Festival Film Jadi Wadah Literasi dan Apresiasi Sinema
Ilustrasi gelaran festival film. (Foto: Unsplash/Wan San Yipz)
SEJUMLAH festival film di Indonesia kembali hadir untuk mengapresiasi para sineas dan tentunya dunia perfilman. Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI Ahmad Mahendra mengatakan festival film berperan dalam literasi dan apresiasi sinema.
"Festival film memiliki peran penting dalam ekosistem perfilman yang mencakup kreasi, produksi, distribusi, literasi, apresiasi, pendidikan film dan arsip. Semuanya memiliki posisinya masing-masing, dan festival film memiliki posisi apresiasi dan literasi," kata Mahendra, dilansir ANTARA, Kamis (17/11).
Lebih lanjut, Mahendra mengatakan festival film harus terus diberikan dukungan oleh berbagai pihak. Saat pandemi, misalnya, banyak festival film yang hadir dengan berbagai penyesuaian.
"Saya berpikir isu film tidak boleh turun, walaupun saat pandemi COVID-19. Siapa pun yang minta bantuan harus dibantu tanpa syarat. Itu yang terjadi. Kehadiran (festival film) di beberapa kota melalui ruang lain hingga online, itu harus dijaga," kata Mahendra.
Baca juga:
"Kalau sudah seperti ini, justru COVID memberikan pembelajaran, bukan semakin turun, namun semakin kuat karena ada yang namanya (festival film) hibrida, yang membuat penontonnya lebih luas lagi. Posisi festival semakin diuntungkan untuk bisa memanfaatkan jaringannya," lanjutnya.
Senada dengan Mahendra, sineas sekaligus Direktur Festival Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2022 Ifa Isfansyah mengatakan, festival film bisa dibilang merupakan fondasi dari budaya sinema dan menonton masyarakat.
"Saat ini pun walaupun pandemi belum selesai, justru impact yang kita dapat itu impact positif, karena yang paling penting adalah bagaimana kita bertahan menjalankan program-program yang menjaga budaya sinema dan menonton. Itu yang paling ingin kita jaga dan tidak hilang," kata Ifa.
Baca juga:
Asal Muasal Lagu ‘Citra’ Sebagai Pembuka Festival Film Indonesia
Ifa yang juga pernah menjadi sutradara terbaik dalam Festival Film Indonesia 2011 itu menambahkan, kehadiran festival film bukan sekadar untuk merayakan sinema, tetapi juga menikmati seni dalam perayaan itu.
"Di festival, kita tidak bisa menonton semuanya, dan itu adalah seninya. Bagaimana kita bisa memilih film sesuai selera dan film yang beragam. Harapannya bisa menjadi jendela sinema dari yang pembuat film yang emerging sampai established," ujar Ifa.
Di sisi lain, JAFF 2022 akan kembali diselenggarakan pada 26 November hingga 3 Desember 2022 dengan tema Blossom atau bersemi. JAFF akan kembali dihelat secara hibrida. Pemutaran luring akan kembali diadakan di Empire XXI Yogyakarta, sedangkan pemutaran daring dilaksanakan bekerja sama dengan KlikFilm. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Rekomendasi Deretan Film Natal yang Bikin Liburan Akhir Tahun Makin Hangat
Aktor 'It: Chapter Two' James Ransone Meninggal Dunia, Bunuh Diri di Usia 46 Tahun
Amazon Teken Kontrak dengan Netflix, James Bond Ikut Pindah Rumah
Disutradarai Baim Wong, Christine Hakim Karakter Utama dalam Film ‘Semua Akan Baik-baik Saja’
'The Super Mario Galaxy Movie' Tayang 2026, Mario Bertualang ke Luar Angkasa
Captain America Steve Rogers Muncul Dalam Trailer 'Avengers: Doomsday'
'Ratu Petaka': Film Thriller Dunia Modeling Debut Sutradara Gandhi Fernando Siap Tayang di 2026
Film Korea 'Boy' Tampilkan Dunia Distopia Masa Depan, Siap Tayang Januari 2026
Warner Bros Disebut-Sebut akan Tolak Tawaran Paramount, Khawatirkan Pendanaan Akuisisi
Disclosure Day, Film Sci-Fi Steven Spielberg yang Penuh Teka-teki