Gaza Butuh 15 tahun untuk Bersihkan Puing-puing akibat Serangan Israel
Serangan udara Israel di sebelah barat kota Rafah di Jalur Gaza selatan, Jumat (28/6). (Foto: ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad)
MerahPutih.com - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebutkan, Jalur Gaza membutuhkan waktu sekitar 15 tahun untuk membersihkan puing-puing yang disebabkan serangan mematikan Israel.
"Diperlukan waktu hingga 15 tahun untuk membersihkan sekitar 40 juta ton puing-puing perang di Gaza," kata UNRWA, dikutip dari ANTARA, Selasa (16/7).
UNRWA mengatakan, bahwa pemindahan puing-puing perang di Gaza akan membutuhkan lebih dari 100 truk dan menelan biaya lebih dari 500 juta dolar AS(sekitar Rp 8,10 triliun).
"Puing-puing tersebut menimbulkan ancaman mematikan bagi orang-orang di Jalur Gaza karena reruntuhan itu dapat berisi persenjataan yang belum meledak dan zat-zat berbahaya," tambah badan PBB tersebut.
Baca juga:
Studi Sebut Jumlah Warga Palestina Meninggal di Gaza Sebenarnya Capai 186 Ribu Orang
Bulan lalu, Radio Angkatan Darat Israel mengatakan, sekitar 50 ribu bom telah dijatuhkan di Gaza oleh pesawat tempur Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu. Ia juga menambahkan, bahwa antara 2.000 hingga 3.000 bom tidak meledak.
Dikarenakan mengabaikan resolusi PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel kini menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang mematikan di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Kemudian, hampir 38.700 warga Palestina yang sebagian besar terdiri dari perempuan dan anak-anak, sejak saat itu tewas. Lalu, lebih dari 89 ribu orang luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Selain itu, lebih dari sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih dan obat-obatan.
Baca juga:
5 Pemuda Temui Presiden Israel, PBNU Sebut Lukai Perasaan Semua Orang
Israel dianggap melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional. Dalam putusan terbarunya, Mahkamah Internasional memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah.
Serangan itu membuat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei 2024 lalu. (*)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Disidang dalam Kasus Korupsi, Benjamin Netanyahu Minta Pengampunan dari Presiden Israel
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina
Paus Leo Serukan Pembentukan Negara Palestina sebagai Jalan Damai
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Resmi Tetapkan Pulau Galang Riau untuk Dijadikan ‘Rumah Sementara’ Rakyat Gaza Palestina yang Jadi Korban Perang
20 Ribu TNI Dikirim ke Gaza: Jatah Terbesar AD 60%, 3.650 Personel dari AU
'Jacir's Palestine 36' Resmi Jadi Utusan Palestina, Berkompetisi di Film Fitur Internasional di Oscar 2026
Tak Hanya 20 Ribu Prajurit, Pesawat dan KRI TNI Juga Ikut Misi Gaza
Israel Kembali Serang Gaza, Langgar Perjanjian Gencatan Senjata