Fitur Baru Google Bantu Hapus Riwayat Pencarian Secara Otomatis


Google meluncurkan fitur menghapus secara otomatis riwayat pencarian, lokasi, dan voice command. (Foto: pexels.com)
RIWAYAT pencarian (search history) seringkali bertumpuk saat kita ingin berselancar di internet via Google. Hal tersebut kini tak perlu dikhawatirkan lagi, karena Google akan mengeluarkan fitur auto delete untuk riwayat pencarian dan lokasi.
Saat sedang mencari sesuatu, hanya dengan mengetik satu huruf akan muncul beberapa riwayat pencarian kita selama ini. Beberapa pengguna akan merasa terbantu, namun tidak sedikit juga yang terganggu.

Sekarang Google akan memberikan fitur baru yang menghapus segala riwayat pencarian, lokasi, dan perintah suara (voice command) dengan jangka waktu atau periode yang telah ditentukan.
Baca juga:
Perkuat Keamanan Pengguna, Google Akan Hadirkan Autentikasi Dua Faktor
Fitur penghapusan riwayat pencarian sebenarnya telah ada sebelumnya. Namun, penggunanya harus menghapus secara manual atau satu persatu.
Hal itu tentunya cukup melelahkan dan memakan waktu karena sehari saja kita dapat mencari lebih dari satu informasi.
Sekarang kamu enggak perlu khawatir, karena setelah 18 bulan, baik itu riwayat pencarian, lokasi, dan perintah suara akan terhapus secara otomatis.
Bagi pengguna baru fitur ini akan diatur secara otomatis atau menjadi standar dalam pembuatan akun. Lalu, untuk pengguna yang telah ada akun Google sebelumnya harus mengaktifkan terlebih dahulu.

Pengguna yang telah mempunyai akun dari sebelum fitur ini diluncurkan akan mendapatkan tiga pilihan pada Activity Control (Pengaturan Aktivasi).
Mereka dapat memilih untuk menghapus secara otomatis setelah lewat dari tiga bulan, 18 bulan, dan tidak menghapus sama sekali.
Kalau pengguna memang tidak ingin mengaktifkan fitur tersebut, Google hanya dapat terus mengingatkan melalui notifikasi.
Baca juga:
CEO Google Sundar Pichai mengatakan bahwa Google berofkus pada tiga prinsip penting, yaitu menjaga informasi dengan aman, memperlakukannya dengan bertanggung jawab, dan menempatkan pengguna dalam kontrol. Oleh karena itu, untuk meningkatkan privasi pengguna caranya dengan memberikan fitur auto delete.
"Kami ingin meningkatkan privasi dengan mengubah penyimpanan data, produk inti kami akan menjaga lebih sedikit data secara deafult," ungkap Pichai dikutip dari dailymail.

Selain akun Google, fitur ini juga akan terdapat pada YouTube. Perbedannya, jangka waktu di Youtube lebih lama, 36 bulan. Pichai ingin penggunanya mendapatkan rekomendasi tontonan yang masih memiliki relevansi dengan apa yang ditonton di masa lalu.
Jadi, series yang baru update atau lagu-lagu yang pernah didengar dalam jangka waktu tiga tahun kebelakang akan muncul di rekomendasi. Sayangnya, fitur ini belum diaplikasikan pada fitur Google lain seperti Gmail, Drive, dan Photos. (may)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing

Google Bocorkan Desain untuk Pixel 10 Pro Fold, Tampil dengan Warna Moonstone

Lanjutkan Penyelidikan Dugaan Korupsi Google Cloud, Para Mantan Petinggi GoTo Diperiksa KPK

KPK Panggil Google Selidikan Dugaan Korupsi Pengadaan Google Cloud

Google Cloud Bikin Pusat Operasi Keamanan di Indonesia, Didukug AI dan Berbasis Intelijen

Kasus Korupsi Pengadaan Laptop Kemendikbudristek, Google dan Telkom Ikut ‘Terseret’

Penjelasan Operator Sisa Kuota Internet Hangus Saat Beli Paket Anyar

Kejagung Dalami Keterkaitan Investasi dari Google ke Gojek Dalam Pengadaan Chromebook

Google Bikin Doodle Kopi Susu Gula Aren Cuma di Indonesia, Ada Tips Membuatnya Juga Lho

Cara Pakai Gemini CLI: Tool AI Gratis Google untuk Developer
