Gaun Berteknologi AI Ini Terinspirasi dari Social Distancing


Anouk Wipprecht membuat desain gaun yang terinspirasi dari kegiatan menjaga jarak sosial. (Foto: Le Boudoir Numerique)
PERANCANG busana sekaligus insinyur asal Belanda, Anouk Wipprecht telah merancang desain gaun yang dapat memberikan isyarat kepada penggunanya bahwa mereka berdiri terlalu dekat dengan orang lain. Gaun yang menggabungkan dunia fesyen dengan teknologi interaktif dan kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence) ini telah dikerjakannya selama 20 tahun.
Besar dan tumbuh dengan menonton tayangan MTV di tahun 90-an, Anouk Wipprecht mulai terpengaruh dengan budaya Amerika. “Saya sangat terpesona karena orang-orang disana terlihat mampu mengekspresikan diri mereka lewat apa yang mereka kenakan,” jelasnya di laman npr.
Baca juga:
Masa Pandemi, Fashion Desainer Manfaatkan Teknologi untuk Promosi Produk
Walaupun sejak belia ia telah berhasil membuat beberapa pakaian perempuan dan menempuh pendidikan di sekolah fesyen, Anouk Wipprecht merasa seluruh karyanya tidak pernah mengalami perkembangan. Jadi, dia memutuskan untuk membuat sesuatu yang belum pernah dia lihat. Yaitu dengan menggabungkan sedikit unsur teknologi di dalamnya.

Salah satu desain yang paling terkenal diberi nama "The Spider Dress." Bagian bahu pada gaun ini terdapat bagian yang panjang layaknya kaki pada laba-laba yang bergerak dengan bantuan sensor. Selain berfungsi untuk menggerakkan bagian kaki laba-laba, sensor ini juga akan mendeteksi jika ada orang yang terlalu dekat dengan pengguna.
Gaun yang memiliki desain tiga dimensi tersebut telah dipamerkan di seluruh Amerika Serikat dan bahkan dunia seperti Belanda dan Rusia.
Baca juga:
Saat COVID-19 melanda dunia, Anouk Wipprecht mengembangkan desain "The Spider Dress" dan mulai merancang "Proximity Dress." Gaun ini diciptakannya untuk membantu orang lain untuk lebih memahami bagaimana cara menjaga jarak sosial.

Gaun ini terlihat lebih sederhana jika dibandingkan dengan "The Spider Dress." Sebab gaun ini tidak memiliki banyak ornamen dan berwarna putih polos. Namun dalam gaun ini terdapat sistem ultrasonik yang memungkinkan gaun ini akan mengembang saat orang lain terlalu dekat dengan pengguna.
Gaun ini terdiri dari berbagai macam sensor yang digunakan untuk memaksimalkan fungsinya. Namun, Anouk Wipprecht memastikan bahwa gaun ini tidak akan mengancam privasi orang lain, sebab sensor pada gaun ini tidak akan merekam maupun mengambil gambar orang disekitar pengguna gaun. Sensor ini digunakan hanya untuk mengukur jarak pengguna dengan orang lain sekitarnya. (cit)
Baca juga:
Teknologi F1 Mercedes di Sepatu Track and Field Terbaru PUMA
Bagikan
Berita Terkait
iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya

iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom
