Gary Anderson: Dugaan Redbull Benar, Regulasi 2026 Dinilai Buruk untuk F1


F1 menjadi garda terdepan untuk memberikan lahan berinovasi. (F1)
KEPALA tim Redbul Christian Horner dan pembalap Max Verstappen mengkritisi regulasi pada F1 untuk tahun 2026. Keduanya menyoroti bagian power unit yang dianggap memberikan ruang untuk satu pihak saja. Gary Anderson insinyur yang pernah bergabung pada Jordan dan Jaguar Racing ini menyatakan persetujuannya pada pernyataan Horner.
“Saya setuju dengan Horner bahwa F1 menuju ke arah yang salah. Meskipun untuk alasan yang berbeda. Setiap kali ada perubahan regulasi di F1 tim-tim yang melihat sebagai peluang untuk memperbaiki performa. Bisa jadi ada yang merasa kecewa. Sebenarnya wajar saja kemudian tim yang vokal menentang karena tidak mau banyak interupsi di papan atas,” jelas Anderson yang menjadi konsultan F1 di FIA World Motorsports Council.
Baca Juga:
Mobil Balap Mazda Gunakan Bahan Bakar Sintetis Netral-Karbon

Regulasi F1 2026 meliputi, penggunaan bahan bakar non fossil, kenaikan tenaga listrik dari 120kw menjadi 350kwh, menghapus kompenen MGU-H (Motor Generator Unit – Heat), dan pengurangan bahan bakar internal hingga 70kg yang awalnya 100kg.
Anderson mengatakan regulasi tahun 2026 sangat membatasi penggunaan mobil dengan mesin pembakaran internal. Namun jika Redbull beruntung dalam mencari celah dalam regulasi, bisa jadi akan membuat mobil yang superior.
"Ini menjadi kesempatan bagi semua tim untuk mencipatakan mobil yang bagus. Sebenarnya setiap tim hanya tinggal mengenali karakter mobinya saja. Seperti Adrian Newey yang mengoptimalkan penelitiannya untuk di terapkan di mobil,” ungkapnya.
Baca Juga:

Selama kariernya bekerja 50 tahun di dunia motorsport sudah melihat banyak inovasi yang menakjubkan. Sayangnya regulasi sekarang membuat inovasi brilian itu tidak diperboleh kan lagi.
Selama kompetisi mobil bergengsi ini sudah muncul berbagai inovasi yang mendorong otomotif pada level-level yang lebih tinggi. Inovasi di F1 diantaranya Sequential gearbox, Zero torque loss gear change, Paddleshift gear change, Paddle clutch control, Two-pedal cars, Lateral brake distribution, Active braking, Fly by wire throttle systems, Mass dampers, Inertia damping, Front torque controlled differentials dan yang paling kontroversial adalah Mercedes DAS.
Itu hanyalah sebagian kecil dari inovasi yang ada di F1. Memang tak semua inovasi kemudian dipakai untuk tahun-tahun ke depannya. Ini menjadi bukti bahwa F1 menjadi garda terdepan untuk memberikan lahan berinovasi. (aqb)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

Paling Dipercaya Konsumen, Oli Buatan Lokal Dominasi Top Brand Award 2025

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?
