis dalam The Iliad pada abad ke-8 SM, merujuk para tombak dengan "jambul dipotong, rambut tumbuh panjang di belakang."
Mullet semakin identik dengan seni-rock androgini ketika dipakai oleh alter ego David Bowie, Ziggy Stardust pada 1970-an.
Tatanan rambut ikonik itu merupakan karya penata rambut Suzi Ronson, yang menulis dalam The Moth Presents: All These Wonders bahwa Bowie pertama kali melihat gaya rambut runcing pada model perempuan. Dia lalu bertanya apakah Ronson, yang kala itu bekerja di salon di London, bisa menciptakan ulang untuknya. "Itu agak aneh - itu gaya rambut perempuan," tulis Ronson, "Dan bagaimana saya melakukannya?"
Selain David Bowie, Joan Jett juga bermullet hampir sepanjang karier musiknya. Namun, modelnya lebih panjang dan lebih merata. Jane Fonda menampilkan gaya mirip dalam mugshot terkenalnya dari tahun 1970. Fonda melakukan perubahan dari rambutnya yang panjang menjadi tatanan rambut yang sangat transformatif.
Baca Juga:

Dalam memoarnya My Life so Far, dia menyebutnya sebagai "pencerahan gaya rambut pertamanya," yang memungkinkannya untuk mengubah cara pandangnya. "Pria dalam hidupku menyukai yang panjang dan pirang." Dia menulis tentang rambutnya. "Mungkin aku mengubahnya untuk bersembunyi."
Tidak mengherankan bahwa tatanan rambut yang bergaya androgini dan tidak mengkonfirmasi gender ini muncul kembali di kepala gen Z, remaja laki-laki, perempuan dan orang non-biner, generasi dengan gagasan gender yang cair. Pada bulan Februari, survei AS yang dilakukan oleh biro iklan Bigeye menemukan, separuh dari Gen Z percaya gender adalah spektrum dan merasa peran biner sudah ketinggalan zaman.
Selain itu, sesuatu yang anarkis tentang spontanitas memotong rambut tengah malam, video DIY wolf cut di rumah juga menawarkan cara menonton potongan rambut yang berisiko tapi pada akhirnya menjadi bagus.
Kembalinya mullet gaya baru ini bisa jadi memang sudah waktunya, tetapi kesenangan yang terlihat dari wajah dengan rambut baru bak serigala itu begitu menular. Seolah-olah para remaja ini langsung melompat keluar dari layar dan memberimu gunting untuk segara mengikuti mereka. (aru)
Baca Juga:
3 Gaya Rambut Badai untuk Menyegarkan Penampilanmu Pada 2021
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia

Anti Lepek dan Bau Apek! Begini Cara Bikin Rambut Tetap On Point meski Pakai Helm Seharian

Penggunaan Steroid Bentuk Dioles Maupun Diminum Sebabkan Ketergantungan, Bisa Akibatkan Masalah Kulit

Blackmores Hadirkan Ultimate Vibrant Skin untuk Kulit Cerah dan Sehat dari Dalam

Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik

Kamu Juga Bisa Nih, Pakai Perawatan Kulit Harian ala Jennifer Coppen

Dukung Generasi Muda, Jenama Kecantikan Lokal Ini Hadirkan Brightening Serum Bersama Hearts2Hearts

Terobosan Formula Skincare Maju Pesat, Sayang Packaging tak Inklusif

Klinik Kecantikan Premium Natasha Luxe Hadir dengan Layanan Terbaru Stem Cell Therapy
