Garuda Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp124,5 Miliar Tahun 2016

Direktur Utama Muhammad Arif Wibowo (keempat kiri) bersama seluruh direktur bidang lainnya berfoto bersama setelah analyst meeting. (MerahPutih/Rizki Fitrianto)
Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., berikut anak perusahaannya berhasil mempertahankan kinerja positif sepanjang tahun 2016 dengan mencatatkan laba bersih sebesar US$9,36 juta atau setara Rp124,5 miliar (kurs Rp13.300 per dolar AS) hingga akhir tahun. Dalam kurun waktu tersebut, maskapai nasional itu telah mengangkut 35 juta penumpang baik dengan Garuda Indonesia maupun Citilink lndonesia.
“Seperti kita ketahui tren pertumbuhan industri penerbangan di dunia khususnya Asia Pasifik mengalami tekanan sejak lima tahun terakhir, mulai dari perlambatan ekonomi global hingga mempengaruhi daya beli masyarakat, namun Garuda Indonesia grup masih tetap bisa mempertahankan kinerja positifnya," kata Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo usai paparan kinerja perusahaan secara grup dalam analyst meeting yang berlangsung di kantor pusat Garuda Indonesia di Cengkareng, Tangerang, Rabu (22/3).
Mengacu kepada kajian kinerja-industri penerbangan Asia Pasific yang dipublikasikan Bloomberg, passenger yield industri penerbangan Asia Pasifik dalam lima tahun terakhir mengalami tren penurunan yang cukup signifikan, dari USC 9,6 per km pada tahun 2012 menjadi USC 6,2 per km di tahun 2016. Namun demikian, traffic penumpang tercatat menunjukan tren peningkatan dari 511,6 juta penumpang tahun 2012 menjadi 632,8 juta penumpang di tahun 2016.
Melalui strategi bisnis jangka panjang ”Sky Beyond", Garuda Indonesia group mampu mempertahankan profitabilitas perusahaan melalui berbagai kebijakan, mulai dari program efisiensi perusahaan yang proporsional, konsolidasi kapasitas produksi, hingga penguatan lini servis dan operasional perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga terus bertumbuh secara ekspansif dengan menjaga margin yang positif dan mencatat total pendapatan konsolidasi sebesar US$3,86 miliar.
Menghadapi persaingan kompetitif industri penerbangan dunia di tahun 2017 ini, Garuda Indonesia akan memperkuat sejumlah sektor komersial dan niaga dengan melakukan akselerasi pengembangan layanan berbasis IT dengan melakukan optimalisasi program customer loyalty hingga memperkuat platform perangkat e-commerce sehingga perusahaan dapat menghadirkan seamless service kepada seluruh pengguna jasa.
Sepanjang tahun 2016, frekuensi penerbangan Garuda Indonesia juga meningkat 9,89 persen menjadi 274.969 penerbangan dari total 249,974 penerbangan tahun 2015. Peningkatan frekuensi penerbangan tersebut sejalan dengan upaya perusahaan melakukan ekspansi jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional.
Bagikan
Berita Terkait
Pembelian 50 Pesawat Boeing Oleh Garuda Masih Tahap Negosiasi, Belum Capai Kesepakatan

Garuda Indonesia Borong 50 Pesawat Boeing yang Dianggap Punya Reputasi Buruk, Ekonom: Apakah ini Tanda Menuju Krisis?

Ketepatan Waktu Penerbangan Haji pada 2025 Capai 96,2 Persen atau Naik dari Tahun Sebelumnya, Menurut Garuda Indonesia

DPR Desak Garuda Minta Maaf Terbuka Usai Kasus iPhone Hilang

Perbaiki Citra, Garuda Indonesia Minta Usut Kehilangan Handphone Seorang Penumpang Saat Penerbangan Rute Jakarta-Melbourne

Anggota DPR Minta Kasus Hilangnya HP Penumpang Garuda Diusut Tuntas

Penumpang Kehilangan HP di Pesawat, Garuda Indonesia Lakukan Investigasi

Strategi Garuda Antisipasi Keterlambatan Penerbangan 246 Kloter Haji 2025: Siapkan 1 Pesawat Cadangan

15 Pesawat Di-grounded, Garuda Indonesia Tepis Isu Kesulitan Biaya

Supply Chain Global Terjadi Hambatan, Puluhan Pesawat Garuda Group Antre Pergantian Suku Cadang
