Ganjar Siap Maju di 2024. Golkar Konsisten Usung Airlangga Jadi Capres


Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. (ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian).
MerahPutih.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan kesiapannya untuk maju menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Sekjen Partai Golkar, Lodewijk F Paulus angkat bicara menanggapi hal tersebut.
Baca Juga:
Ganjar Nyatakan Kesiapannya Maju Capres, FX Rudy Kasih Dukungan
Lodewijk menegaskan Golkar tetap konsisten dengan hasil Musyawarah Nasional (Munas) pada Tahun 2019 yang mengamanatkan Ketua Umum Airlangga Hartarto maju sebagai capres.
"Golkar mencalonkan Airlangga sebagai calon presiden. Itu keputusan Munas 2019 dan keputusan Rapimnas 2021," kata Lodewijk di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Rabu (19/10).
Baca Juga:
Meski begitu, mantan Danjen Kopassus ini mengatakan dirinya bukan berarti menolak pencapresan Ganjar Pranowo.
Hanya saja, kata Lodewijk, Golkar telah mengambil keputusan pada forum tertinggi partai untuk mengusung Airlangga sebagai capres.
"Keputusan paling tinggi Partai Golkar ada di Munas, baru diperkuat di Rapimnas," pungkas Lodewijk. (Pon)
Baca Juga:
Novel Baswedan Sebut Ganjar Belum Cukup Bukti Terlibat Korupsi e-KTP
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja

Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar

Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?

Kader Golkar Adukan sejumlah Akun Medsos yang Ledek Bahlil ke Polisi

Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung

Penerima BLT Oktober-Desember Naik 2 Kali Lipat, Cair Mulai Senin Tanggal 20

Kuota Penerima BLT Naik 2 Kali Lipat, Program Magang Jadi 100 Ribu Orang

Peluncuran Buku Bertema Pancasila Sebagai Ideologi Partai Golkar di Jakarta

Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
