Jepang

Fakta Tentang Perempuan Jepang Ini Buat Tercengang

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Senin, 09 Maret 2020
Fakta Tentang Perempuan Jepang Ini Buat Tercengang

Fakta unik perempuan Jepang (Sumber: STUFF)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PEREMPUAN Jepang terkenal akan karakternya yang cute, canggung, dan polos. Namun di balik kecantikan khas Asia Timur, tersembunyi sejumlah fakta yang mungkin membuat orang-orang dengan budaya berbeda mengernyitkan dahi.

Berikut beberapa fakta tentang perempuan Jepang yang membuatmu tak habis pikir.

Baca juga:

Kehebatan Teh Bermanfaat bagi Kesehatan

1. Jarang mandi

Spa Jepang
Perempuan Jepang malas mandi (Sumber: Live Japan)

Semua orang sepakat bahwa perempuan Jepang memiliki kulit yang mulus dan cantik. Jika kamu berpikir bahwa itu didapatkan berkat merawat kulit dan rajin pergi ke spa, kamu salah besar. Para perempuan di negeri Sakura justru jarang mandi!

Jika pada umumnya orang-orang mandi sehari dua kali, mereka hanya mandi satu kali sehari. Bagi mereka, mandi satu kali itu sudah lebih dari cukup. Selebihnya mereka justru tidak mandi.

2. Aktif pada pria yang disukai

Romantis
Perempuan Jepang lebih agresif (Sumber: Fuji Television)

Bicara tentang suka dengan lawan jenis, perempuan biasanya lebih malu-malu dan menyembunyikan perasaannya. Tak jarang kaum hawa hanya menunggu sang pujaan hati yang melakukan pendekatan padanya. Berbeda dengan di Jepang. Perempuan di sana cenderung lebih aktif melakukan pendekatan ke laki-laki yang disukai.

Tak jarang mereka menyatakan cinta duluan daripada laki-laki. Bagi kamu penggemar drama Jepang, tentu tak asing dengan scene saat tokoh perempuan menembak laki-laki.

Baca juga:

Apa Arti dan Ciri-Ciri dari Seorang Psikopat?

3. Tak dekat dengan orangtua

Jepang
Perempuan Jepang hidup mandiri (Sumber: Business Insider)

Kebiasaan bertukar kabar atau menyambangi orang tua bukanlah pemandangan yang mudah ditemukan di Jepang. Jepang dikenal akan etos kerjanya yang workaholic. Mereka menghabiskan waktunya sehari-hari di kantor.

Pulang larut malam adalah hal yang biasa di sana. Lamanya waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan membuat perempuan di sana begitu mandiri. Mereka juga tidak dekat dengan orang tuanya terutama ibu.

4. Keperawanan adalah hal tabu

Jepang
Keperawanan hal yang tabu (Sumber: Time)

Jika di negara lain membahas keperawanan adalah hal tabu, di Jepang keperawanan itu sendiri yang tabu! Perempuan Jepang memiliki perspektif berbeda akan makna keperawanan. Di sebagian negara Asia, keperawanan menjadi lambang kesucian dan mahkota bagi perempuan, sementara orang Jepang menilai keperawanan adalah aib yang memalukan.

Mereka menilai, perempuan yang perawan tandanya tidak laku. Uniknya, sebuah fakta baru justru menunjukkan hal kontradiktif. Berdasarkan informasi dari The Guardian, minat mereka akan aktivitas seks kini justru menurun. (Avia)

Baca juga:

Jangan Langsung Percaya, 5 Aturan Tentang Diet ini Hanya Mitos

Mere
#Tren Jepang #Jepang #Warga Jepang #Budaya Jepang
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Profil Sanae Takaichi, dari Drummer Band Metal hingga Jadi Perempuan Pertama Jabat Perdana Menteri Jepang
Sanae Takaichi mencatatkan sejarah sebagai Perdana Menteri perempuan pertama Jepang.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
Profil Sanae Takaichi, dari Drummer Band Metal hingga Jadi Perempuan Pertama Jabat Perdana Menteri Jepang
Dunia
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Sebelumnya, produsen bir ternama ini terpaksa menghentikan seluruh operasi akibat serangan siber.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Indonesia dan Jepang Sepakat Lakukan Pertukaran 500 Ribu Penduduk dalam 5 Tahun
Konten tentang Pemerintah Indonesia merencanakan pertukaran pendidikan dengan Jepang sempat beredar di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Indonesia dan Jepang Sepakat Lakukan Pertukaran 500 Ribu Penduduk dalam 5 Tahun
Indonesia
Tiba Jepang, Presiden Prabowo Bawa Misi Khusus di Expo 2025 Osaka
Paviliun Indonesia di Expo 2025 Osaka mengangkat tema besar terinspirasi filosofi Bali Tri Hita Karana, menekankan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
Tiba Jepang, Presiden Prabowo Bawa Misi Khusus di Expo 2025 Osaka
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Program pengirima 10 juta WNI ke Jepang ini disebut-sebut bakal berlangsung setidaknya lima tahun kedepan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
ShowBiz
RADWIMPS Rayakan 2 Dekade Karier Lewat Album ‘Anew’ dan Tur Akbar di Jepang
Album baru RADWIMPS akan memuat 12 lagu, 10 lagu baru dan 2 materi yang telah dirilis sebelumnya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
RADWIMPS Rayakan 2 Dekade Karier Lewat Album ‘Anew’ dan Tur Akbar di Jepang
Olahraga
Indonesia dan Jepang Perkuat Diplomasi Olahraga, Fokus Cetak Atlet Kelas Dunia
Diplomasi Olahraga kedua negara mencakup sejumlah hal, termasuk pengembangan pencak silat di Jepang.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Indonesia dan Jepang Perkuat Diplomasi Olahraga, Fokus Cetak Atlet Kelas Dunia
Dunia
Presiden Trump Setuju Pangkas Tarif Impor Mobil Jepang dari 27,5% Jadi 15%
Tarif baru itu menjadi bagian dari kesepakatan dagang pemerintahan Trump dengan Jepang melalui proses negosiasi yang berlangsung sejak 22 Juli lalu.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
Presiden Trump Setuju Pangkas Tarif Impor Mobil Jepang dari 27,5% Jadi 15%
Dunia
Tokyo Banjir Mendadak, Penerbangan dan Operasional Terganggu
Pihak berwenang memperkirakan badai lain masih akan menyusul.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
 Tokyo Banjir Mendadak, Penerbangan dan Operasional Terganggu
Lifestyle
Kota di Jepang Usulkan Batasan Penggunaan Ponsel Dua Jam Sehari
Dimaksudkan untuk ‘mendorong’ warga agar lebih bijak mengatur waktu layar mereka.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
Kota di Jepang Usulkan Batasan Penggunaan Ponsel Dua Jam Sehari
Bagikan